When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Kamu butuh sesuatu?" Jonathan membuntuti perempuan cantik itu ke dapur kantor. Ayana memang ingin me makan sesuatu di sana. Awalnya ia ingin mengajak Ratno pergi ke taman kantor. Namun Ratno masih sibuk. Jadinya ia ke dapur terlebih dahulu untuk me makan rujaknya. "Aku mau makan rujak. Kak jo juga mau?" Ayana mendekatkan rujak ke mulutnya Jo. Yang ditanggapi laki laki itu dengan membuka mulutnya dan sempat mencium tangannya Ayana setelah memakan rujaknya. Ayana mengerjap dan segera menarik tangannya itu, sungguh merasa sangat kaget. Jonathan terkekeh. "Kamu tuh lucu banget. Kamu hamil berapa bulan?" wajah Ayana semakin cantik dan kedua pipinya berisi lebih memikat. Jonathan ingin sekali mengigitnya. Terutama kedua bibir manis itu. Semoga ia bisa menyentuhnya di belakang Haya. Mengingat