"Mas... Bagas, lepaskan aku!" ucap Fina lirih. "Tidak akan, aku akan membuat hidup kamu menderita. Itu janjiku. Tapi, kamu selalu membuat aku semakin marah setiap harinya. Apa kamu sengaja ingin membuat hidup kamu lebih menderita lagi?" tajam Bagas. Sentuhan tangannya membuat Fina merasa menangis dalam diam. Dia hanya mencoba untuk tetap tenang. "Hikss... " plaakk... Bagas menampar keras pipi Fina. Dia paling tidak suka melihat wanita menangis di depannya. apalagi wanita yang kini membuat amarahnya meledak. Dia sudah mencoba baik padanya. Tapi, kebaikan dirinya dibalas dengan rasa kecewa pada hatinya saat ini. Bagas mencengkeram leher Fina lagi. "A--Apa, kamu mau menbunuhku. " ucap Fina. "Jika kamu mau membunuhku silahkan, silahkan lakukan." teriak Fina. "Diam!" bentak Bagas. Membung