Part 23

1038 Words

"Sini... Aku ingin lihat kamu duduk di kursi ini." Adit menarik lengan baju Tiyas, memaksanya duduk di kursi empuk milik Tata dulu. Tiyas berusaha menolak, tetapi Adit terus menarik lengan bajunya. Ia tampak kikuk dan berusaha kembali berdiri. Tapi usahanya gagal karena Adit yang masih berdiri di belakang, menekan pundaknya. "Mau ke mana, Nona...?" tanya Adit berbusik tepat di telinga Tiyas. Tubuh Tiyas menegang, rasanya aneh sekali duduk di kursi empuk itu. Pelan, ia menjauhkan kepalanya dari wajah Adit. "Mas Adiiit...!" protesnya. Adit tersenyum dan mengunci gadis berlesung pipi itu dengan mata elangnya. Rasanya gemas sekali melihat Tiyas yang berpaling, menyembunyikan rona wajahnya. Kali ini Adit nekat mengucek-ucek kepala berhijab navi itu, gemes. "Ih, Mas Adit!" protes Ti

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD