“Apa? Membatalkan perceraian?” Aku tergelak mendengar ocehan Rena yang kuanggap sebagai angan tak sampai. Bagaimanapun aku tetap pada keputusanku, menceraikannya. Tak ada penyesalan atas keputusan yang telah kubuat. Bagiku pengkhianatan tak ada obatnya. “Jangan mimpi, Rena! Aku sudah mengetahui semua kebusukanmu,” imbuhku menatap tajam. Tak gentar Rena mengangguk pelan. “Benarkah? Tapi aku punya ini untukmu.” Rena menyerahkan test pack padaku. Aku tersenyum mengambilnya. Sesuai dengan prediksi Mama, Rena pasti akan menggunakan benda keramat ini untuk menghancurkan keputusanku. Jika dulu aku akan percaya dengan segala bukti yang ditunjukkan olehnya, tapi tidak dengan sekarang. Aku cukup pintar dalam memahami strategi kelicikannya. Pengalaman adalah guru yang paling berharga. Jika dulu