Tiga hari tinggal di Villa Farel, besoknya aku memutuskan akan berangkat kerja. Saat pagi tiba, hidung mencium bau yang sangat enak, setelah mandi dan sudah rapi, aku keluar, di atas meja telah tersedia serapan pagi menggugah selera. "Mari duduklah, kita akan serapan,” ujar Farel. “Aku berangkat kerja duluan, nanti saja serapannya di hotel,” ucapku melihat Farel ada di sana jadi tidak berselera. “Makan saja dulu, nanti kita akan berangkat besama,” pungkasnya. Aku duduk menyendok salad buah dalam bangkok memilih diam, duniaku terasa semakin gelap, tidak tahu harus berjalan kearah mana, menu serapn yng di sajikan ala makanan restoran bintang lima. "Saat tinggal di Jerman, aku masak sendiri, karena masakan di sana tidak sama dengan seleraku,” memberitahukannya tanpa aku tanya. Aku hany