Alea yang duduk termenung di dalam ruangan ayahnya. Ia masih ingat dengan apa yang dikatakan olehnya kemarin pada Evan. Tentang lelaki itu yang tidak seharusnya menaruh rasa padanya dan menyuruh lelaki itu untuk membuang perasaannya pada Alea. Alea hanya mau Evan mendapatkan wanita yang lebih baik dibanding dirinya yang telah rusak. Hal yang rusak akan sulit sekali untuk diperbiaki. Seperti dirinya yang begitu rusa dan mentalnya sekarang— Alea tidak yakin baik-baik saja. Alea selalu mendengarkan kata bisikan dari kepalanya yang mengatakan dirinya murahan dan gila uang juga p*****r. Hahaha… memang benar bukan. Dirinya adalah p*****r dan melakukan semuanya karena uang. Bisikan itu tidak salah. Tapi Alea tidak mau mendengar bisikan yang mengejek dirinya. “Alea, kamu melamunkan apa Nak?”