Bab 16. Diperhatikan

1108 Words

“Kamu di sini naik apa?” tanya Leonel menatap Tami. “Ojek,” jawab Tami. “Ojek? Kenapa tidak naik taksi?” tanya Leonel lagi. “Tidak apa-apa. Cepat sampai dan tidak macet.” “Nanti pulangnya kita sama-sama,” kata Leonel. “Jangan. Sepertinya Evan akan kemari,” kata Tami. “Dia tahu rumah Tiara dan Petro?” “Aku yang kirim alamat mereka ke Evan,” jawab Tami. “Buat apa?” tanya Leonel memandang Tami. “Ya karena dia bertanya,” jawab Tami lagi. “Semudah itu kamu berikan alamat Tiara dan Petro pada Evan? Apa gunanya? Evan tidak mengenal Tiara dan Petro. Jadi buat apa kamu kasih alamatnya? Bagaimana kalau Evan kemari dan mencarimu? Atau membuat kacau?” tanya Leonel mengomel pada Tami yang saat ini duduk diam menatapnya. “Kenapa kamu marah? Aku sahabatnya Tiara, jadi kenapa kamu marah kalau a

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD