Dua hari berlalu. Fina masih saja seperti biasa. Dia melakukan semuanya sendiri. Dari bersih-bersih kamar. Dan, Masak. Tetapi, kali ini tubuhnya terasa sangat capek. Bagi dia baru pertama kalinya jika melakukan pekerjaan rumah. Jari-jari lentik dan kuku panjangnya di hiasan putih yang begitu cantik di miliki pelik-pelik di kukunya juga sangat cantik. Belum pernah tersentuh pekerjaan rumah sama sekali. Fina merasa terbantu dengan orang-orang dipercaya. oleh Bagas. "Fina... Cepat turun!" teriak wanita paruh baya dari balik pintunya. "Brak.... Brak.. Brak..." suara ketukan pintu sangat keras mengejutkan Fina yang masih berbaring di ranjang nya. Fina yang semula manja dan selalu bangun siang. Sekarang, kehidupannya berubah. Dia mencoba bangun pagi. Meski Bagas tidak meminta dia untuk bekerja