“Bagaimana kau bisa yakin?” Hengki bertanya pada Marisa yang memberitahunya perihal apa yang Arsa inginkan dan bisa ia dapatkan. Saat ini Hengki dan Marisa telah duduk berhadapan. Pria itu menyusul putrinya setelah putrinya itu memberi kabar. “Mau bagaimana lagi? Cuma itu jalan satu-satunya agar aku bisa masuk ke rumah itu. Aku akan menjadi malaikat sampai ia percaya padaku kemudian menjadi malaikat maut pencabut nyawanya setelah dia memberikan semuanya. Hengki hanya diam dan tampak berpikir. Ia merasa ragu dengan rencana Marisa, terlebih ia belum mengetahui seperti apa sosok Arsa yang sebenarnya. Bisa saja pria itu hanya ingin membantu Aria dan memanfaatkan kebodohan Marisa. “Ayah tidak setuju. Resikonya sangat tinggi,” ucap Hengki tegas. Ia tidak ingin kehilangan apa yang baru saja