Akhirnya aku melanggar keinginan Ummi dan Abih untuk menginap empat malam di rumah, aku menginap di rumah Mas Naren karena anak-anak sepertinya membutuhkanku. Aku hendak melangkahkan kakiku, tapi langkahku terhenti ketika melihat Ksatria duduk merendam kakinya di kolam renang, hari sudah sangat malam, kenapa Ksatria belum tidur dan malah merendam kakinya? Bagaimana kalau nantinya masuk angin? Aku melangkah menghampirinya, aku duduk disebelahnya dan menoleh menatapnya sesaat. Ku tatap punggung Ksatria, sepertinya dia menjadi semangat setelah ku katakan itu. Ya tidak ada yang dapat mengalahkan doa, doa adalah hal yang utama yang dapat kita lakukan, bertemu dengan orang yang sudah tidak ada itu bisa melalui mimpi, tergantung doa yang dipanjatkan. “Apa yang kamu katakan kepada Ksatria?” ta