Sebuah Kesempatan.

1523 Words

"Apakah aku bau?" tanya Romeo pada Troy dengan nada kesal, mengingat kembali ekspresi Maudy saat melihatnya tadi pagi. Rasanya, tidak ada yang lebih menyebalkan daripada perempuan yang disukainya menghindarinya seolah-olah ia membawa aroma yang tak sedap. Mendengar pertanyaan dari atasannya, Troy hanya bisa terkekeh, berusaha menahan tawa di balik keseriusannya. "Saya rasa tidak, Tuan. Anda malah sangat wangi," jawab Troy, dengan nada menggoda yang halus. Romeo mendengus, tidak puas dengan jawaban itu. “Kalau begitu kenapa Maudy mengatakan aku bau?” keluhnya sambil bersandar di kursi dengan wajah kesal, matanya menerawang, seolah menimbang segala kemungkinan yang membuat Maudy bersikap aneh tadi. Troy menahan senyum melihat ekspresi gelisah Romeo yang tak biasa. "Mungkin nona Maudy seda

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD