Jika biasanya hanya menyiapkan bekal untuk Puput, pagi ini sudah bertambah tiga orang lain. Om ganteng, Yuda dan Ibu Ina. “Bunda, buat om ganteng sama seperti buat Puput ya,” pinta Puput. Iza langsung mematikan kompor—menoleh pada anaknya. “Om ganteng suka nasi goreng teddy bear?” Puput mengangguk, entah kenapa sesuatu dalam hatinya menyiratkan perasaan berbeda yang tak bisa dijelaskan dengan logika. Uang, nasi goreng, boneka barbie, apa maksud semua ini? Puput memang anak yang lucu, banyak bicara dan mudah dekat dengan orang lain yang memperlakukannya dengan baik. Ketidakhadiran seorang ayah di sisinya, membuat Puput kerap merasakan kehangatan, sama seperti ketika dia baru belajar berbicara, setiap ada pria lewat dia akan memanggil ayah. Di situlah titik terendah Iza, hati terluka, lan