Rencana

1270 Words

"Kau yakin akan bekerja hari ini?" Sebastian menghampiri Sienna yang sedang merapikan diri. "Ya, aku rasa begitu." Perempuan itu memastikan penampilannya cukup baik untuk bekerja. "Bagaimana dengan pusing dan mualnya?" "Itu hanya terjadi di pagi dan malam hari, sedangkan untuk siang bisa dialihkan karena aku ada pekerjaan." "Kau yakin?" "Ya. Memangnya siapa yang akan mendampingimu jika aku tak pergi bekerja?" "Bisa digantikan oleh yang lain." "Mmm …." Sienna menggelengkan kepala. Sebastian menatap pantulan mereka di cermin. Setelah mengetahui kehamilannya, kini dia melihat Sienna dengan cara yang berbeda. Pria itu kemudian mengulurkan tangan untuk menyentuh perutnya yang masih rata. "Sepertinya dia tak terlalu menyusahkanmu ya?" katanya seraya merapatkan tubuh mereka berdua. "Ya

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD