“Teh, ini bukan punya saya.” Seorang pelanggan protes ketika melihat isi kantong plastik yang menunjukkan bukan baju miliknya. Iza sedikit kaget mengambil alih baju itu lalu menyerahkan yang lain. “Maaf, Bu.” “Lain kali yang fokus kalau kerja! Untung belum saya bawa pulang.” Iza mengangguk paham, lalu menghela napas panjang. Gara-gara ucapan Yuda tadi pagi membuat dia tak fokus kerja. Yuda memang bercanda, tapi entah kenapa dia merasa tak enakan. Meskipun Yuda orang baik, tapi dia tidak mungkin menjual nasib pada pria berpangkat AKP itu. “Ada apa?” Bu Sri menepuk pundak Iza. Dia menggeleng pelan. “Maaf, Bu. Saya gak konsen tadi. Hampir saja membuat pelanggan kecewa.” Iza menunduk, merasa bersalah pada pemilik laundry. “Pasti kamu kepikiran belum jemput Puput kan? Sudah, sana kamu j