Usianya tidak lagi muda, tetapi gurat-gurat kecantikan masih jelas di wajahnya. Wanita itu memasuki sebuah rumah mewah yang tertutup gerbang tinggi. Sekuriti yang berjaga membungkuk memberi hormat. Turun dari mobil, Nania melihat sekeliling. Matanya berusaha mencari detail kesalahan untuk bahan penghakiman bagi menantunya. Gayatri. Sayangnya halaman rumah itu memiliki desain yang paripurna. Tanaman hias berjejer tanpa cela. Bahkan, kolam ikan hias memiliki air jernih nyaris tanpa lumut. Gayatri mengatur semua sendiri, dibantu Maman, tukang kebun yang rutin membersihkan halaman berumput Jepang tersebut. Nania melangkah menuju teras rumah. Terakhir dia berkunjung, kursi yang terbuat dari jati berukir klasik tidak ada di sana. Benda itu adalah salah satu furniture dari pabrik Dirga. "