Aria hanya diam, jika Arsa sudah mengeluarkan jurus kalimat tersebut, ia tak berani lagi membuka suara. Arsa meraba tepian meja dan berjalan memutari meja sampai ia menyentuh kursi direkturnya kemudian duduk. Ia lupa kapan, tapi rasanya sudah lama ia tidak duduk di kursi singgasananya. “Kau tidak bisa menilai seseorang hanya dari penampilan dan sikap yang ditunjukkannya saat di hadapanmu,” ucap Arsa. Ia ingin menekankan bahwa Aria harus waspada terhadap siapapun meski orang itu bersikap baik di hadapannya. Arsa sudah lama mencurigai Handika, nama orang yang sebelumnya ia sebutkan pada Aria. Meski tak bisa melihat, tapi ia mendengar, ia masih hafal suara pria itu dan mengingat wajahnya dengan jelas. Alasannya menyuruh Aria berhati-hati sebab pria itu memiliki catatan hitam yang haru