Part 24

1068 Words

Semburat cahaya pagi, memaksa masuk melalui celah jendela. Tiyas duduk tertegun memandang ponselnya. Jam dinding sudah menunjuk angka tujuh, Adit belum juga datang menjemputnya. Hari ini pekerjaan di kantor pasti menumpuk karena kemarin tidak masuk kerja. Tiyas gelisah, akhirnya ia mengirim pesan pada Adit, agar bertemu nanti sore saja, sepulang kantor. Tiyas menunggu beberapa saat, berharap ada balasan dari Adit. Tapi sayang, pesan yang dikirimnya masih centang satu. Tidak ingin terlambat masuk kantor, Tiyas bergegas berangkat tanpa menunggu balasan Adit. *** Saat Adit membuka mata, jarum jam sudah ke angka sembilan. Itu artinya, tidak ada sarapan bersama gadis berlesung pipi itu. Diraihnya ponsel di nakas, bibirnya tersenyum membaca pesan Tiyas. ["Oke, nanti sore aku akan menjemp

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD