Violita menangis tersedu-sedu bahkan meraung-raung dalam dekapan sang suami. Kekecewaannya yang begitu besar kepada sang ayah menjadi alasan keadaan kini terjadi. Tak habis pikir baginya, kenapa sang bapak begitu tega kepadanya. “Aku enggak mau dekat-dekat bapak lagi. Aku enggak mau kenal bapak lagi. Aku sakit hati banget Mas! Sakit banget!” ucap Violita di sela tawanya. Setelah menceritakan semuanya kepada orang tua Fathan, Violita memang memilih pergi. Tentu saja Daniel segera menyusul. “Aku enggak mau bikin rumah di dekat sini. Pokoknya aku enggak mau. Rasanya sakit banget Mas. Jangankan lihat dan komunikasi dengan bapak. Dengar namanya disebut saja, rasanya sakit banget!” ucap Violita yang langsung diboyong pergi oleh sang suami. Di tengah kesunyian malam, di hotel mereka masih men