Zita menatap dua insan itu dengan hati gembira. Zita hanya ingin Devi, sahabat sekaligus adik iparnya itu bahagia. "Aw... Sakit." pekik Nofal saat Devi mengoleskan obat merah ke wajahnya. "Maaf." Devi menunduk merasa bersalah. Tapi tangannya masih mengobati luka Nofal. "Sudah, terima kasih." ucap Nofal setelah Devi benar-benar selesai mengobati lukanya. "Iya, Kak." Devi mengembalikan kotak P3K ke tempatnya lalu mencuci tangannya dan bergabung dengan Zita juga Nofal. "Kenapa pakai jeans?" Zita dan Devi mendongak mendengar pertanyaan Nofal barusan. Tatapan lelaki itu mengarah ke Devi. "Maksudnya gue?" Devi menunjuk dirinya sendiri balik bertanya pada Nofal. "Zita pakai baju tidur." "Ya kirain tanya ke siapa." "Jadi kenapa? Apa lo lupa lagi hamil?" Devi cengo mendengar pertanyaan N