Sepuluh

1453 Words

Adam dan Indah baru saja pamit, meninggalkan Aditya dan Nafisa yang masih duduk di tempat mereka tadi. Keduanya hanya duduk diam. Sebenarnya, banyak yang ingin Aditya tanyakan pada Nafisa. Menurutnya ini adalah waktu yang tepat. Mumpung mereka berada di luar kantor, dan setelah ini Aditya tidak memiliki jadwal pertemuan dengan klien. "Kita bicara di sini dulu sebentar, bisa kan?" Tanya Aditya memecah kesunyian di antara keduanya. "Tapi..." "Pilih di sini atau aku akan ngikutin kamu terus untuk minta bicara walaupun di kantor?" Tanya Aditya memotong perkataan Nafisa. Ia tahu pasti gadis itu menolak untuk berbicara dengannya. Jadi ia memilih mengancam dengan akan merecoki Nafisa di kantor. Nafisa menghembuskan nafas pasrah. Merasa bingung, sebenarnya maksud Aditya apa? Bagaimanapun, Ad

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD