Sepanjang malam Adam dihantui oleh pikiran aneh yang terjadi pada dirinya, ia yakin bahwa ini bukan lah sekedar pikiran atau bayangan semu saja, ini benar-benar terjadi, teror yang dia rasa selama ini sangat lah nyata dan membuat nya resa. Jam menujukan pukul 2 dini hari tetapi Adam belum bisa memejamkan matanya, dia melirik Sarah yang sedang tertidur pulas, Adam beranjak dari tempat tidur menuju kursi baca yang berada di pojok, Adam mengambil salah satu buku favoritnya, ia berusaha untuk tidak larut dalam pikiran nya, dan ia berharap dengan mengalihkan pikiran nya ini ia bisa segera beristirahat.
Lama Adam berkutat dalam bacaan itu tetapi rasa kantuk tak kunjung tiba, ia merasa haus, karena air yang biasa ada di atas nakas habis, Adam memutuskan untuk menuju dapur untuk mengambil air, Adam yang melihat sekitaran rumahnya ini sangat gelap membuat Adam mengidik ngeri, Adam berusaha meraih saklar lampu dan menghidupkan nya. Adam yang telah selesai berniat beranjak ke dalam kamar tetapi ia berhenti seketika ketika ia mendengar ada yang memanggilnya dari arah taman belakang, Adam seperti terhipnotis mengikuti sumber suara itu, Adam terus berjalan tampa menyadari ia sudah berada di tepi danau yang ada di belakang rumahnya, seketika ia terpesona oleh wanita yang selama ini mengisi ruang di hatinya itu, Adam tersenyum dan terus berjalan menuju wanita itu. Adam seperti berjalan di bawah alam sadarnya. Adam telah berada di hadapan wanita itu, ia tersenyum.
"Anjani..," Adam bergumam.
Wanita yang disebut nama nya tadi merentangkan tangan nya berniat untuk memeluk pria itu, tetapi sebelum ia dapat memeluk Adam tersadar oleh suara yang terus memanggil manggilnya.
...
Sarah yang terbangun melihat sisi kanan tempat tidurnya kosong,"Sayang..." ia berfikir suaminya itu sedang berada dikamar mandi tetapi setelah beberapa menit ia menunggu suaminya itu tak kunjung keluar,"Sayang..," Sarah memutuskan untuk memeriksa kedalam kamar mandi dan Sarah tak mendapatkan suaminya di dalam sana. Sarah segera beranjak keluar kamar karena ia juga merasa haus malam ini, " Mengapa aku sangat haus malam ini," Sarah segera menuju dapur dan di lihatnya lampu ruangan hidup,' mungkin Adam yang menghidupkan ini' batin Sarah.
Sarah menuju dapur dan dilihatnya pintu besar yang mengarah taman belakang terbuka, apakah suamiku pergi keluar? tapi tidak mungkin ini masih terlalu larut' Sarah bergumam sendiri sambil ia berjalan menuju pintu itu, setelah sampai di depan pintu itu ia merasa melihat ada seseorang berjalan menuju tepi danau yang berada di belakang rumah ini, Sarah yang begitu penasaran mengikuti orang itu, awalnya sarah tidak berfikir kalo itu adalah suaminya, tetapi setelah matanya berhasil menangkap wajah pria itu betapa kaget nya Sarah, "itu kan Adam, ngapain dia menuju ke sana," Sarah mempercepat langkah nya,dan tak lupa ia memanggil-manggil nama sang suami.
"Adam... Sayang... berhenti," Sarah yang terus berusaha mengejar suaminya itu terus mencoba memanggil nama nya, Sarah yakin dengan jarak yang tak begitu jauh di tambah suasana yang begitu hening tidak mungkin bila suaminya itu tak mendengar panggilan nya.
Melihat Adam semakin mendekat ke arah danau,Sarah mempercepat langkah nya, ia tak mau terjadi sesuatu kepada suaminya, Sarah sangat yakin ada yang tak beres dengan suaminya itu.
Sarah yang semakin dekat terus memanggil manggil nama suaminya, dan akhirnya Sarah dapat menggapai salah satu tangan suaminya itu, dan segera menarik nya sedikit.
Adam tiba-tiba tersentak dan sadar, tetapi ia bingung mengapa ia berada diluar tepatnya di di pinggir danau ini.Adam melihat istrinya yang berkeringat dan tanpak cemas, ia mendekati dan memeluk istrinya dengan erat.
"Mengapa kita ada di luar sayang?" tanya Adam bingung.
Sarah yang mendengar itu pun ikut bingung bagaimana ia harus menjawab pertanyaan Adam.
"Aku juga tak tau sayang, kau terus saja berjalan kearah danau, semakin ku mengejar mu semakin kau mendekat ke arah danau itu, sebenarnya kau kenapa sayang?" tanya Sarah cemas.
Adam pun tak bisa menjelas kan apa yang terjadi malam ini, yang di ingat nya ia tidak bisa tidur dan ia sedang duduk membaca dan pergi ke dapur untuk minum selebihnya ia tak ingat mengapa ia ada disini.
Adam membawa Sarah yang tampak ketakutan kedalam rumah, Adam membantu Sarah untuk membersihkan kaki nya yang tampak begitu kotor dan ia pun juga sama melakukan nya, Adam memberikan sarah minum karena Sarah tampak ketakutan melewati kejadian ini.
Setelah tampak tenang Adam membawanya Sarah beristirahat untuk menenangkan perasaan mereka yang di landa kecemasan.
Adam memeluk Sarah dalam dekapan nya, Sarah yang begitu nyaman dalam pelukan suaminya tak banyak bicara, Adam semakin mengeratkan pelukan nya.
Adam sangat bingung , ia tidak pernah seperti ini, ia tak pernah merasa memiliki penyakit atau kebiasaan berjalan dalam tidur, ini kali pertama kejadian seperti ini, apa yang terjadi dibawah alam sadarnya.
Dilihatnya Sarah sudah mulai tenang dari kekhawatirannya, Sarah telah berusaha tidur dan itu berhasil, meninggalkan Adam yang sedari tadi berfikir dan melamun, Adam yang tidak bisa seperti ini berusaha untuk mencoba beristirahat.
...
Pagi ini Adam melewati sarapan pagi nya, ia dan Sarah bagun kesiangan dan Adam memutuskan untuk tidak sarapan, sebenarnya Sarah akan membuatkan sarapan tetapi Adam menolak karena ia akan menghadiri meeting pagi ini. Sekarang ini Adam telah kembali keruang kerjanya dan ia sedang santai sambil meminum kopi, ia berdiri di depan jendela sambil melihat-lihat pemandangan kota. Ia masih mengingat kejadian malam tadi.
Cklek..
Pintu ruangan Adam dibuka oleh seseorang, Adam melihat sebentar untuk memastikan siapa yang datang, ternyata Bimo yang ada di balik pintu itu, iya, Bimo sengaja di panggil oleh Adam ke ruangan nya untuk sekedar coffie break sejenak, Adam ingin menceritakan kejadian semalam.
"Ada apa kau memanggil ku kesini!" Bimo memulai pembicaraan.
Adam yang mendengar pertanyaan Bimo, beranjak menjauh dari depan jendela itu dan duduk tepat di depan Bimo. Bimo yang melihat itu duduk diam sambil melihat Adam yang bergerak kearahnya .
"Aku hanya ingin bercerita saja,"jawab Adam.
"Lagian produksi kita kan sudah sedikit berjalan dengan baik," Bimo yang mengetahui sifat temannya ini mengetahui ada yang ingin teman nya ini bicarakan, Bimo yakin ini bukan masalah kantor.
"Bim, sebenarnya aku ingin menceritakan sesuatu,"Bimo sudah tau pasti ada sesuatu yang akan di bicarakan nya ini.
"Ada apa, tanpak nya ini masalah serius ya ," Bimo sedikit memberikan candaan kepada Adam
"Semalam aku hampir mati tenggelam, bila tidak di sadarkan oleh istriku," Adam memulai cerita kejadian semalam.
"Apa! mengapa kau bisa mau tenggelam? bukan nya semalam kota ini di landa hujan," jawab Bimo binggung.
"Iya, aku tidak ingat apa-apa tentang semalam, dan aku baru sadar kalo aku sudah ada di pinggir danau dan nyaris tercebur ke sana," cerita Adam.
"Loh kok bisa Dam, apa kau mempunyai penyakit berjalan dalam keadaan tidur," Bimo mencoba menganalisa dan mengigat waktu mereka tinggal bersama saat kuliah.
"Perasaan ku kau tidak memiliki kebiasaan seperti itu, kau seperti orang biasanya tertidur pulas sampai besok pagi nya," Bimo menjawab pertanyaan itu.
"Aku pun juga binggung, Sarah mengejar ku semalam tapi aku tak mendengarnya, yang aku tau Sarah menepuk punggung ku.Sarah begitu ketakutan semalam, aku pun binggung dengan apa yang terjadi pada ku" cerita Adam.
"Aku pun akhir-akhir ini sulit tidur, aku merasa ada yang menghantui dan mengikuti ku," Adam sudah mulai percaya dengan alam lain.
Bimo yang mendengar kata hantu itu langsung terbengong dan terdiam sesaat. tak lama Bimo mengeluarkan tawa yang sangat nyaring..
Hahahaha, Bimo tertawa mendengarkan kata-kata itu , Bimo tidak yakin dengan Adanya hantu. "Sudah lah mana mungkin di zaman modern begini ada hantu," Bimo terus tertawa tampa melihat wajah Adam yang berubah menjadi masam karena ditertawakan oleh Bimo. Adam memutuskan tidak melanjutkan ceritanya karena ia sudah malas. Bimo yang melihat Adam diam langsung menghentikan tawanya.
"haha, maaf..maaf bukan maksud ku untuk mentertawakan mu, aku tidak percaya yang seperti itu, sebaiknya kau berkonsultasi ke psikiater bisa jadi karena kau kelelahan membuat mu seperti itu,"Adam yang mendengar saran dari teman nya itu hanya mengangguk dan menyetujuinya.
"Baiklah aku akan mencoba saran mu itu," Bimo hanya tersenyum.
...
Sarah kembali menemui Caca di rumah nya, ia sengaja datang tampa memberitahu.
ting tong..
ting tong..
Caca langsung membuka pintu rumah nya dan dilihat nya Sarah datang menemuinya.
"Oh Sarah, kau datang mengapa tak memberitahuku,"Caca tampak terkejut melihat kedatangan Sarah.
"Kejutan, lagian aku kesini bukan untuk bertemu dengan mu, melainkan aku mau bertemu si kembar, dimana mereka?" Sarah yang tampa di persilahkan masuk,ia langsung menerobos kedalam rumah.
Caca menutup pintu,lalu mengikuti Sarah yang masuk lebih awal,"Mereka sedang bermain di kamar nya,"
"Baik lah ayo kita ke sana, aku juga membawa mainan untuk mereka berdua,"jawab Sarah.
Sarah menuju kamar si kembar Juno dan Cheryl,"Hai,, sayang aunty datang bawa sesuatu untuk kalian berdua" Sarah tersenyum dan mengangkat kedua tangannya untuk melihatkan kantong yang berisikan mainan.
"enty.. enty.." Juno terlihat mengejar Sarah sedangkan cheryl hanya tersenyum dan mengangkat kedua tangan nya.
"oh sayangnya aunty apa kabar, seperti nya kau lebih terlihat tinggi dari berapa hari yang lalu," Sarah menciumi kedua pipi gembul milik Juno.
Sarah menyerahkan mainan itu kepada si kembar Juno dan cheryl yang di sambut dengan pekikan kecil dari kedua bibir manis mereka, Sarah yang melihat itu sedikit melupakan kejadian yang membuatnya tak bisa tidur dengan nyenyak semalam.
"Bermainlah dengan damai ya , jangan berebut mainan karena kalian telah mendapatkan satu satu,"Caca menasehati keponakan kembarnya yang jelas tak akan berarti apa-apa karena mereka selalu merebutkan sesuatu.
"Ini minum lah,"Caca memberikan minuman dingin untuk Sarah.
"Terimakasih,"
"Kau kenapa Sar, wajahmu seperti orang kelelahan,"Caca yang melihat Sarah sedikit murung.
"eoh,, sebegitu nampak kah?"Sarah memegang wajahnya.
"emhh,"
"Semalam aku kurang tidur,Adam nyaris tengelam di danau belakang rumah ku,"jawab Sarah.
"Apa, Danau yang tak pernah di datangi itu?" tanya Caca.
"Emh, iya Ca, semalam aku tidur duluan, pas aku terbangun, kupikir Adam sedang di kamar mandi, tetapi setelah sekian lama ia tidak keluar aku memeriksa kedalam ternyata ia tak ada, karena aku merasa haus aku pergi ke dapur dan ku lihat pintu yang mengarah ke taman itu terbuka, aku melihat Adam sedang berjalan kearah danau, aku memanggil manggil nama nya tapi ia tak mendengar ku sampai aku berlari untuk mengejar nya karena ia akan tercebur ke danau itu, ku pegang tangan nya dan begitu kagetnya aku melihat Adam yang ternyata berjalan dalam keadaan tidur,"Sarah menceritakan kejadian semalam.
"Aku bertanya kepada suamiku mengapa ia sampai berada disini, ia tak ingat dengan apa yang dilakukan nya," Caca yang mendengar tak mau memotong Sarah yang sedang berbicara.
"Aku melihat Adam sedikit berbeda saat ia telah menyatakan perasaan nya kepada ku, dan terlalu banyak hal-hal aneh yang terjadi di kehidupan kami,"
"Jadi maksud mu Sar," Caca mulai bertanya.
"Sepertinya ada yang mengikuti kami dan menghantui kami,"
"Maksud mu hantu, Anjani menjadi hantu!" Caca sedikit tidak percaya dengan apa yang di bicarakan oleh temannya ini.
"hmm," Sarah menganggukkan kepalanya.
Hening..
Krik
Krik
Bwahahahahahaha, Tawa Caca meledak. Kali ini Caca dibuat tidak percaya dengan apa yang dipikirkan teman nya ini.
"Adik kecil yang manis, Mana ada yang seperti itu di jaman moderen ini" kata Caca disela-sela tawanya.
Sarah mempoutkan bibirnya, Ia benar-benar menyesali mengatakan dan menceritakan hal sebenarnya pada Teman yang sudah dianggap kakak nya sendiri itu. "Hiks, Ya sudah Kalau kau hiks tidak mempercayainya" air mata sarah mengalir. Caca dengan segera menyeka air mata Sarah. Ia binggung mengapa Sarah seperti ini.
"Buka matamu." Sarah membuka matanya, Yang pertama dilihat adalah Wajah imut milik Sahabatnya itu. Mereka saling menatap.
"Sebaiknya kau menemui psikiater,"Sarah yang mendengar itu melotot tak percaya dengan apa yang di dengar nya.
"Bukan,, bukan maksudku mengatai kau gila Sar, tetapi ini demi kebaikan mu dan suami mu, karena psikiater itu lebih ahli dalam memahami perasaan seseorang, tidak semua hal aneh itu di sebab kan oleh gangguan hantu tetapi bisa jadi karena faktor dari kelelahan, semua yang kau ceritakan kepada ku itu, aku percaya , tapi alangkah lebih baiknya kau pergi ketempat yang lebih ahli," Caca mencoba menjelaskan dari segi pandang yang logis saja, ia tak mau membuat Sarah berfikir hal aneh tentang mendiam teman mereka.
Sarah yang mendengar penjelasan teman nya itu sedikit lebih tenang, mungkin benar yang di katakan oleh Caca.
"Sebaiknya kau minum ini agar pikiran mu rileks," Caca menyodorkan minuman.
...
Ponsel milik Sarah berbunyi, ia segera mengeluarkan dari tas miliknya, di lihatnya nama Adam yang menelpon nya itu , Caca sedikit melirik ponsel milik sahabatnya itu dan tersenyum melihat nama Adam yang telah dirubahnya.
"Adam menelpon ku," dan mendapat anggukan oleh Caca.
Caca segera menuju ke tempat keponakan nya sedang bermain, ia sengaja meninggalkan Sarah agar ia dapat leluasa berbicara kepada suaminya.
"Halo,"
"Sayang, kau sedang apa?" tanya Adam.
"Aku sedang bermain di rumah Caca bersama keponakan nya,"
"oh , syukur lah.. apa kau sudah makan sayang?"
"Sebentar lagi sayang,"
"jagan lupa makan ya, baik lah aku kembali bekerja lagi, dan kau tunggu saja di rumah Caca nanti sepulang kerja aku akan menjemputmu disana,"
"Emh, baik lah sayang, ku tunggu kau disini, sampai jumpa,"
pip..
...
Adam sangat lega mendengar Sarah bermain bersama Caca, ia sangat khawatir bila ia tinggal sendirian di rumah itu, Adam memikirkan omongan Bimo tadi mungkin ada benar nya , ia akan mengajak Sarah pergi besok , tiba jam makan siang Adam dan Bimo tadi sudah berjanji untuk pergi meeting dan makan siang diluar.
Bimo yang telah menunggu nya dilobi kantor segera bangkit dari duduknya setelah melihat Adam keluar dari pintu lift.
Bimo yang memilih menyetir, berkonsentrasi agar ia berhati-hati karena jalanan tampak padat siang ini.
"Apa kau nanti ingin ikut bersama ku, aku akan pergi ke rumah Caca,"mendengar nama kekasihnya itu Bimo segera menoleh.
"Ada perlu apa kau kerumahnya?" tanya Bimo.
"Aku akan menjemputnya untuk pergi kencan," Adam mengoda temannya itu.
"Kau, jangan macam-macam, awas saja kalo kau berani mengajak nya pergi," Adam yang mendengar ucapan amarah dari teman nya itu seketika tertawa terbahak. akhirnya ia bisa membalas menertawakan temannya itu.
"oh, santai.. tidak mungkin aku akan menikung pasangan teman ku, aku sudah mempunyai istri yang sangat cantik dan baik,"ucap Adam bangga.
"cih .. kau pikir hanya istrimu yang cantik, calon istriku lebih cantik,"Bimo tak mau kalah memamerkan kekasihnya itu.
"Hahaha .. iya ,wanita kita yang paling cantik,"Adam menengahi omongan mereka dan mereka tertawa terbahak bahak di dalam mobil.
"Aku akan menjemput Sarah nanti di rumah Caca karena ia sedang berada disana, makanya aku mau mengajak mu, aku dengar cerita dari Sarah kau tak pernah bertemu dengan kakak dan orang tua nya Caca, bagai mana mungkin kau bisa menyebut Caca adalah calon istrimu,"Adam sedikit mengompori perasaan Bimo.
"Iya memang aku belum sempat menemui mereka, karena kau tau sendirilah , kakak nya sudah mempunyai keluarga sendiri dan kedua orang tua nya lebih sering menetap di luar kota," bela Bimo.
"Kita ini lelaki sejati, tak ada kata yang tidak mungkin, kau harus berani meminta ijin pada mereka selayaknya kau dengan jantan mengungkapkan perasaan mu terhadap kekasihmu itu,"Bimo memikirkan semua perkataan Adam yang di anggap nya benar.
"Baiklah akan aku coba,saran mu itu," Bimo mengatakan itu dengan berbinar,dan tak menyadari ia menginjak gas mobil sehingga mereka melaju dan terjungkal.
"Kau bersemangat sekali, berhati-hatilah,"Ucap Adam.
...
Sarah dan Caca mempersiapkan makan siang untuk mereka berempat, Sarah membantu Caca untuk menyiapkan bangku makan keponakan nya itu sedangkan Caca sedang memasak makan untuk mereka , Sarah mengendong Juno terlebih dahulu dan berikutnya Cheryl untuk duduk di kursi mereka masing-masing, Juno mengetuk-ngetuk sendok ke atas meja milik nya sambil bernyanyi dengan suara dan nada yang ia pahami sendiri artinya.
"dududu,dadada,yayaya,"
"Makanan telah matang , ini buat aunty Sarah, dan ini untuk Juno dan Cheryl, makan yang tenang oke,"ucap Caca kepada kedua keponakan nya itu dan kedua keponakan nya itu melahap makanannya.
"Ku rasa kau akhir-Akhir ini tak pernah pergi bekerja ca," tanya Sarah.
"Aku bekerja tapi tidak setiap hari kekantor, makanya bila aku tak kekantor aku pasti bermain bersama kedua keponakan ku ini,"jawab Caca dan sarah mengangguk mendengarkan nya.
"Terus kapan rencananya kau akan mengenalkan Bimo kepada orang tua dan kakak mu,"
"Mungkin nanti,"jawab asal Caca.
"Kau ini kalo menceramahi ku paling hebat, tetapi untuk dirimu sediri kau tak hebat," Caca yang mendengar itu tertawa.
"Ya begitu lah kehidupan," jawaban Asal Caca yang berakhir tertawa antara mereka berdua.