KCK 7

565 Words
"Aku sadar, bahwa berita baik adalah sebuah Ujian yang bisa membuatku lupa akan takdir Allah." -Sinar Abizar-       Suasana Garut menjelang sore selalu sejuk, semilir angin mengiringi langkah kaki para santri diniah yang baru saja selesai belajar. Gadis berkerudung hitam dengan wajah yang bersinar cerah itu baru saja keluar dari ruang kelasnya.   Perempuan kelahiran Garut tahun 1979 itu berjalan beriringan dengan santri lainnya. Adibah Khanza Azzahra, usianya sekarang masih sebelas tahun. Putri ke dua dari pengasuh pesantren bernama Akmad Jaelani itu berjalan bersama Faridah yang tak lain putri dari Akmad Jaenudin yang termasuk juga sebagai pengasuh pondok Al-Hasan Akmad.   Ketika santri lain kembali ke asrama dan sebagian santri kalong pulang ke rumah. Khanza bersama Faridah jusrtu berjalan menuju rumah kiai, yaitu orang tuanya masing-masing.   "Ceu, abdi mah teu ngarti, kenapa, nya, deket teh cuma sama Ceu Khanza wae? Kan, di kelas oge aya Ceu Salamah," tutur Faridah.   "Mereunan Faridah-na anu teu ngadekitin Ceu Salamah... nya ngges atuhlah teu nanaon. Sing penting ulah musuhan," ujar Khanza sambil terus melangkah beriringan dengan Faridah.   Statusnya sebagai putri dari pewaris pesantren membuat tidur dan kehidupan sehari-harinya tinggal  di rumah bersama orang tua, kakak dan adik-adik. Kepentingan Khanza di pesantren hanya saat jam pelajaran dan mengaji, selebihnya gadis itu kembali dengan rutinitas kesehariannya bersama keluarga atau berkutat mengurus adik-adiknya.   Di dalam ruang tamu, terdengar Ibu Masito meneriaki Khanza. "Neeng, Khanza... Udah pulang, Neng?"   Khanza yang mendengar panggilan tersebut segera mendekati sumber suara. "Enya, Bu. Kunaon?" sahut Khanza.   "Udah sore, Hasanah teh masih di ruangan abah. Pang jemputkeun Hasanah nya. Karunya atuh can emam," ujar Ibu Masito.   "Oh, enya, Bu." Khanza beringsut keluar kamar ibunya dan memenuhi keinginan Ibu Masito.   Gadis yang baru saja pulang belajar itu langsung berjalan menuju ruang kiai, tak lain adalah abahnya sendiri. Setelah mendapati adiknya sedang bermain dengan Ustad Tohir, ia langsung meminta izin pada pegawai sekaligus gurunya untuk membawa Hasanah pulang.   "Nggak mau Hasanahnya," ujar Ustad Tohir.   "Disuruh Ibu, Ustad. Abah ka mana?" tanya Khanza.   "Barusan ke masjid, mau imamin sholat," ujar Tohir.   "Ustad teu sholat?" tanya Khanza.   "Sholat atuh, Neng. Hasanah teh nggak mau diajak ke masjid," ujar Ustad Tohir.   "Hasanah shalat ti imah wae. Ayo uwih, mun alimen engke ku ibu dicarekeun!" Khanza menakut-nakuti Hasanah.   "Nungguan abah heula atuh, Ceu," jawab Hasanah.   "Abah nanti pulang sendiri. Hasanah can emam, kan? Ibu nungguan Hasanah, emam heula atuh, engke ulin deui," ujar Khanza.   Anak perempuan yang terpaut tujuh tahun dengan Khanza itu pun berhasil dibujuk untuk pulang. Gadis cantik berkulit putih tersebut membawa adiknya ke rumah untuk memenuhi amanah sang ibu.   Saat seluruh santri Pondok Pesantren Al-Hasan Akmad bekerja bakti membersihkan lingkungan pondok, Khanza pun melakukan hal yang sama di rumahnya.   "Neng, bersihkeun lantai. Sapu, terus dipel nya. Ceu Salamah nuju emam," tutur Ibu Masito.   "Iya, Bu," sahut Khanza yang sedang memegang perutnya menahan lapar.   Gadis itu keluar mencari sapu. Tanpa menunda waktu, Khanza pun mulai membersihkan seluruh sudut rumah orang tuanya. Gadis cantik tersebut hanya bisa terdiam menahan rasa ketidakadilan sang ibu. Khanza selalu diam karena tak mau membuat ibunya terluka.   Sejam setelah seluruh ruangan bersih, Salamah berjalan mendekati Khanza. Gadis yang sedang membersihkan rumah itu berpikir bahwa kakaknya hendak membantu pekerjaan tersebut. Tetapi, Salamah justru berjalan lurus menuju ruangan yang juga menjadi tempat tidur Khanza bersama adik-adiknya.   "Khanza, imah ges bersih ieu teh?" tanya Salamah.   "Iya, Ceu," sahut Khanza.   "Oh, nuhun atuh. Eceu rek bobo heula," ujar Salamah dan berlalu memasuki kamarnya.   *** Bersambung.....
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD