"Benci! Benci!" Lusi berteriak di dalam toilet. Beruntungnya memang kedap suara, sehingga suara singanya tidak membuat suaranya ke mana mana. "gadis itu memang sangat menyebalkan! awas saja aku pasti akan membuatnya menyesal. Aku akan mencuri Haya. Sejak awal dia memang miliku, dan sampai kapanpu dia harus begitu. Dia harus kembali menjadi miliku!" Ketukan di toilet membuatnya segera terdiam. Pintu terbuka menghadirkan Lea yang menatap dengan tatapan aneh. "Apa!" kesal Lusi pada Lea. "Kamu karyawan biasa jangan pernah menatapku begitu. " serapahnya. Yang Lea tahu kalau perempuan bule itu adalah sekertaris barunya Haya. Menurutnya bule itu memang cantik. Tapi sayangnya se cantik apapun perempuan itu, Ayana jelas jauh lebih cantik dari pada bule itu. Eh, KENAPA SIH LEA HARUS MENGAGUNG A