Chapter 9

1549 Words
Katakan saja jika kamu kesakitan, bagaimana dia bisa tahu jika kamu tidak memberitahu dia ___________________________________________________________________________________________ Selama Clarissa menghindari Raynard, kekasihnya itu merasa kehilangan. Raynard ingin keadaan mereka kembali seperti sebelumnya. Raynard sudah duduk di sebelah Clarissa, tapi ia hanya diam dan tidak mengatakan apapun. "Katanya ia ingin menyelesaikan masalah, tapi sudah lewat tigapuluh menit ia hanya duduk diam saja. Bagaimana masalahnya bisa selesai?" Batin Clarissa Clarissa merasa geram menunggu Raynard bicara, akhirnya ia berinisiatif untuk lebih dulu bicara. "apa yang ingin kamu katakan, Ray? Cepat katakanlah! jika kamu tidak ingin mengatakan apapun, kamu bisa segera pergi dari sini!" Kata ku. "Ehm.. Aku ingin mengatakan bahwa aku merasa menyesal karena telah membohongimu dan aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin kita kembali seperti sebelumnya" Jelas Ray Clarissa hanya diam mendengarkan apa yang ingin dikatakan Raynard. Raynard menatap Clarissa dan melanjutkan perkataannya "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud membohongimu, aku hanya ingin kamu mencintaiku apa adanya. Bukan karena Ayah ku memiliki harta" Jelas Raynard. "Apakah ini caranya agar aku mencintaimu apa adanya tanpa melihat harta orang tuamu? Jika kamu merasa khawatir aku seperti wanita lainnya yang akan mencintaimu karena uang, mengapa kamu berhubungan denganku sampai sekarang? Apa kamu ingin mempermainkanku? Apa kamu berfikir semua wanita itu sama?" Kataku "Bu-bukan seperti itu maksudku" Kata Raynard "Lalu apa maksudmu?" Tanya ku Raynard tidak dapat menjawab pertanyaan Clarissa karena ia takut jika salah menjawabnya. "Sekarang aku ingin bertanya sesuatu padamu" ucapku "Seandainya aku memang menginginkan harta ayahmu, apa yang akan kamu lakukan?" Lanjut Tanyaku "A-aku" Ucap Raynard seraya berfikir Raynard belum sempat menyelesaikan jawaban dari pertanyaan Clarissa, tapi kekasihnya itu langsung mengatakan apa yang ia fikirkan "apa kamu akan membenciku dan meninggalkanku?." Raynard hanya diam memikirkannya, karena selama dua tahun ini Clarissa tidak pernah tau siapa Raynard yang sebenarnya. Ketika Raynard mengatakan yang sebenarnya, Clarissa malah menjauhinya. Raynard menyadari bahwa Clarissa berbeda dari wanita lainnya. "Aku akan bertanya satu hal lagi padamu" Ucapku Raynard langsung menatap wajah Clarissa dan bertanya "Apa yang ingin kamu tanyakan?." "Apa yang akan kamu lakukan jika sebaliknya? Bagaimana sikapmu terhadapku jika aku yang membohongimu?" Tanya ku Raynard terlihat sedang memikirkannya. Ia merasa ragu untuk menjawab pertanyaan dari Clarissa. Raynard takut jika ia akan menyinggung perasaan Clarissa. "Apa yang akan kamu lakukan? Tanya ku sekali lagi. "Mungkin aku akan merasa kecewa dengan apa yang kamu lakukan, tapi aku akan mendengarkan penjelasanmu, dan aku akan berusaha untuk tetap bersama denganmu" Jawab Raynard. "Aku tidak bertanya tentang perasaanmu, tapi aku menanyakan sikapmu terhadapku?" Ucapku "Aku akan tetap bersamamu karena aku sangat mencintaimu" Kata Raynard. "Apa kamu akan mempercayai ucapan ku walaupun aku sudah pernah berbohong kepadamu?" Tanya ku "Ehm-" "Jawablah!" Kataku "Tentu saja aku tidak bisa mempercayaimu" Gumam Raynard. Clarissa hanya tersenyum sedangkan Raynard kembali diam, ia tidak bisa mengatakan apapun lagi. Raynard merasa dirinya terlalu mencintai Clarissa, tapi disisi lain ia juga bersalah pada Clarissa. "Aku ingin kamu memberikanku waktu untuk memikirkannya Ray. Aku hanya tidak tahu harus bagaimana sekarang. Aku juga terkejut mendengar penjelasan tentang siapa dirimu sebenarnya" Lanjut Ucapku Raynard hanya menundukkan kepala, ia merasa jika keputusannya kemarin salah. Raynard ingin sekali menyembunyikan kenyataan itu untuk selama-lamanya agar ia dan Clarissa tidak seperti ini sekarang, tapi jika ia melakukannya maka akan berakibat buruk di kemudian hari. "Terima kasih Ray" Ucap ku Raynard langsung mengangkat kepalanya dan melihat Clarissa, lalu ia bertanya "Terima kasih untuk apa?" "Terima kasih kamu sudah mengatakan yang sejujurnya padaku" Jawabku Terlihat sedikit senyuman di wajah Raynard karena kekasihnya mengatakan hal seperti itu. "Jika kamu terlalu lama menyembunyikannya mungkin aku akan lebih kecewa padamu" Lanjut Jelasku "Maaf, aku bersalah padamu." "Bukan hanya kamu yang bersalah Raynard, tapi aku juga bersalah padamu" Batin Clarissa "Kamu ingin aku memberikanmu waktu untuk berfikir kan? Aku akan memberikannya. Aku akan menunggumu hingga kamu siap bersama denganku" Kata Raynard. "Aku tidak tau kapan aku akan siap bersama dengan mu lagi" Ucapku Clarissa terdiam dan bicara dalam hatinya "maafkan aku Ray, Sebenarnya aku sudah tidak marah lagi padamu, tapi aku juga bingung harus bagaimana. Karena aku juga belum sepenuhnya jujur padamu tentang identitas ku" Mereka berdua masih di ruang tamu dan hanya diam saja. Clarissa yang memikirkan cara bagaimana ia akan mengatakan yang sejujurnya pada Raynard. Sedangkan Raynard sedang merenungkan kesalahannya. Satu jam berlalu akhirnya Raynard memanggil Clarissa yang terlihat melamun. "Clarissa" panggil Raynard. Clarissa yang sedang berfikir langsung tersadar dari fikiran yang mengganggunya "Iya, apa?" Jawabku "Apa yang sedang kamu fikirkan?" Tanya Raynard sembari menatap Clarissa "Ah, tidak ada." "Apa kamu yakin? Kamu bisa mengatakannya padaku jika kamu ada masalah." Clarissa mencoba memberanikan diri untuk mengakhiri hubungannya dengan Raynard. Ia menghela nafas dan mengatakan maaf untuk mengawalinya. "Maafkan aku Raynard" Ucap ku "Maaf untuk apa?" Tanya Ray "Maaf, aku berfikir jika kita sebaiknya tidak perlu melanjutkan hubungan ini" Jelasku "Ke- kenapa? Bukankan aku sudah meminta maaf?" Kata Ray seraya meraih tangan Clarissa "Aku harus mencari alasan yang tepat untuk mengakhiri ini semua, jika tidak kami akan saling menyakiti" Batin ku "Maafkan aku, Raynard. Aku bingung harus bagaimana. Kamu adalah anak dari pemilik perusahaan tempatku bekerja sekarang. Aku tidak ingin ada gosip jika aku masuk ke perusahaan itu karena kamu bukan karena kemampuanku" ungkap ku "Tunggu sebentar! Bukankah kamu masuk perusahaan ayahku sebelum aku menjabat sebagai CEO? Bagaimana bisa itu berhubungan denganku?" Kata Raynard "Tentu saja ada hubungannya! Kamu merupakan anak dari pemilik perusahaan, sedangkan aku hanya orang biasa yang belum punya pengalaman kerja. Bagaimana bisa aku masuk begitu saja di perusahaan mu?" Kata ku "Bukankah kamu tadi meminta waktu untuk memikirkannya? Mengapa kamu mengatakan hal seperti itu?" Kata Raynard "Aku sudah memikirkannya. Aku hanya ingin hidup normal tanpa ada gosip tentang diriku, jadi aku mohon mengertilah." Ucapku "Tentu saja aku akan mengerti, tapi mengapa hubungan kita harus berakhir? Kita masih bisa mencari jalan keluarnya kan" Kata Raynard "Tapi-" Kata ku Clarissa belum sempat membalas perkataan Raynard, tapi kekasihnya itu langsung menjelaskan pada Clarissa untuk tidak merasa terbebani karena ia CEO di perusahaan tempat ia bekerja. "Tidak masalah siapa aku, Clarissa. Yang aku inginkan sekarang adalah bersamamu karena aku sangat menyayangimu dan mencintaimu" ujar Ray seraya meraih tangan Clarissa "Tidak masalah bagimu, tapi bagiku ini masalah Ray. Kamu tidak pernah tau bagaimana sikap karyawan yang suka menggosipkan sesuatu di kantor dan aku tidak ingin menjadi bahan gosip mereka" Jelasku "Aku akan memastikan itu tidak akan terjadi padamu" Kata Ray meyakinkan ku Clarissa masih merasa bingung dan ragu. Ia ingin bersama Raynard tapi di sisi lain ia merasa bersalah pada Raynard. Clarissa merasa ragu dengan hubungannya dan Ray. "Bagaimana reaksi Ray jika aku mengatakan siapa diriku yang sebenarnya?" Fikir ku "Aku tidak bisa membayangkan apa yang Raynard lakukan jika ia tahu kebenaran tentang diriku. Apa ia akan marah sama dengan sikapku kemarin? Atau ia akan tetap seperti ini. Berjuang mempertahankan ku" Clarissa terlalu banyak berfikir tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dalam hubungan mereka. Dari awal hubungan mereka, Clarissa maupun Raynard sudah merasa khawatir karena menyimpan rahasia. Tapi ketika mereka menjalani hubungan, Clarissa maupun Raynard merasa bahagia satu sama lain. Mereka juga merasa saling menyayangi satu sama lain, jadi kekhawatiran itu terlupakan begitu saja. Clarissa ingin bertanya tentang sesuatu pada Raynard. "Ray, aku ingin menanyakan sesuatu, jika-" Ucap Clarissa yang merasa Ragu untuk bertanya "Kamu ingin menanyakan apa? Jika apa?" Tanya Raynard Clarissa menghela nafas lalu melanjutkan perkataannya tadi "jika aku melakukan sesuatu yang salah atau aku menyembunyikan sesuatu darimu, apa kamu akan memaafkan ku?" Pertanyaan Clarissa membuat Raynard merasa aneh Tanpa berfikir lagi Raynard langsung menjawab pertanyaan Clarissa, karena ia tidak ingin kehilangan Clarissa lagi. "Tentu saja aku akan memaafkan mu dan aku akan mencoba mengerti dengan apa yang kamu lakukan" ujar Ray Clarissa menghela nafas lega. Ia ingin menjelaskan kebenaran tentang identitasnya, tapi sebelum ia sempat mengatakan pada Raynard tiba-tiba ada yang menekan bel apartemennya. Ting Tong Clarissa mengernyitkan dahi karena ia merasa tidak ada janji dengan siapapun dan ia juga tidak merasa punya seorang tamu lagi "Siapa yang datang malam-malam begini?" Gerutu ku Ia pun berdiri dan berjalan menuju pintu serta meninggalkan Raynard yang duduk di sofa sendirian CKLEK.. Clarissa membuka pintu dan melihat seorang lelaki berdiri membelakangi pintu "Selamat malam, maaf siapa ya?" Tanya ku "Kejutan, Princess" Kata seorang lelaki sembari membalikkan badan Clarissa terkejut ketika melihat seorang lelaki tersebut berbalik badan dan berada di depan pintunya. Lelaki itu memiliki tubuh tinggi, maskulin dan memiliki warna mata coklat. "Astaga, kakak" Gumam Clarissa pelan "Hai princess, lama tidak bertemu. Apa kamu merindukanku?" sapa lelaki tersebut seraya memelukku Clarissa langsung tercengang melihat kakaknya ada di depan pintu apartemennya dan sekarang sedang memeluknya. Raynard merasa marah karena melihat adegan pelukan tersebut. "Siapa lelaki itu? Mengapa ia seenaknya saja memeluk pacar orang?" Batin Ray seraya mengepalkan tangan Raynard berdiri dari tempat duduknya menghampiri Clarissa dan memisahkan kekasihnya itu dari pelukan lelaki yang tak dikenalinya "Maaf, anda siapa? Mengapa anda seenaknya saja memeluk kekasih saya?" Tanya Ray seraya merangkul pundak Clarissa Lelaki itu hanya tersenyum melihat sikap Raynard yang seperti sedang kesal dan kebakaran jenggot karena melihat kekasihnya di peluk orang lain "Kamu Danish Raynard Anderson putra dari Brian Anderson" ucap Nata Ray langsung mengernyit heran mendengar lelaki itu berbicara dan mengetahui identitasnya "Kamu tidak perlu tau siapa aku, karena aku tau siapa kamu" lanjut ujar Nata seraya melepaskan tangan Raynard dari tubuh Clarissa Clarissa masih merasa bingung melihat kakaknya berada di apartemennya. Clarissa merasa panik karena masih ada Raynard, ia pun bergegas menyuruh Raynard pulang "Ray, pulanglah ini sudah malam. Besok kita akan bertemu di kantor. Dan kamu ayo masuk kedalam" ucap Clarissa seraya mendorong Raynard keluar dan menarik lengan kakaknya hingga masuk kedalam apartemennya "Sampai jumpa Ray" lanjut Clarissa sembari menutup pintu Raynard merasa sikap Clarissa sedikit aneh karena ia tidak pernah mengusirnya seperti ini. Raynard merasa bingung dengan sikap Clarissa, ia berfikir jika beberapa hari ini ia tidak bertemu dengan kekasihnya itu lalu Clarissa telah mendapatkan kekasih lain. Jika ada masalah, maka selesaikanlah dengan cara yang baik. Bicarakan dengan kepala dingin. To be continued..
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD