16. Dilema Pilihan dan Ketulusan

1114 Words

Ini hanya sebuah kekonyolan, Di sini aku bukan siapa-siapa, Semuanya menganggapku hanya seorang pengungsi, Bahkan untuk sekedar makan pun aku harus meminta nasi. Jadi ... untukmu bunga mawar, pantaskah kau untuk kumiliki? * Jelas saja semua orang terkejut mendengar ucapan Reygan. Itu adalah sebuah kalimat impulsif yang ia katakan secara tiba-tiba karena situasi menyudutkannya. Bukan menyudutkannya, sebenarnya adalah menyudutkan Wulan. Namun entah kenapa, dia memilih untuk masuk dalam lingkaran mereka dan merasa bertanggungjawab untuk membawa Wulan keluar dari lingkaran tersebut. Hanya masalahnya, dia punya apa? Hal itu juga yang menjadi pertanyaan semua orang di sana. “Apa? Kamu berencana untuk melamar Wulan juga?” tanya Eko sambil mencibir pada niat Reygan. Pria yang dicibir i

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD