Satu bulan berlalu, dan mereka menjalani hari-hari seperti biasa. Hanya ada satu perbedaan yang mencolok, yakni kebersamaan yang semakin intens dan sering terjadi meski itu dalam konteks pekerjaan. Dan tentang di rumah, jangan tanya. Semuanya berjalan harmonis seperti ruma tangga pada umumnya. Sebastian dan Sienna menjadi partner paling selaras dan mereka menikmati hal itu. Terutama karena semua orang memang mengetahui perihal status mereka sebagai suami istri yang bekerja di tempat yang sama. "Kau baik-baik saja?" Sebastian menghampiri Sienna yang tengah menyiapkan sarapan untuk mereka. Kondisinya tampak tidak terlalu baik dan perempuan itu terlihat tidak bersemangat. Dia sedikit lemas dan wajahnya pucat. "Sepertinya aku demam. Kepalaku pusing, dan perutku rasanya tidak enak." Dia men