Selalu Bertengkar

1066 Words

Saat pagi tiba, aku membuka mata karena udara dingin menyapu wajah ini, ternyata Farel membuka jendela kamar, ia baru selesai mandi, wajahnya tampak segar, rambut basah itu jatuh ke wajahnya, menutupi sebagian keningnya, satu tangan dimasukkan ke dalam kantong celana dan satu tangan lagi ia gunakan memegang gelas kopi, menatap ke arah jendela. Siapapun yang melihatnya, tidak akan bisa menolak segala pesonanya dan ketampanan pria itu. Tetapi tidak untukku, sebesar apapun ia berusaha, hatiku belum bisa terbuka untuknya. Karena aku merasa, Farel memiliki banyak rahasia. Aku menghela napas panjang dengan menutup mata, ini hari keduaku di rumah sakit, baru dua hari rasanya sangat jenuh, aku hanya bisa berbaring di ranjang rumah sakit sepanjang hari, untuk pemulihan. “Kamu sudah bangun ternya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD