Ziarah

1107 Words

Sudah hampir tiba di rumah namun aku dan Narendra tidak mengatakan apa pun, kami tidak mengobrol dan kami tidak bertukar pikiran. Yang kami lakukan hanya saling diam dan beradu pikiran. "Ksatria bagaimana?" Akhirnya setelah sekian lama menunggunya berbicara, akhirnya berbicara juga. "Seperti biasa dia tidak mau diberitahu. Tapi, tidak perlu disalahkan, namanya anak-anak." Beberapa saat kemudian akhirnya kami tiba di kampung halaman. Ketika melintasi jalanan menuju rumah semua orang beralih menatap mobil yang lewat. Mereka semua penasaran siapa pemilik mobil tersebut itu sudah pasti. Setibanya kami di depan rumah, aku turun dari mobil aku sudah menawarkan kepada Narendra untuk mampir namun ia enggan melakukannya, terlihat Ummi dan Abih tengah menunggu di depan rumah, aku memberi kode ke

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD