bc

Pak Dokter Suamiku

book_age18+
1.9K
FOLLOW
14.9K
READ
HE
friends to lovers
arranged marriage
blue collar
office/work place
like
intro-logo
Blurb

"Kau ingin aku yang normal?"

"Aku menginginkamu, bagaimanapun keadaanmu. Malah, aku menyukai ketidaknormalanmu."

Sebagai dokter, Sebastian yang mengidap ganguan Obsesive Compulsif Disorder tetap mengalami kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain. Meski dia mampu mengatasinya jika sedang menangani pasien. Namun, hidup dengan Sienna yang adalah istri sekaligus asistennya di rumah sakit membuatnya belajar mengatasi hal itu. Meski mengalami kesulitan dalam prosesnya, tapi Sienna mampu membuat Sebastian perlahan mengalami perubahan.

chap-preview
Free preview
Sebastian Dan Sienna
Sienna menatap cermin besar di depannya untuk meyakinkan bahwa penampilannya sudah rapi. Celana panjang dipadukan dengan kemeja berlengan pendek berwarna merah muda membuat wajah cantiknya terkesan lebih segar. Sementara seragam perawatnya sudah tersimpan rapi di tas khusus yang nanti akan menjadi pakaiannya saat bertugas di rumah sakit. Dialah Sienna Latisya, berumur 24 tahun yang merupakan lulusan sekolah keperawatan dan mengabdi di sebuah rumah sakit sejak satu tahun belakangan. Perempuan dengan lesung pipit itu tersenyum puas dan dia segera keluar setelah mendengar suara pintu yang ditutup. "Selamat pagi?" sapanya di ambang pintu saat dia melihat Sebastian melewati dirinya. "Pagi." Wangi aroma maskulin segera menyebar setelah pria itu berlalu, dan Sienna sangat menyukainya. Dialah Sebastian Dewangkara, seorang dokter gigi berusia 30 tahun yang bertugas di rumah sakit yang sama dengannya. Bahkan, pria itu juga merupakan atasannya sendiri. Sienna merupakan perawat sekaligus asisten dokter yang dia pilih langsung karena lebih memudahkannya untuk berkomunikasi dan mengatur segala hal untuknya. Yang ternyata malah dipilih juga oleh Utari, ibunya Sebastian sebagai menantu. Dan tidak ada pilihan lain bagi Sienna untuk menerimanya saja karena memang itulah perjanjian ketika dirinya menerima bantuan untuk melanjutkan sekolah keperawatan. Beberapa bulan setelah sang ayah yang merupakan sopir Utari meninggal karena kecelakaan dan membuatnya kehilangan sandaran. Perempuan itu datang dan menawarkan hal yang tidak disangka-sangka, yakni membiayai sekolahnya dengan syarat menikahi putranya yang mengidap OCD. Yakni Obsesive Compulsif Disorder yang merupakan gangguan kejiwaan yang membuat pengidapnya memiliki kecenderungan berlebihan dalam satu atau beberapa hal. "Pancake?" tawar Sienna kepada pria itu. "Ya." Sementara Sebastian merapikan sendok dan garpu di sisi piringnya, seperti biasa. Dia selalu merasa bahwa benda-benda di sekitarnya diletakkan di tempat yang salah meski itu hanya bergeser satu sentimeter saja. Hal ini sudah lebih baik dari sebelumnya karena dia melakukan penanganan dan perawatan sendiri atas situasi kejiwaan yang dialaminya. Dan sebagai dokter, tentu Sebastian sudah faham harus bagaimana. "Madu?" Sienna meraih wadah berisi madu berwarna keemasan di sisi lainnya. "Madu akan sangat bagus." Pria itu membersihkan garpu yang akan dipakainya makan dengan serbet padahal benda itu sudah dalam keadaan bersih. "Blueberry?" Dan Sienna kembali menawarkan toping lainnya untuk sarapan mereka. Sebastian tampak tersenyum lalu dia menatap wajah perempuan itu. "Dari mana kau mendapatkannya? Buah itu sedang langka sekarang ini," katanya yang merasa senang dengan hal tersebut. Blueberry adalah buah yang paling disukai Sebastian sejak dia kecil. "Mudah saja, aku memesannya di toko online dan secara kebetulan mereka memilikinya." Sienna duduk setelah memastikan suaminya mendapatkan apa yang harus dia dapatkan. Ya, Sebastian Dewangkara adalah suaminya. Mereka menikah karena perjodohan yang dilakukan oleh ibunya dan hal itu sudah berlangsung selama delapan bulan belakangan. "Jadwalku padat hari ini?" Sebastian memulai percakapan. "Lumayan. Ada beberapa janji yang sudah diatur dan selain itu hari ini juga ada pasien dengan masalah gigi yang cukup kompleks." Sienna memotong pancake lalu menyuapkan ke dalam mulutnya sendiri. "Benarkah? Apa?" "Periodontitis." "Wow, benarkah?" "Ya. Infeksinya sudah parah dan sepertinya ini dibiarkan begitu saja sehingga gusi mengalami pembengkakan dan kerontokan gigi." "Apa perlu dilakukan tindakan operasi?" "Aku rasa ya, tapi pemeriksaan menyeluruh harus dilakukan terlebih dahulu, iya kan?" "Kau benar. Analisamu semakin baik, Sienna dan itu sangat memudahkan pekerjaanku," puji Sebastian yang membuat perempuan itu tersipu. Begitu saja sudah membuat hatinya berbunga-bunga, apalagi jika pria itu benar-benar memperlakukannya seperti seharusnya. Tapi tidak mungkin, bukan? Setidaknya untuk saat ini mereka tidak hidup selayaknya suami istri. Karena meski tinggal bersama namun keduanya menjalani urusan masing-masing. Sebastian memiliki kecenderungan berbeda dengan orang lain. Dia membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menyesuaikan diri dengan pernikahan ini terutama karena mereka hanya mengenal satu sama lainnya dalam waktu singkat. Dan itu semua karena kehendak sang ibu. "Ibu sudah menelpon lagi pagi ini." Sienna mengalihkan topik pembicaraan. "Benarkah?" Perempuan itu mengangguk. "Bertanya soal kehamilan lagi?" "Ya." Sienna sedikit terkekeh. "Astaga, sampai kapan dia bertanya soal itu terus?" Sebastian membersihkan mulutnya dengan serbet setelah menyelesaikan sarapannya. "Entahlah, mungkin sampai kita benar-benar punya anak." Dan Sienna tergelak karena pikiran konyolnya. Mana mungkin pria itu mau menyentuhnya? Bahkan bersentuhan dengan benda mati pun dia cepat-cepat membersihkannya seolah itu sangat kotor dan menjijikan. Karena selain mengidap OCD, Sebastian pun mengalami gangguan mental lainnya yang disebut dengan Mysophobia. Yakni ketakutan pada hal-hal kotor dan membuatnya sering membersihkan diri jika terkena benda lain yang bukan merupakan anggota tubuhnya. Sebastian mengusap tengkuknya yang terasa meremang. Dia tak bisa membayangkan bagaimana harus melakukannya dengan seseorang. Apalagi harus bersentuhan seperti itu. Rasanya mustahil karena dia akan merasa sangat tersiksa. Dia merasa bahwa dirinya akan segera mati jika sedikit saja menyentuh bagian tubuh seseorang. "Jangan dipikirkan, aku sudah memberikan alasan yang masuk akal," ujar Sienna sambil menyentuh lengan pria itu yang berbalut kemeja. Meski Sebastian tampak menegang tentunya. "Apa alasanmu kali ini?" Dan pria itu segera menarik tanganya, lalu menepuk-nepuknya seperti biasa seolah ada kotoran yang menempel di sana. Tentunya itu akan sangat menyakitkan bagi orang yang tak mengerti kondisinya. Tapi bagi Sienna yang mengerti dan sudah terbiasa, malah membuatnya tertawa. "Kita memutuskan untuk menunda punya anak dulu, setidaknya sampai beberapa tahun ke depan. Aku rasa itu akan menghentikan ibumu agar tidak bertanya lagi." "Hmm …." Pria itu menatapnya lekat-lekat. Sienna adalah gadis yang cantik, dan secara fisik dia juga menarik. Matanya indah dan bibirnya menggoda, juga rambut panjang berkilauan dan suaranya yang enak didengar. Selain itu dia juga memiliki postur tubuh yang sempurna seperti para perawat pada umumnya, yang menjaga penampilan mereka dengan berolahraga juga memakan makanan sehat dan seimbang. Dan dia juga baik, makanya sang ibu memilihnya sebagai menantu. Tapi masalah memang ada pada dirinya yang meski sudah merasakan ketertarikan apalagi setelah berbulan-bulan mereka hidup bersama dalam satu rumah, tetap tak mampu membiasakan diri untuk memperlakukan Sienna sebagaimana mestinya. "Dengar, Sienna. Maafkan aku karena …." Sienna menggelengkan kepala kemudian tersenyum. "Tidak usah dibicarakan lagi, aku sudah mengerti bagaimana keadaanmu kan? Jadi tidak usah memikirkan itu," katanya yang juga telah menghabiskan sarapannya. Sebastian mengatupkan mulutnya rapat-rapat. "Baik, Pak Dokter. Apa kau sudah selesai?" Perempuan itu bangkit dan mengangkat piring kotor bekas pakainya. "Sudah." Lalu dia pun mengambil peralatan makan milik Sebastian dan membawanya ke bak cuci piring di sisi lain ruangan untuk kemudian dia bersihkan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Hasrat Istri simpanan

read
13.7K
bc

After That Night

read
12.7K
bc

Revenge

read
25.8K
bc

BELENGGU

read
67.2K
bc

The CEO's Little Wife

read
646.0K
bc

Aku ingin menikahi ibuku,Annisa

read
71.5K
bc

Istri Lumpuh Sang CEO

read
3.8K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook