Bukan aku yang menanam mawar, tapi aku menikmati indah bunganya. Kujaga agar terus bersemi, tapi orang lain memetik kelopaknya dengan berani. Ingin aku menghalau, lalu menyelamatkan sang mawar dari perusak. Tapi ... aku ingat satu hal lagi, bukan aku yang menanamnya! ** Reygan telah menyelesaikan tugas bagiannya, pria itu terburu-buru saat melihat waktu. Matahari sudah di atas kepala, yang artinya ini sudah tengah hari. Pria itu mengingat dengan apa yang diucapkan oleh Eko, jika setelah zuhur dia dan bapaknya akan datang menemui keluarga Wulan untuk lamaran. Hatinya seakan risau dan tak rela melihat pria semacam Eko memiliki Wulan. “Dirga! Makan dulu!” teriak salah seorang pemuda memanggil Reygan. Dia yang baru saja mengangkut batu terakhir pun menghampiri. Di sana sudah ada b