Lama Vidya hanya memandangi wajah Yudistira yang tertidur lelap, tidak percaya jika sahabat ayahnya sendiri telah menjadi suaminya meski baru sah secara agama. Tiba-tiba saja bayangan malam panas yang menggairahkan itu melintas sekelebat di dalam ingatannya dan membuat pipi gadis itu merona. Tidak tahu mengapa dalam beberapa hari ini pikirannya selalu membayangkan adegan panas antara dirinya dan Yudistira, dan Vidya tidak akan menampik jika dia menginginkan malam penuh gairah itu terulang kembali. Hanya saja dia sangat malu jika harus memintanya terlebih dahulu kepada Yudistira, mau di taruh di mana wajahnya. "Ternyata aku sangat binal juga. Semoga saja Om Yudis nggak ilfeel sama aku," gumam Vidya dengan suara pelan. Reflek tangannya mengelus perutnya yang sudah agak membuncit dan agak