Maudy merasa mual begitu ia memasuki apartemennya. Rasa tidak nyaman di perutnya mendesak, seperti gelombang yang tiba-tiba menerjang, membuatnya memegang perut dengan cemas. Tubuhnya terasa lemas, dan langkahnya sedikit goyah saat ia bergegas menuju wastafel di kamar mandi, mencari tempat untuk menumpahkan isi perutnya yang seolah tak lagi bisa ia tahan. Rasa mual itu bukan seperti biasanya; lebih kuat, mendesak dengan intensitas yang asing. Selesai, ia menatap dirinya di cermin, melihat wajah yang sedikit pucat dengan pandangan yang bertanya-tanya, cemas akan apa yang sebenarnya terjadi pada tubuhnya. Tidak biasanya ia merasa seperti ini. Perutnya terasa seakan ada yang mengaduknya dari dalam, membuatnya bertanya-tanya, "Ada apa denganku?" Maudy memegang pinggiran wastafel, menarik nap