38. Black Board

1648 Words

Suara dentingan antara garpu, pisau dan piring terdengar di sebuah meja makan kediaman Pratama saat waktu makan malam tiba. Tidak ada percakapan sedari tadi. Rio hafal betul, Hans tidak akan memperbolehkan seorang pun berbicara kecuali Hans yang mengawali. "Pernikahan kalian lusa?" Hans menatap Devi yang asik dengan steak di depannya. Hans hanya ingin memastikan sekali lagi apa benar cucunya itu akan menikah. "Iya, Kek." wanita berparas cantik itu tersenyum pada Hans dengan sungguh indah. "Ok." Hans menyuapkan daging dalam tusukan garpunya lagi. Tatapannya kini beralih pada Rio dan Zita. "Kalian menginap saja di sini untuk malam ini." "Kami berdua pulang saja, Kek." "Kasihan Zita, dia pasti kelelahan Yo. Zita kan lagi hamil." "Tidak apa-apa, pulang saja." "Kamu menginap ya, Ta." t

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD