14.

1203 Words

Wajah Wulan tersipu-sipu sendiri sejak kemarin, gadis itu memikirkan ucapan Reygan semalam dan membuatnya tak bisa tidur. “Aduh! Nggak, Wulan. Nggak! Kamu harus fokus untuk mengejar mimpimu.” Sambil memakaikan kerudung menutup rambutnya, Wulan pun menyadarkan diri sendiri. Terkadang ia menepuk-nepuk pipinya. “Tapi ... apa benar Reygan adalah orang kaya? Kalau dilihat dari baju yang disimpan sama emak, mungkin iya. Cuma kalau begitu, kenapa dia bisa terdampar di sini ya?” Wulan bermonolog sendiri untuk membicarakan spekulasi tentang Reygan yang berada di desanya. Namun setelah itu, ia segera membereskan pakaiannya dan kemudian datang ke klinik. Matahari bahkan masih malu-malu untuk timbul, udara dingin masih mendominasi dengan kelembapannya yang tinggi. Bahkan ketika bernapas saja, u

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD