Chapter 8

1712 Words
Tanpa adanya tindakan, rasa penyesalan akan bertambah semakin dalam. Clarissa sedang mengerjakan pekerjaannya, ia berusaha untuk melupakan masalahnya dengan Raynard. Beberapa hari ini Clarissa menyibukkan diri agar bisa menghilangkan rasa kecewanya terhadap kekasihnya, walaupun ia sendiri mungkin akan mengalami hal yang sama dengan Raynard suatu hari nanti. Pukul 12.10pm Clarissa beranjak dari meja kerjanya meninggalkan pekerjaannya untuk ke Cafetaria. Clarissa akan istirahat makan siang, Walaupun Clarissa sedang tidak nafsu makan tapi ia harus tetap mengisi tenaganya untuk mengerjakan pekerjaannya setelah istirahat. Clarissa berjalan sendirian, ia akan menyusul kedua temannya yang meninggalkannya dan lebih dulu ke Cafetaria kantor. TING! Pintu lift terbuka, Clarissa masuk ke dalam lift untuk turun ke lantai 1. Beberapa hari ini kedua teman Clarissa meninggalkannya sendirian dengan pekerjaan yang belum selesai karena kedua temannya tidak bisa menahan lapar. "mengapa akhir-akhir ini aku selalu ditinggalkan oleh mereka untuk ke Cafetaria kantor? padahal sekarang aku sedang meninggalkan California dan sedang menghindari Raynard. Kenapa sekarang jadi seperti ini? Apa ini yang namanya karma?" batin ku Terkadang pembalasan lebih kejam dari apa yang kita lakukan, jadi lebih baik untuk tidak melakukan hal yang buruk walaupun tanpa sengaja kita melakukan kesalahan terhadap seseorang. Saat ini yang di butuhkan Clarissa adalah ketenangan dan juga mengisi tenaganya untuk melanjutkan pekerjaannya nanti. TING! Pintu lift terbuka, dan Clarissa sampai di lantai 1, tanpa sengaja ia bertemu dengan Raynard dan Marvel di Lobby. Raynard dan Marvel akan keluar untuk makan siang karena beberapa hari ini Raynard terlihat sedang kurang bersemangat jadi Marvel mengajaknya untuk keluar kantor. Ketika Clarissa berhadapan dengan kedua lelaki itu, ia langsung menyapa Raynard dengan formal "selamat siang, sir" Sapa ku sembari sedikit membungkuk. "Siang" Jawab Ray. Marvel yang berdiri di sebelah Raynard seperti tak terlihat jadi ia menyapa Clarissa lebih dulu. "Hai, Clarissa" Sapa Marvel sembari melambaikan tangan "Oh, Selamat siang, Mr. Johnson" Sapa ku seraya tersenyum simpul. "Siang, Clarissa" Jawab Marvel Raynard menatap Clarissa dengan penuh harapan, sedangkan Clarissa yang di lihat oleh Raynard merasa kurang nyaman jadi ia memutuskan untuk pergi dari tempat itu. "Maaf, Mr. Danish, Mr. Johnson. Saya permisi" Pamit ku pada kedua lelaki yang berada di depanku. "Oke. Sampai jumpa Clarissa" Kata Marvel dengan Ramah. Clarissa tersenyum simpul lalu ia berjalan pergi ke Cafetaria kantor, sedangkan Raynard hanya diam dan melihat Clarissa berjalan menjauh dari mereka. Marvel melihat Raynard yang berdiri mematung melihat Clarissa yang sudah tak terlihat, ia merasa perlu menghibur temannya. "Hei! Ayo kita keluar" Ajak Marvel menyadarkan Raynard dari lamunannya. "Hmm" Kata Raynard. "Hei! Apa yang terjadi dengan kalian? Mengapa terlihat seperti orang asing satu sama lain? kamu juga belum menceritakan apapun padaku" Kata Marvel. "Sudahlah. Aku sedang tidak ingin menjelaskan apapun" Jelas Ray. "Beberapa hari ini aku melihat Clarissa sedang sedih dan banyak menyibukkan diri. Apa yang terjadi dengan kalian?" Tanya Marvel. Ray menghela nafas dan memasang wajah sedihnya lagi "Hei, kenapa kamu? Apa terjadi sesuatu ketika kalian makan malam? Mengapa kamu menghela nafas seperti itu?" Tanya Marvel sekali lagi sembari menepuk pundak Raynard. "Nanti aku akan menceritakannya padamu. Sekarang ayo kita pergi makan dulu, tapi kita tidak akan makan di luar. Kita akan makan di Cafetaria saja" Kata Raynard. "Oke" Kata Marvel setuju. Raynard dan Marvel berjalan ke Cafetaria. Clarissa yang lebih dulu berjalan ke Cafetaria sembari memegang dadanya karena jantungnya sudah berdegup kencang seperti genderang yang dipukul kencang. Pasalnya ia merasa gugup jika bertemu dengan Raynard. "Mengapa hari ini aku sial? Sudah ditinggal oleh kedua temanku, lalu baru saja aku tidak sengaja bertemu dengannya? Padahal aku sudah bersusah payah berusaha untuk menghindarinya" Gumam ku seraya berjalan. Walaupun Clarissa sedang sedih dan kecewa pada Raynard, tapi ia masih memiliki perasaan sayang pada Raynard. Tapi Clarissa merasa takut sekaligus merasa bersalah pada Raynard karena ia juga belum mengatakan hal yang sebenarnya tentang dirinya. "Aku harus bagaimana? Apa yang harus aku lakukan?" Fikirku. Raynard berjalan ke arah Cafetaria dengan perasaan menyesalnya, ia ingin sekali memeluk serta bicara dengan Clarissa, tapi kenyataannya ia hanya bisa melihat kekasihnya itu dari kejauhan. Karena itu adalah permintaan dari Clarissa sendiri untuk Raynard menjauhinya dan tidak mengatakan apapun ketika bertemu di perusahaan. Posisi mereka hanya sebatas CEO dan karyawan biasa. Itu membuat Raynard merasa lebih menderita. Beberapa hari ini Raynard tidak bisa menghubungi Clarissa. Bisa di bilang jika Clarissa sedang menghindari Raynard di kantor maupun di luar kantor. Ketika Clarissa sampai di Cafetaria ia memesan Sandwich dan Air mineral. Ia hanya ingin mengisi tenaganya walaupun hanya makan sedikit. Ketika sedang menunggu tiba-tiba Clarissa terkejut melihat Raynard dan Marvel yang sudah berdiri di sampingnya. "Astaga, kenapa kedua lelaki ini bisa muncul disini? Kenapa bisa ada di sebelahku sih? Bikin orang jantungan saja, untung jantungku tidak loncat keluar" batinku seraya mengelus d**a. Awalnya Marvel berniat untuk mengajak Raynard makan diluar karena melihat sahabatnya yang sedang sedih, tapi tanpa di sangka ketika sampai di lantai 1 mereka tidak sengaja bertemu dengan Clarissa. Setelah itu Raynard memutuskan untuk makan di Cafetaria kantor dan Marvel pun ikut saja keputusan Raynard. Sama dengan karyawan yang lain Marvel dan Raynard pun mengantri untuk memesan makanan. Ketika mereka menunggu makanan, Clarissa sudah mendapatkan makanan nya, jadi ia berjalan menuju tempat duduk Meida dan Allura. "Hei" Sapa ku sembari duduk di sebelah Allura "Hei, Clarissa" Balas kedua temanku "Apa yang sedang kalian bicarakan?" Tanya ku "Kami sedang membicarakan lelaki yang sedang bersama dengan Mr. Johnson" Kata Meida dengan polosnya "Ouh. Mr. Danish" Ucapku santai seraya menikmati makananku Kedua teman Clarissa itu langsung melihat Clarissa dengan tatapan yang aneh. Clarissa yang merasa seperti ada yang melihatnya terus jadi ia mengangkat kepalanya dan ternyata kedua temannya sedang menatapnya dengan tatapan meminta penjelasan. "Mengapa kalian melihatku seperti itu?" Tanyaku "Kenapa kamu bisa tahu jika itu Mr. Danish?" Tanya Allura "Ah, aku tidak sengaja bertemu dengan mereka di depan lift" Jelas ku "Ouh" Kata Meida dan Allura serentak Setelah itu Clarissa melanjutkan makannya. Dari kejauhan Raynard melihat Clarissa yang duduk bersama dengan teman-temannya, ia ingin sekali duduk di sebelah Clarissa tapi tempat duduknya telah penuh "padahal aku ingin sekali duduk disebelahnya" gumam Ray "Sudahlah. Kita masih bisa duduk di tempat lain yang bisa melihat Clarissa dari tempat duduk itu" Kata Marvel "Tapi-" Raynard belum selesai bicara, tapi marvel sudah menariknya untuk duduk di tempat lain. Raynard terpaksa harus duduk ditempat lain. Tapi dari tempat duduknya, Raynard masih bisa melihat Clarissa tersenyum ketika sedang berbicara dengan teman-temannya. "Rasa rinduku sedikit terbayar karena melihatmu tersenyum" Gerutu Raynard. Ia senang karena bisa melihat senyum Clarissa lagi, setelah beberapa hari tidak bertemu dan tidak berbicara. Walaupun tadi ia sempat bicara dengan Clarissa walau sebentar, tapi ia merasa kurang. Clarissa dan semua rekan kerjanya yang telah selesai makan kembali ke ruangan untuk melanjutkan pekerjaan mereka. Marvel lebih dulu kembali ke ruangannya karena Raynard juga harus kembali lebih dulu ke ruangannya karena ada beberapa berkas yang harus ia baca. Raynard masih punya jadwal meeting yang harus ia hadiri. Raynard melakukan meeting di luar kantor. "Selamat siang, Mr. Danish" sapa seorang wanita seraya mengulurkan tangan "Selamat siang Mrs. Fernandez" jawab Ray membalas uluran tangannya "Bisakah kita mulai meeting nya sekarang Mr. Danish?" Tanya wanita tersebut "Tentu saja, silahkan duduk" jawab Ray mengisyaratkan untuk mempersilahkan wanita tersebut duduk Mereka pun mulai meeting dan mulai membahas beberapa hal yang harus direvisi. Setelah selesai meeting dengan Mrs. Fernandez, Raynard beranjak ke tempat lain untuk meeting dengan ke client yang kedua. Setelah meeting yang kedua selesai, Raynard bisa kembali ke perusahaan. Ia berniat untuk pulang bersama dengan Clarissa, tapi ternyata Clarissa telah pulang lebih dahulu. Raynard merasa sudah tidak tahan dengan keadaan ini, jadi ia harus segera menyelesaikan masalahnya dengan Clarissa. Ia langsung melajukan mobil WMB i8 mewahnya menuju gedung apartemen Clarissa. Dalam perjalanannya ia berhenti di sebuah toko bunga untuk membelikan Clarissa bunga mawar. "Selamat datang. Bunga apa yang anda inginkan?" Kata Elisa ramah. "Tolong rangkaikan bunga mawar" Kata Raynard "Baiklah. Mohon tunggu sebentar" Kata Elisa Sembari menunggu buket bunga yang Raynard pesan selesai, ia berkeliling untuk melihat keindahan bunga-bunga yang lainnya. Sepuluh menit kemudian bunga yang di pesan Raynard selesai. "Ini. Silahkan Mr." "Terima kasih" Ucap Elisa Setelah Raynard selesai membayar, ia melanjutkan kembali perjalanannya menuju ke apartemen Clarissa. Beberapa menit ia sampai di apartemen kekasihnya, Raynard memarkirkan mobilnya di Basement apartemen, lalu ia naik menuju kamar apartemen Clarissa Tap Tap Tap Raynard sampai di depan pintu lalu ia mengetuk pintunya TOK TOK TOK Clarissa yang barusan selesai dari kamar mandi, ia keluar dan langsung berjalan menuju pintu. Clarissa melihat dari lubang kecil di pintunya untuk melihat siapa yang datang. Clarissa tidak terkejut melihat yang datang yaitu Raynard dengan membawa bunga mawar, karena Clarissa sudah menebak jika suatu saat Raynard akan datang untuk menyelesaikan masalah mereka CKLEK "Clarissa" Panggil Raynard sembari memberikan bunga mawar yang ia beli tadi. Clarissa tidak menerima bunga itu, tapi ia bertanya pada Raynard "ada keperluan apa kamu sampai ke sini?" Raynard yang berdiri di depan pintu tidak menjawab pertanyaan Clarissa, tapi ia malah bertanya balik pada Clarissa. "Apa kamu tidak mempersilahkan ku untuk masuk?" Tanya balik Raynard. Clarissa tetap membiarkan Raynard berdiri di depan pintunya dengan buket bunganya. Setelah beberapa detik Clarissa mengernyit heran "aku bertanya lebih dulu padamu mengapa kamu bertanya kembali padaku" Kataku kesal. pernyataan yang dikatakan oleh Clarissa baru saja dengan nada kesal membuat Ray menjawab pertanyaannya Raynard menghela nafas "aku ingin menyelesaikan masalah kita, aku sudah tidak tahan kamu diamkan dan juga kamu hindari" jelas Raynard "Apa sekarang aku boleh masuk?" Tanya Raynard "Tidak bisakah kamu membuatku lebih tenang untuk saat ini saja" Kata ku "Aku mohon, aku ingin menyelesaikan masalah kita" Ucap Raynard memohon Clarissa menghela nafas, Ia berjalan masuk kedalam meninggalkan Raynard yang masih berdiri di depan pintu. Setelah itu Clarissa duduk di sofa panjang di ruang tengah. "Apa kamu akan berdiri di depan pintu hingga nanti kau pulang? Bukankan kamu bilang ingin menyelesaikan masalah kita?" Tanya ku dengan ketus Tanpa menjawab pertanyaan Clarissa, Raynard pun berjalan ke arah sofa ruang tengah dan ia langsung duduk di samping Clarissa "Terimalah ini" Kata Raynard seraya memberikan buket bunga mawarnya "Letakkan saja bunganya di atas meja" Ucapku seraya bersilang tangan. Raynard meletakkan bungannya di atas meja. "Apa yang ingin kamu katakan? Cepat katakanlah dan segera pergi dari sini" Kata ku Penyesalan selalu datang terlambat, tapi apa yang telah terjadi tidak bisa di sesali terus menerus. Raynard mencoba untuk memperbaiki semua daripada ia merasa menyesal terus menerus. To be continued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD