Pak Daniel sudah gelisah karena Ranti tak kunjung kembali dari toilet. Pak Daniel cemas kalau Ranti sampai lupa jalan. Mengingat ucapannya tadi yang baru pertama masuk ke tempat ini. “Ranti ke mana sih? Apa dia nyasar? Atau aku susul ke toilet saja?” Pak Daniel berucap sendiri sembari terus memutar kepala mencari keberadaan Ranti yang tak kunjung kembali. “Sudah setengah jam yang lalu, Ranti pergi. Tapi belum balik juga!” Pak Daniel melanjutkan ucapannya. “Mending aku susul aja deh! Dari pada cemas gini.” Pak Daniel beranjak dari kursi. Namun, sebelum pak Daniel melangkahkan kedua kakinya, Ranti sudah kembali ke tempat pak Daniel berada. “Pak Daniel mau ke mana? Atau kita mau pulang sekarang?” Tanya Ranti yang datang dengan buru-buru. Nafas Ranti juga terdengar cukup kencang. “Eh kam