Mereka berempat menikmati makan siang, Sarah yang tampak begitu telaten merawat sikembar terlihat seperti keibuan, Caca yang melihat itu tersenyum melihat interaksi mereka.
"Apa kau tak ingin segera mempunyai bayi,"Ucap Caca.
Sarah yang mendengar itu tersenyum mendengar ucapan Caca tadi, jauh di lubuk hatinya ia sangat menginginkan dan mendambakan seorang bayi yang akan mengisi hari nya,"Aku sangat ingin tapi semua butuh proses," jawab Sarah.
"Iya terus lah berusaha, semoga keponakan ku cepat hadir,"Caca menjawab tampa melihat lawan bicaranya yang saat ini menahan malu dengan apa yang di dengarnya.
Caca dan Sarah sekarang sedang berada fi kamar keponakan kembarnya, mereka berusaha menidurkan mereka, saat ini mereka tidak ada yang mengeluarkan suara satu sama lain karena mereka tidak mau usaha menidurkan sikembar Juno dan Cheryl menjadi sia-sia akibat mereka berisik.
Tampa mereka sadari mereka pun ikut tertidur bersama si kembar.
...
Bulan ini adalah bulan yang sangat indah dimana bunga-bunga sedang bermekaran. Taman-taman di seluruh sudut kota sedang ramai-ramainya di penuhi penduduk. Kebanyakan dari mereka datang untuk menikmati bunga. Taman itu tak jauh dari rumah milik keluarga Caca. Bunga-bunga juga sedang bermekaran di halamannya, sebuah pohon rindang di sudut depan juga tengah mendayu indah.
Rumah itu unik, bukan karena ada sebuah pohon rindang yang ada di sudut depan halamannya. Melainkan karena itu adalah rumah kecil bergaya eropa, yang terlihat kecil tapi sangat luas di dalam nya dan halaman belakang, berdinding seperti kayu, bercat putih yang tampak mencolok diantara rumah-rumah sekitarnya.
Menengok pada sebuah kamar di dalamnya. Kamar itu temaram, hanya cahaya dari luar yang masuk melalui jendela yang meneranginya. Beberapa pigura terpasang di dindingnya, sebuah meja dengan kursinya, sebuah tempat tidur kayu bertiang, dan tirai-tirainya bergerak pelan, karena angin dari luar yang menggerakkannya.
Sarah mulai membuka matanya dan melihat disekelilingnya saat ini, sangat sepi menurutnya, ia masih enggan untuk beranjak dari tempat tidur ini, Sarah masih berdiam diri di atas ranjang dan melihat ranting pohon yang bergoyang akibat angin diluar sana.
Caca masuk kedalam kamar dan melihat Sarah yang telah bangun dari tidurnya, Caca mendekati Sarah yang masih setia melamun. Karena merasa ada yang menduduki ranjang yang saat ini ia tiduri ia pun menoleh kearah samping dan dilihatnya Caca yang sedang memandangnya.
"Kau tampak pulas sekali tadi, jadi ku tinggalkan kau sendiri di kamar ini," Jawab Caca.
"Tidak apa-apa, kau benar aku semalam tidak bisa tidur dengan nyenyak setelah kejadian itu," jawab Sarah.
"Sebaiknya aku membasuh muka ku dulu, biar tampak segar," Sarah beranjak dari tempat tidur dan meninggalkan Caca sebentar.
...
Huuueee! Huuueee! anty!"
Seorang anak berusia 4 tahun tampak berlari tertatih dengan wajah memerah, mata penuh air mata dan hidung yang sedikit basah. Anak laki-laki berperawakan gendut dan berpipi chubby itu berlari dengan kakinya yang pendek. Ia menghampiri aunty nya yang sedang duduk bersantai di taman belakang.
"Anty!" Teriaknya semakin keras mencari keberadaan Caca. Ia langsung menghampiri aunty nya yang terlihat kebingungan.
"Ada apa sayang?" Caca langsung memangku keponakan laki-laki nya itu. Ia menghapus air mata keponakan laki-laki nya.
Sarah yang baru turun dari kamar itu bertatapan sejenak dengan Caca,Kemudian keduanya berteriak serempak dengan nada manja.
"Cheryl sayang!"
Anak yang di sebut nama nya itu hanya tersenyum jahil, "Lagi-lagi! Kalian ini selalu berebut mainan" omel Caca tapi terlihat imut. "Cheryl mengapa kau selalu menganggu Juno?"Cheryl yang mendengar itu hanya diam.
"Sudahlah Ca mereka ini kan masih kecil, wajar saja mereka sering ribut karena hal sepele," Sarah menengahi dan langsung mengangkat Cheryl ke gendongannya.
Mereka bermain sampai matahari akan terbenam.
...
Adam dan Bimo telah selesai meeting nya, dan akan menuju pulang ke kantor , tetapi di tengah perjalanan Bimo berinisiatif untuk mampir di kafe sekedar meminum kopi sore ini.
Bimo memarkirkan mobil nya tepat di depan kafe Angel yang saat ini telah menjadi favorit mereka, selain alasan lokasinya sudah dekat dengan kantor mereka,tempat ini menawarkan suasana yang nyaman dan tenang.
Mereka berdua memasuki kafe itu dan langsung di sambut oleh pelayan tua dengan senyuman ramah."Selamat datang," sapa pelayan itu.
Adam dan Bimo duduk di pojok kafe ini, pelayan yang tadi sekarang sedang menawarkan mereka menu.
"Kami hanya ingin memesan American coffie dua," jawab Bimo.
" oh baiklah, American coffie nya dua, tunggulah sebentar saya akan menyiapkan nya," pelayan itu segera pergi meninggalkan mereka.
Mereka memandangi jalanan dari balik kaca tempat mereka duduk, sore ini banyak orang yang berlalu lalang di jalan.
"Kafe ini padahal sangat bagus dan semua yang di sajikan enak tidak kalah dengan jamuan di restauran bintang lima, tetapi mengapa pengunjungnya hanya kita dan lelaki itu lagi," Bimo memerhatikan laki-laki yang selalu duduk di bagian paling pojok itu.
Adam yang mendengar itu hanya melanjutkan membaca koran hari ini yang ia lewatkan karena ia terburu-buru berangkat kekantor.
"Entah lah aku juga tak tau"jawab acuh Adam.
Pelayan itu datang membawakan pesanan mereka dan menaruh nya di atas meja, dan pelayan itu memberikan 2 potong kue black forest,"Kami tidak memesan ini," jawab Bimo. Adam yang mendengar melirik sebentar dari balik koran yang sedang di pegang nya itu.
"Ini servis dari kafe, karena permintaan nona Angel,"jawab pelayan yang menurut Adam berwajah pucat.
"Nona Angel?" jawab Bimo bingung.
"Oh itu pemilik kafe ini, dimana ia?" jawab Adam.
"Nona datang kesini selalu malam tuan," jawab pelayan itu.
"Aneh sekali pemilik tapi datang nya hanya pada saat malam hari, pantas saja kafe ini sepi," Bimo sedikit ketus menjawab.
"Maafkan teman ku ini , sampaikan ucapan terimakasih kami untuk nya,"ucap Adam.
Pelayan itu tersenyum dan pamit ke arah belakang.
"Kau kenapa ? Mengapa kau terlihat marah begitu?" Adam sedikit binggung dengan Bimo.
"Entah lah aku juga binggung mengapa tadi aku seperti tak terkontrol begini!"Bimo merasa tak enak hati kepada pelayan itu.
"Apakah kau sering kemari ? sampai kau mendapatkan servis dari kafe ini," tanya Bimo sambil menyeruput minuman nya itu.
"Hanya beberapa kali saja, dan kebetulan sebelum aku mengetahui ia adalah pemilik kafe ini,kami pernah bertemu tak sengaja di jalanan, kau tau," Adam menggantungkan omongannya dan mendekatkan kepala nya ke arah Bimo, hal itu membuat Bimo ikut mendekatkan kepalanya ke arah tengah.
"Tau apa?" tanya Bimo.
"Ia dapat melihat sosok yang kita tidak bisa lihat,"Jawab Adam yang berusaha menakut takuti Bimo saat ini.
Bimo diam sejenak dan akhirnya ia tertawa lepas mentertawakan teman nya ini,
"Bwah..hahahaha...," Bimo tertawa dengan keras nya untung kafe ini sepi.
"Hantu maksud mu hantu, Adam ini jaman modern sudah ku katakan tadi mana ada hantu," jawab Bimo yang masih tertawa.
"Nanti kalo kau ketemu hantu baru tau rasa,"Jawab Adam yang sedikit jengkel.
"Sudah dari pada ngomongin hantu lebih baik kau makan ini kue yang di berikan tadi." Bimo mendekati kue itu kepada Adam.
Adam kembali membaca koran dan Bimo sedang melihat-lihat ponselnya, mereka larut dalam urusan mereka sendiri.
Setelah santai kurang lebih 30 menit, mereka memutuskan untuk kembali lagi ke kantor , tak lupa Adam membayar minuman nya ke kasir, setelah mengambil pulang uang nya, Adam langsung menyimpan di kantong jas nya.
...
Malam mereka sedang menyiapkan makan malam karena Sarah memberi tahu Adam akan menjemputnya sepulang kerja, Caca menyarankan untuk makan malam di rumahnya sebelum mereka pulang ke rumah, awalnya Sarah menolak karena tak mau merepotkan sahabatnya ini, tetapi Caca memaksa dan tak bisa di tolak lagi.
Mereka saat ini sedang memasak sambil mengobrol satu sama lain, di sela mereka mengobrol tak lupa sambil melihat kelakuan gemas keponakan kembarnya itu.
"Kau bila di beri anak ingin nya cewek apa cowok,"Caca bertanya kepada Sarah.
"Aku sih apa saja, yang penting sehat," jawab Sarah.
"Aku pun sama," Jawab Caca yang belum di tanya oleh sarah.
"Kau ini menikah dulu baru memikirkan itu," jawab Sarah sambil tertawa.
"Berencana kan boleh," jawab asal Caca.
Tampa mereka sadari kakak perempuan Caca yang datang dari arah mereka.
"Benar yang dikatakan oleh Sarah itu, menikah dulu baru memikirkan itu," kakak Caca memotong pembicaraan mereka dan membuat Sarah dan Caca kaget mendengar kakak nya yang tiba-tiba muncul memotong pembicaraan mereka.
"Sejak kapan kau datang, mengapa setiap kau datang tak pernah memberi salam, mengagetkan ku saja," Caca mengomel dengan kakak nya.
Sekarang Sarah tau mengapa Cheryl sangat jail, Sarah tersenyum melihat pertengkaran kecil kakak dan adik ini.
Si kembar Juno dan Cheryl melihat ibunya pulang langsung mengejar ke arah dapur, "mamama..." Juno merentangkan tangan ingin meminta diambil oleh ibunya itu.
"Oh Sayang kemarilah kalian, ibu sangat merindukan kalian berdua,"Ibu si kembar berlutut dan merentangkan kedua tangan nya, si kembar Juno dan Cheryl segera menghambur memeluk ibunya itu.
"Wah kalian wangi sekali, siapa yang memandikan kalian, emm," tanya ibu sikembar yang sedang memangku mereka itu .
"Anty,"jawab Juno.
"Wah terimakasih aunty sudah merawat dan menjaga ku hari ini," ibu si kembar memberikan contoh kepada anak-anak nya.
"Telimakasi, anty caca, telimakasi anty salah,cuda menjaga dan melawat kami" Juno dan Cheryl mengikuti perintah ibunya dengan mengeluarkan suara yang lucu.
...
Ting..
Tong..
Sarah yakin itu suaminya yang datang, Sarah membuka pintu dan tersenyum melihat suaminya itu, Caca yang tadi ikut menyambut Adam tersenyum ramah kepadanya, tetapi senyuman Caca tak bertahan lama setelah apa yang dilihatnya, seseorang yang muncul di balik badan Adam.
"Bimo,"Sarah yang melihat nya pun kaget.
"Iya tadi aku bilang mau menjemput kesini dan ia memaksa ingin ikut kemari," mendengar penjelasan yang di ucapkan oleh Adam membuat Bimo ingin menjitak kepala nya.
Adam yang tau Bimo sedang menatapnya kesal,hanya tersenyum senang karena telah mengerjainya.
"Sudah la ayo masuk, "ajak Caca.
Caca melihat wajah Bimo berubah, ia tahu saat ini Bimo sedang di goda oleh Adam. Mereka berjalan menuju ruang makan, Adam tau tadi Sarah sempat memberikan pesan akan di ajak makan malam bersama kakak nya Caca. Makanya Adam mencari ide agar Bimo mau di ajak kemari.
Kakak Caca dan si kembar telah berada di meja makan, Sarah berjalan bersama Adam dan Caca terlihat canggung berjalan bersama Bimo. Bimo yang melihat calon kakak iparnya itu di hampiri rasa gugup, ini kali pertama ia masuk ke rumah Caca dan bertemu dengan calon kakak iparnya itu.
Adam yang melihat kakak nya Caca, membungkuk dan menjabat tangan sambil memperkenalkan diri,"Perkenalkan nama ku Adam suami dari Sarah," Melihat Adam yang sedang memperkenalkan diri membuat Bimo dilanda kecemasan dan gugup, ia belum mempersiapkan diri.
"Oh kau suaminya Sarah, salam kenal aku ibu sikembar dan kakak perempuan Caca," Ibu sikembar menyapa ramah Adam.
"Dan kau?" Bimo terlihat gugup karena sapaan dari calon kakak iparnya itu.
"A..aku, perkenalkan nama ku Bimo, aku teman nya Adam," jawab Bimo gugup, mendengar jawaban Bimo itu membuat tiga orang itu tersenyum karena melihat tingkah gugup Bimo.
"Oh kau teman nya Adam,"angguk ibu sikembar.
"Dan aku adalah kekasih nya Caca," Bimo menjawab cepat membuat kakak Caca kaget.
Hening..
"Benarkah, kau mau dengan adik ku yang jelek ini," Ibu sikembar berusaha mengoda Bimo karena ia terlihat jelas gugupnya.
"Benar kak ,dia tidak jelek, dia adalah wanita yang sangat cantik dan manis , aku sangat mencintainya, tolong beri kami restu," Bimo memberikan pernyataan seperti orang yang sedang berada di persidangan saja.
Caca yang mendengar kalimat terakhir dari Bimo sangat bahagia, walau Bimo dilanda kegugupan tetapi ia dapat menyampaikan perasaan nya yang ingin meminta restu. Sedangkan Adam dan Sarah menahan tawa mereka karena melihat kekonyolan Bimo.
"Duduklah dulu kalian semuanya, tidak baik berdiri terlalu lama di depan makanan, Dan kau Bimo, aku kakak perempuan satu-satunya hanya dapat mendukung kalian saja, baik-baik lah kalian berdua, semoga kalian berdua bisa dapat kebahagiaan dalam hubungan ini, anggap lah aku sebagai kakak mu dan jangan sungkan untuk main kesini," Bimo sangat kaget dengan apa yang didengarnya itu, tidak sama dengan apa yang di bayangkan nya selama ini, ternyata ia di sambut dengan hangat oleh kakak iparnya itu, Bimo tersenyum lebar dan mengangguk, Bimo yang duduk di samping Caca saling berpandangan dan tersenyum, mereka berdua sangat lega walaupun baru berkenalan dengan kakak nya.
...
Adam dan Sarah pulang dahulu dan meninggalkan Bimo sendiri di rumah Caca.
Bimo dan Caca sekarang berada di taman belakang rumahnya,"Aku tau hari ini Adam mengerjai ku, tapi aku tak menyangka sambutan kakak mu sangat manis, jauh dari apa yang aku bayangkan,"jawab Bimo yang saat ini sedang duduk dan menggenggam tangan kekasihnya itu.
"Aku pun sangat lega, awalnya memang aku sangat kaget kalau kau akan datang bersama Adam tadi, karena Sarah tidak memberitahuku apa-apa, pasti mereka berdua telah sepakat mengerjai kita,"
Bimo dan Caca saat ini diliputi perasaan yang sangat bahagia dan lega, mereka sama-sama memejamkan mata menikmati tiupan angin malam yang menerpa kulit wajah mereka.
...
Adam dan Sarah sekarang dalam perjalanan pulang menuju rumah mereka, mereka sangat bahagia telah membuat Bimo berani mendatangi kediaman Caca walau hanya dengan kakak perempuan Caca saja.
"Mengapa kau dari tadi tersenyum terus sayang," Adam melihat istrinya tersenyum.
"Aku sangat bahagia tadi melihat Caca dan Bimo tadi, walaupun Bimo terlihat konyol, tetapi aku sudah lega,"jawab Sarah.
"Aku pun sama sayang, aku banyak berhutang budi dengan nya, bahkan dia selalu mendorongku untuk maju ke depan dan melupakan semua kejadian-kejadian masa lalu, ia pun juga orang yang menyadarkan perasaan ku terhadap mu," mendengar itu Sarah memeluk lengan Adam dan menyandarkan kepalanya.
"Semoga kedepannya kita semua selalu berbahagia ya sayang,"Sarah berucap pelan dan masih dapat di dengar oleh Adam.
Mereka menikmati perjalanan mereka, mereka saat ini diliputi rasa bahagia, dan mereka tak memikirkan hal-hal aneh, sepanjang perjalanan ini mereka hanya tersenyum.
...
Beberapa menit kemudian…
Mereka tiba di rumah besar mereka. Mereka berdua memasuki rumah, Sarah mencari saklar lampu dan menghidupkan nya.
Adam langsung masuk ke ruang kerjanya yang berada disebelah kamarnya, ia segera meletakkan tas kerja dan dokumen-dokumen yang ia bawa ke rumah, tak lupa ia mengantungkan dasi dan jas kerjanya itu, setelah itu Adam segera menuju ke tempat istrinya itu berada.
"Kau sedang apa sayang?" tanya Adam yang baru datang sambil melipat lengan baju nya.
"Membuatkan coklat panas untuk mu sayang," ujar Sarah.
"Coklat panas? Hmm.." Adam mendekati Sarah lalu melirik coklat panas yang sudah siap di gelas. "Sepertinya enak!" Adam mengambilnya dari tangan Sarah. Sebelum meminum Adam mencium aroma wangi coklat yang dibuatkan istrinya ini.
Sarah meyakini dengan meminum segelas coklat panas akan membuat relaks pikiran seseorang.
"Sebaiknya sambil menunggu minuman mu hangat, kau mandi dulu sayang," sarah memberikan saran kepada suaminya.
Adam pun menurut dengan perkataan istrinya itu, ia pun segera menuju kamar mandi.
Sarah menuju ruang tv dan mengambil remote untuk mencari saluran. Selama ia menunggu suami nya mandi rasa kantuk pun melanda nya dan ia tertidur di sofa itu dan membiarkan tv menyala.
Adam telah selesai mandi dan segera mencari keberadaan istrinya, ia tersenyum melihat istrinya yang tertidur nyaman di sofa. Ia mengambil minuman coklat yang telah hangat dan segera diminum nya, Adam pun mengantikan Sarah menonton dan mencari saluran lain.
Adam yang telah lama menonton pun mulai mematikan tv, dan ia meletakan gelas kosong itu ke dapur, dilihat nya Sarah tertidur tak tega ia membangunkan istrinya, ia segera mengendong sarah perlahan agar tak membangunkan istrinya itu, ia meletakan sarah keatas kasur perlahan dan menyelimutinya, Adam pun ikut membaringkan dirinya di sebelah Sarah dan mengecup pipi istrinya itu lalu ia pun menyusul istrinya tidur.