Adam memutuskan untuk duduk di bawah pohon, mereka berdua menghabiskan waktu untuk sekedar berjalan-jalan dan duduk bersama, pandangan Sarah mengarah kepada kedai es krim yang berada di depan taman ini, Adam yang menyadari tujuan pandangan istrinya itu langsung menawarkan pergi ke sana.
"Apa kau ingin makan es krim sayang,"
"emm.Iya aku mau," jawab Sarah.
Dan mereka berdua berjalan menuju kedai itu.
di Kedai Es Krim...
"kau ingin es krim rasa apa Sayang?" tanya Adam.
"aku ingin rasa coklat"
"baiklah, aku ingin satu cup es krim rasa vanila dan satu cup es krim rasa coklat"
"Baiklah,"
"ini pesanan kalian"
"Terimakasih banyak,"
"wahh enaknya, akhirnya aku bisa memakan es krim coklat lagi" kata Sarah girang.
"hahah kau lucu sekali sayang, apa kau sangat menyukai es krim rasa coklat?"
"Iya, aku suka semua yang berhubungan dengan coklat," kata Sarah dengan mata berbinar.
"akh.. kau cantik sekali,"
"apa?"
"Tidak," Adam nyengir mengusap rambut Sarah.
"ish kau selalu membuat rambutku berantakan" cibir Sarah.
"hahaha maaf sayang,habis aku gemas padamu" Adam mendekatkan wajahnya ke wajah Sarah reflex mundur kebelakang
"mmmppp sayang.. aappaa yang akan kkau llakkukan?" tanya Sarah gugup karena wajah Adam semakin lama semakin dekat saja dengan wajahnya sampai-sampai deru nafas Adam bisa terasa oleh Sarah.
"kau diam sayang"
"sayang" Sarah diam dan menutup matanya.
"Sayang kau jorok sekali lihat ice krim belepotan di bibirmu" kata Adam sambil mengusap es krim yang belepotan di bibir Sarah dengan jarinya. Sarah membuka matanya menikmati sentuhan jari suaminya di bibirnya membuat pipi Sarah memerah seperti tomat.
"oh maaf?" Sarah langsung mengambil tissue dan menyeka es krim tersebut.
"kenapa wajahmu memerah seperti itu sayang? apa kau baik-baik saja?" Adam mengoda istrinya itu.
"ah aku tidak apa-apa,sayang sebaiknya kita pulang, wajah mu sedikit pucat," jawab sarah .
"baiklah, ayo kita pulang sayang,"
...
Di saat perjalanan tiba-tiba Adam mengalami kram di bagian perutnya. Sarah yang melihatnya sangat takut dan khawatir dengan keadaan suaminya saat ini.
"Ada apa sayang? apakah perutmu sakit kembali? tanya Sarah.
Adam hanya mengangguk tampa bisa menjawab, Adam tak tahan dengan rasa sakit yang menyerang bagian perutnya, ia tak pernah merasakan sakit yang begitu kuat, Ia memutuskan untuk memberhentikan mobil nya dipinggir jalan .
Sarah yang terlihat khawatir keluar dari mobil itu untuk menolong suami nya, dibukakan nya pintu mengemudi lalu membatu suami nya untuk berpindah ke samping tempat duduk pengemudi, Sarah mengantikan Adam menyetir diliriknya sang suami yang sedang mengerang kesakitan, Sarah segera menuju rumah sakit terdekat, sesampainya disana Adam di beri tindakan dan diperiksa oleh dokter disana.
Dokter telah selesai memeriksa Adam, dan ia menuju tempat duduk kerja nya, di ikuti oleh Sarah yang sedari tadi tampak cemas.
"Apakah kau keluarga nya," tanya Dokter itu.
"Saya istrinya dokter," Jawab sarah.
"Saya telah memeriksa semua, tetapi saya tidak menemukan masalah apa-apa, dari hasil labor nya dan hasil usg yang saya lakukan tadi semua normal." jawab dokter itu.
"Periksa lah lagi dokter, karena saya melihat ia sangat kesakitan," lirih Sarah.
Dan dokter memastikan kembali apa yang diperiksanya tadi.
Dengan hati yang berat Sarah meyakini apa yang di ucapkan oleh dokter itu bahwa suaminya dalam keadaan baik.
"Baik lah dokter, bila begitu saya permisi dahulu, terimakasih atas bantuannya,"Sarah akhirnya membawa Adam pulang kerumah.
Di dalam mobil Sarah menanyakan lagi apakah Adam masih merasa sakit,"Apakah perutmu masih sakit sayang?"
Adam yang merasa perutnya tadi sakit sekarang sudah terasa tidak sakit lagi bahkan ia merasa baik-baik saja.Adam sangat bingung dengan apa yang ia rasakan, tadi perut nya terasa amat sakit dan sekarang sakit itu menghilang entah kemana.' Aneh ' itulah sekarang kata yang ada di dalam otak nya.
"Tidak sayang, bahkan perut ku terasa baik-baik saja," jawab Adam merasa sangat aneh.
"Benarkah, kau yakin sayang?" tanya Sarah khawatir.
"emm , benar sayang," Adam menjawab pasti dengan sedikit mencubit pipi wanita itu.
Sarah membawa mobil dengan konsentrasi karena ia sudah lama tidak pernah menyetir mobil sendiri.
Selama di perjalanan Sarah hanya diam dan sesekali melirik Suami nya yang sedang memejamkan mata. Di dalam pikiran Sarah sekarang ini sangat cemas, ia tak tau mengapa ia sering merasa seakan ada yang akan mencelakai ia dan suaminya, Sarah tak mengerti apakah ini hanya sekedar firasat atau hanya ketakutan nya sendiri.
...
Setelah cukup lama ia menempuh perjalanan ia telah memasuki pekarangan rumahnya, ia mengerem sangat pelan agar suaminya tidak terganggu, ia melirik suaminya yang saat ini tertidur.
"Sayang bangun lah kita sudah sampai,"Sarah memutuskan untuk membangunkan suaminya.
Adam yang mendengar suara Sarah membuka matanya dan melihat sekeliling,"oh .. maaf sayang aku tadi ketiduran dan membiarkan mu menyetir sendiri,"Adam merasa bersalah karena membiarkan istrinya membawa mobil sendiri.
Melihat Adam yang merasa bersalah, Sarah memeluk suaminya itu,"Tidak apa-apa sayang, kau tadi kan kesakitan dan aku juga melihatmu sangat lelah, makanya ku biarkan kau tertidur, kau jangan merasa sungkan kepadaku karena aku ini istrimu yang selalu siap dalam keadaan apa pun itu" Jawab Sarah , mendengar itu Adam sangat beruntung memiliki istri seperti Sarah, tetapi Sarah belum tentu beruntung memiliki suami seperti Adam karena ia menyimpan dosa yang sangat besar.
"Ayo kita masuk sekarang, sebaiknya kau harus beristirahat lagi."Sarah memutuskan pembicaraan ini.
Sarah membantu adam berjalan, sebenarnya Adam sangat risih dengan perlakuan ini karena ia merasa saat ini baik-baik saja.
...
Pagi yang cerah, cahaya matahari masuk dari sela-sela jendela menerpa wajah tampan Adam. Ia membuka matanya perlahan, kemudian ia menangkap bayangan istrinya berjalan keluar dari kamar mandi, Adam bangkit dari ranjangnya menghampiri sang istri.
"selamat pagi istriku yang cantik" Adam segera memeluk dan mencium kening istrinya. Sarah memanyunkan bibirnya setelah mendengar godaan suaminya itu.
"hei, ini masih pagi, sayang. Ada apa? Bibir mu ini menggemaskan sekali." Adam mengecup bibir istrinya.
"Sudah lah sayang, jangan mengodaku sepagi ini, segeralah mandi kau bau sekali karena dari semalam belum mandi,"Sarah membisikan godaan nya tepat di telinga Adam. Sarah yang Adam akan menarik nya itu segera berlari ke arah luar untuk menyiapkan sarapan.
"Kau akan menyesal sayang karena telah mengodaku sepagi ini," Adam sedikit berteriak dan tersenyum melihat Sarah menjulurkan lidah nya kepada suaminya itu.
Sepeninggalan Sarah,Adam segera menuju ke kamar mandi, dan tiba-tiba sakit perut yang ia rasakan semalam kembali menyerang nya, ia merasa ada yang ingin keluar dari mulutnya, ia memuntahkan darah segar dan beberapa binatang tak berkaki yang sangat menjijikan, Adam begitu kaget melihat apa yang telah terjadi, ia segera berlari ke arah dapur , dan membuat Sarah kaget bukan main.
"Kau kenapa sayang? mengapa kau belum mandi dan mengapa kau tampak cemas ini?" Sarah bertanya dan tak ada satu kata pun Adam mengeluarkan suara.
Adam menarik sarah ke kamar mandi,"Ada apa sayang? mengapa kau membawa ku ke kamar mandi," Adam hanya diam dan membuat Sarah bingung dengan sifat suaminya pagi ini.
Sarah yang melihat Adam berhenti di depan kamar mandi melihat heran dengan suaminya itu, setiap pertanyaan yang di berikan nya tak ada satupun yang dijawab nya. Sarah melihat suaminya hanya diam memutuskan untuk melihat kedalam dan tidak mendapatkan apa-apa, Sarah bingung karena kamar mandi ini tidak terlihat hal yang mencurigakan, setelah memeriksa semua sudut dan tak menemukan apa-apa, Sarah keluar dan memastikan apa yang terjadi dengan suaminya itu.
"Kau ada apa sayang, mengapa kau dari tadi tak menjawab semua pertanyaan ku, apa yang kau lihat dan rasakan,mengapa kau bersikap aneh pagi ini sayang," Sarah bertanya sedikit menaikan suaranya karena ia sedikit kesal dengan suaminya yang hanya diam.
"Wastafel.. ya di wastafel," Adam akhirnya mengeluarkan suaranya.
"Wastafel? mengapa dengan wastafel kita, tadi sudah ku periksa bersih dan airnya lancar,"jawab Sarah.
Adam yang mendengar itu langsung masuk dengan ragu, ia melihat dan memastikan, benar apa yang di katakan oleh istrinya itu, Adam yang sedang bingung itu bertanya dalam hati kemana darah dan binatang yang di dimuntahkan nya tadi bahkan ia melihat wastafel itu masih kering, di usap nya bibir tetapi tak ada sedikitpun noda darah, ia sangat bingung dengan apa yang terjadi di dalam hidupnya.
Sarah yang melihat suaminya bersikap aneh pun bingung untuk saat ini, Adam yang merasa kejadian aneh ini hanya ia yang rasakan berbalik melihat Sarah yang menatap nya aneh, ia berpikir untuk tidak menceritakan apa yang ia alami pagi ini," Ta..tadi aku melihat kecoak di dekat wastafel," jawab Adam berbohong.
"Apa, kecoak!" Sarah sedikit drop mendengar penuturan suaminya yang tampak tegap gagah seperti super hero ini.
Sarah tertawa terbahak bahak mendengarkan itu tampa ia perhatikan wajah sang suami menjadi kesal, Adam yang melihat istrinya mentertawakan nya itu tampak kesal segera menutup pintu kamar mandi itu, Sarah yang melihat pintu kamar mandi ditutup masih tak bisa menahan tawanya, "Sayang pintu nya jangan dikunci nanti kecoak nya muncul kembali," Sarah masih mengoda suaminya itu.
Dibalik pintu itu Adam sedikit menyesal berbohong, sekarang ia yakin pasti nanti istrinya itu menjadikan ini bahan untuk mengoda suaminya, mungkin beberapa saat ini Adam memutuskan untuk tidak dulu mengoda istrinya itu.
Adam telah menyelesaikan mandinya dan ia melihat baju kerja yang sudah disiapkan oleh istrinya itu, senyum di bibirnya seketika mengembang, Adam sangat bahagia dengan perhatian sang istri mungilnya itu.
Selama Adam bersiap-siap, ia tak pernah melupakan kejadian dikamar mandi itu, ia merasa tadi itu nyata bukan mimpi, karena sakit yang ia rasakan di bagian perutnya itu sangat nyeri sekali. Dan saat ini sakit di bagian perutnya itu sekarang menghilang tak dirasakan lagi.' Sebenarnya apa yang terjadi pada ku ' Adam bingung dengan apa yang ia alami.