“Hanya orang bodoh yang mau menikahi denganmu.” Mata Marisa melebar terkejut dengan apa yang ia dengar. “Kau sendiri yang menolakku, dan sekarang datang menjilat ludahmu. Tcih, bukankah sangat menjijikan?” Suara Marisa tercekat, wajahnya pun pucat, ia tak mengira akan mendapat penolakan kasar seperti ini, tak mengira Arsa memiliki lidah yang tajam. Ataukah Arsa sengaja ingin membalasnya? “Kau bilang menyesal? Bukan karena tahu siapa aku sebenarnya? Bukan karena merasa iri pada Aria? Aku mungkin tak bisa melihatmu, tapi aku bisa melihat dengan jelas apa tujuanmu,” ucap Arsa yang kian mengukir senyum mengejek meski tak tahu posisi duduk Marisa dengan tepat. Apakah Marisa dapat melihat senyuman mengejek yang sengaja ia berikan atau tidak, yang pasti ia ingin memberi wanita itu pelajar