Chapter 9

1028 Words
Sarah menghitung setiap langkah kakinya dari halte hingga lobby apartemen. Sarah menghela nafas, "cepat sekali aku sudah sampai disini" gerutunya dengan gelisah "sudahlah.. aku kembali lagi saja nanti, kak Lay pasti masih terjaga" lanjutnya yang kemudian berbalik untuk pergi tetapi tiba-tiba saja mobil Lay memasuki area apartemen. Sarah yang terkejut langsung berlari menuju lift apartemen. ia terus menekan tombol lift karena takut akan berpapasan dengan Lay. begitu pintu lift terbuka ia dengan cepat masuk dan menekan tombol untuk sampai di lantai unit tempat ia tinggal. Sarah kembali berlari untuk sampai di depan pintu apartemen milik Lay tersebut. ia segera pergi ke kamar dan mengunci pintunya dari dalam. Sarah mematikan lampu kamarnya dan berdiam diri hingga Lay tiba. Lay melihat sepatu Sarah telah tertata di rak, ia segera menghampiri kamar Sarah dan mengetuknya. Namun setelah ia tak mendapatkan jawaban dari Sarah, ia pun memutuskan pergi ke kamarnya. begitu mendengar pintu kamar Lay tertutup, Sarah menyalakan lampu kamarnya dan membersihkan diri untuk bersiap tidur. Ia tak lupa memasang alarm sebelum beranjak tidur. Sarah bangun tepat pukul 4 pagi, ia juga tak lupa menyiapkan sarapan untuk Lay. Setelah menyelesaikan tugas paginya, Sarah segera meninggalkan apartemen sebelum Lay bangun. Sarah pergi ke sekolah disaat kelas masih kosong, "siapa juga yang akan datang ke sekolah jam segini" gumamnya sembari menertawai dirinya sendiri Sarah pun duduk ke bangkunya, meletakkan kepalanya diatas meja dengan tertunduk, ia melanjutkan tidurnya di kelas. "hei.. bangun" ucap Jane mengoyak tubuh Sarah Seketika itu juga Sarah terbangun dengan mata yang menyempit, "kenapa kamu disini Jane?" tanya Sarah yang belum sadarkan diri "ya sekolahlah.. kamu sudah tidur di kelas berapa jam sampai lupa ingatan?" Jane bertanya balik Sarah memperhatikan sekitarnya dan melihat kelasnya yang telah ramai, "ahh.. iya aku lupa kalau aku tidur di kelas" ucapnya "kamu datang jam berapa memangnya?" Jane bertanya kembali "sekitar jam 6 sudah disini" jawab Sarah "apa kau gila? aku saja jam segitu baru bangun tidur" sahut Jane yang terkejut "ini semua demi menghindari kakak mu" sahut Sarah dengan kesal Jane pun tak bisa berkata-kata, ia hanya menganga menatap Sarah. Sarah beranjak dari kursinya dan pergi ke toilet untuk membersihkan wajah. Ia pun bergegas kembali begitu bel masuk berbunyi. "Sar, lebih baik kamu cari tempat tinggal lain deh" ucap Jane berbisik ditengah jam pelajaran dan guru tengah menerangkan di depan kelas "Harus berapa kali aku bilang padamu, gajiku tidak cukup untuk itu" jawab Sarah dengan menahan kesal "kamu tenang saja, aku sudah punya solusinya" ucap Jane dengan menaikan kedua alis membuat Sarah menatapnya curiga ---- Sarah kini tengah menunggu Jane di sebuah cafe yang tak jauh dari rumah Jane. Sarah terus menatap keluar jendela memperhatikan kendaraan yang melintas hingga ia tak sadar jika Jane telah berdiri di sampingnya. "apa yang sedang kamu lihat?" tanya Jane tepat di telinga Sarah membuatnya langsung menoleh "sejak kapan kamu disini?" Sarah bertanya balik dengan mata yang membelalak karena terkejut "sudah lumayan lama" jawab Jane Jane lalu duduk berhadapan dengan Sarah, ia memberikan sebuah paper bag yang cukup besar pada Sarah. "apa ini?" tanya Sarah kebingungan "sudah jangan banyak tanya, jual saja tas itu" jawab Jane "tas siapa ini?" Sarah yang curiga kembali bertanya Jane menghela nafas kesal, "itu salah satu tas milik mama ku, harganya $30.000 kamu bisa menjualnya dan carilah tempat tinggal baru untukmu" jelasnya "apa mama mu tau kamu memberikan ini padaku?" tanya Sarah digelengkan Jane Sarah langsung memberikan kembali paper bag berisi tas mahal itu pada Jane, "kau gila! bisa-bisa aku dilaporkan ke polisi oleh mama mu" ucap Sarah "kamu tenang saja, aku sering melakukan ini jika butuh uang untuk liburan" sergah Jane "tidak! aku tidak akan menerimanya, meski tas ini milikmu sekalipun aku tidak akan menerimanya, ini terlalu berlebihan" tolak Sarah Sarah pun beranjak dari kursinya, "terimakasih kamu sudah membantuku banyak, tapi jika bentuk bantuan mu berlebihan seperti ini aku menolaknya" ucap Sarah berdiri di samping Jane "yasudah aku berangkat kerja dulu, sampai ketemu besok di sekolah" lanjut pamitnya yang kemudian pergi Sarah melamun disaat dirinya menata barang di rak toko, ia terus memikirkan cara untuk betahan di kota yang menakuti dirinya tersebut. "Sar.. Sarah" seru Muel "Sarah" seru Muel kembali seraya menepuk pundak Sarah karena tak mendapatkan jawaban sebelumnya Sarah menatapnya dengan bingung, "kamu sudah datang?" tanyanya "tentu saja, ini sudah jam berapa?" balas Muel "memangnya sekarang sudah jam berapa?" Sarah bertanya balik "ini sudah jam pulang mu Sarah. sudah letakkan saja itu biar aku yang melanjutkannya" sahut Muel "terimakasih Muel, aku akan beristirahat sebentar di belakang" ucap Sarah yang kemudian ia meninggalkan pekerjaannya dan pergi ke ruang istirahat karyawan Muel yang akan mengambil barang di ruang karyawan melihat Sarah tertidur di sofa dengan posisi duduk. Ia pun membenahi posisi Sarah agar tubuhnya tak merasa sakit saat terbangun. Muel menatap wajah Sarah sejenak dengan senyuman tipis, ia lalu meninggalkan Sarah yang masih tertidur nyenyak. Sarah terbangun karena alarm ponselnya berdering, Ia menggeliat sebelum membuka matanya. Sarah langsung membelalakan mata menyadari bahwa ia masih berada di tempat kerjanya. Sarah terlonjak bangun dan keluar dari ruangan tersebut. Sarah menatap bingung pada Muel yang tengah bermain ponsel di balik meja kasir. "kamu sudah bangun?" tanya Muel tanpa menatap Sarah "kenapa tidak membangunkan ku tadi?" Sarah bertanya balik Muel menurunkan ponsel dari hadapannya, "kamu terlihat lelah makanya aku membiarkan mu tidur disana. lagipula toko ini buka 24 jam jadi kamu tidak perlu khawatir kalau akan terkunci disini" jelasnya "bukan begitu.. ta-tapi.. sudahlah aku akan pulang sekarang" ucap Sarah terbata-bata, ia lalu melangkah pergi. Namun sebelum Sarah melewati pintu toko, Muel memanggil namanya. Seketika itu juga Sarah menoleh padanya dengan bingung. "apa kamu akan pergi tanpa membawa tas mu dan berseragam toko itu" ucap Muel membuat Sarah tersadar dan memperhatikan tubuh Sarah terseringai dan kemudian berlari masuk kembali ke ruang karyawan untuk mengganti pakaian dan mengambil tasnya. "ahh bodoh.. bodoh.. bagaimana bisa aku tertidur disana semalam" gerutu Sarah mengumpati dirinya sendiri Ia kini tengah berada di halte dekat toko. Sarah menyadari jika hari masih terlalu pagi dan tentunya bis masih belum beroperasi. Sarah pun menghentikan taksi yang melintas, ia meminta supir taksi tersebut mengantarnya ke sekolah. Sarah membersihkan diri di toilet sekolah, ia lalu kembali tidur di kelas dengan handuk kecil yang menutupi wajahnya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD