Vanno menatap kakakn sepupunya yang ada di depannya sekarang, duduk dengan wajah datar dan rahang mengeras. Vanno mendengkus. Tidak tahu apa tujuan lelaki itu menemui dirinya. “Ada apa? Kau hanya diam saja dari tadi? Kau mau pinjam uang?” tanya Vanno membuat Vander tergelak mengejek lelaki di depannya yang menuduh dirinya mau meminjam uang padanya. Yang benar saja! Ia belum jatuh miskin dan uangnya masih banyak tentu saja. “Pinjam uang? Yang benar saja. Aku belum semiskin itu untuk pinjam uang padamu! Aku masih banyak uang. Aku mau bertanya sesuatu padamu, kau harus menjawabnya dengan jujur.” Wajah Vanno berubah serius dan matanya menajam pada lelaki di depannya ini, memangnya apa yang mau ditanyakan oleh lelaki itu padanya sekarang. Vander mana mungkin tahu apa yang dilakukan oleh d