Chapter 87 - Pertemuan Rahasia

1239 Words
Di dalam ruangan yang ditunjuk oleh Junior, mereka melihat ada banyak orang berkumpul. Mereka melihat Strong Dash, Fredik Jins Kish, Galen Botet, Asio Machii, Max Lotito, dan Yin Sin. Mereka kemudian berteriak saat melihat makhluk yang berdiri di samping Yin Sin.  “Aarrrrrgggg…!” Teriak mereka ketakutan dan hendak berlari. Junior langsung menghalangi mereka. “Tenanglah, ia bukan hantu!”  Melihat reaksi mereka, semua yang di dalam ruangan tersebut tertawa.  “Apakah ia robot yang kalian ciptakan?” Tanya Ardy dengan keringat bercucuran. Ia sesekali mengucek matanya berharap ini adalah mimpi. “Ini sangat aneh!” Kata Ohn.  “Bukan juga!” “Lalu? Dia apa?” Lanjut Chery kesal. Ia menggaruk-garuk kepalanya tetapi terhalang karena sarung tangan kuningnya. Dengan cepat ia melepaskan sarung tangan kanannya lalu menggaruk kepalanya dengan kasar. “Masuklah dulu kita. Kami akan menjelaskannya nanti disana!” “Dang adong na boi di haporseai di parngoluan on!” Kata Chery memakai bahasa bataknya.  “Apakah kau mulai merasa kesal?” Kata Ohn. Karena biasanya Chery akan menggunakan bahasa ibunya ketika ia sangat kesal dan marah kepada seseorang. Chery melihat Ohn. “Kau bisa lihat wajahku sekarang!”  Ohn langsung terlihat takut bagaikan labi-labi yang memasukkan kepalanya kedalam cangkang. “Apakah ini pesta yang dilakukan sembilan keturunan?” Ucap Ardy sambil menyeringai. “Hai!” Ucap Yin Sin kepada Chery. “Bagaimana perjalanan kalian ke sini? Menyenangkan? FYI, kami juga datang menggunakan mesin milik Junior!” Kata Galen dengan senyuman. “Mengapa kami diturunkan disana, dan harus berjalan ke sini? Mengapa tidak membuat kami mendarat langsung keruangan ini?” Protes Ohn. “Memang kalau soal protes dia yang terbaik!” Bisik Yin Sin kepada Chery. Ohn meliriknya karena suaranya yang kecil bisa terdengar di ruangan yang sunyi itu. “Sebenarnya aku ingin menunjukkan terlebih dulu apa yang dilakukan kepala sekolah melalui jendela yang tadi kita lihat. Setelah itu, aku baru mengajak kalian ke sini!” Jelas Junior tanpa terbantahkan. “Apa yang kita lakukan disini?” Tanya Ohn lagi. Ia melihat Panom, Ardy dan Wish. “Mereka bukanlah termasuk sembilan keturunan jika ini adalah pertemuan rapat.” Lanjutnya. “Kalau begitu, ini berarti bukan pertemuan khusus bagi sembilan keturunan!” Kata Junior bernada. “Brrrbrrrbrrr… ” Bunyi bibir Ohn yang bergetar karena hembusan yang kuat seperti seorang penyanyi yang sedang pemanasan. Junior membuatnya jengkel. “Jadi apa yang kita lakukan disini?” Tanya Chery dihadapan mereka semua. Makhluk jelek tersebut pun maju dan berdiri di tengah-tengah kerumunan. Wish dan teman-temannya belum terbiasa dengan wajah dari makhluk tersebut. Mereka mencoba untuk tidak takut. “Salam kenal! Kalian pasti awalnya takut kepadaku!” Ucap makhluk tersebut dan menatap tajam Chery lalu beralih ke Panom.  “Mengapa hanya kau yang tidak berbicara?” Katanya menunjuk Panom. “Apakah kau tidak bisa bicara?” Ia mengintimidasi Panom. “Semua yang datang ke sini sibuk mencari informasi dan penjelasan, tetapi kau hanya diam saja seolah-olah dunia telah berakhir!”  “Aku tidak… Hmm.. Itu sulit dijelaskan. Aku punya alasan sendiri. Bisakah kau tidak membahasnya?” Kata Panom kepada makhluk itu. “Kenalkan namaku Emot! Aku seorang Goblin dari Tn. Lion. Tapi, sekarang ia sudah mati dan aku bebas.”  “Apa itu Goblin?” Tanya Chery. “Mereka semua sudah tahu kecuali kalian berlima! Aku dengan senang hati menjelaskannya lagi dan aku tidak keberatan meski gigiku rapat semua!” Makhluk tersebut mencoba menyeringai membuat wajahnya tampak imut. “Kami adalah makhluk yang berasal dari buah busuk yang diambil dari pohon Patron. Pohon itu berada di dunia waktu tempat semua hukum-hukum di bumi di atur. Mulai dari jaraknya dengan planet-planet lain, musim, waktu, kehidupan dan juga perlindungan. Sampai disini kalian mengerti?” Tanyanya dengan mata melotot. “Apakah ceritamu berkaitan dengan yang diucapkannya, Wish?” Tanya Chery melotot. “Bukankah? Aku juga berpikir hal yang sama!” Kata Wish yang tidak tahu mengapa bisa berhubungan. “Lalu, tugas ku disini adalah memberitahu kalian bahwa kehancuran dunia sebentar lagi terjadi. Dan kalian harus membantuku untuk menyelamatkannya. Jika kalian tidak mau..” Ia berhenti sebentar. “Kalian tahu kelanjutannya BUKAN?” Kata Emot seperti mengancam mereka. Kemudian dari belakangnya keluar Beruang bertubuh manusia. Chery pun berteriak. Sedangkan ke empat teman prianya saling berpelukan. “Apa lagi itu?” Kata Chery sangat kuat. “Untung saja aku sudah begitu terbiasa dengan makhluk-makhluk negeri dongeng seperti ini!” Kata Ardy yang mengingat semua pengalamannya saat mencari batu permata waktu. “Dia juga goblin. Kalian tidak perlu takut!” Ucap Emot si goblin. “Apa maksudmu kehancuran dunia? Itu sangat tidak mungkin?” Kata Ohn menertawakan apa yang dikatakan Emot.  “Apakah kalian percaya pada makhluk ini?” Tanya Ohn kepada mereka sambil mempermalukan Ohn.  Beruang bertubuh manusia mendekati Ohn lalu mengaum kuat hingga air liurnya lengket di kepalah Ohn. Iiihhhhhh! Suara serentak terdengar karena melihat air liur beruang tersebut mengenai Ohn. “Baiklah, aku tidak akan berkomentar lagi!” Ucap Ohn.  Wish tertawa melihat kebodohan Ohn.  “Apakah kau berasal dari dunia waktu?” Tanya Wish. “Tidak, tetapi aku tahu semua tentang dunia waktu.” Kata Emot. “Apa itu benar-benar ada?” Tanya Ardy kepada Emot. “Tentu! Sembilan keturunan istimewa adalah keturunan dari sembilan mpenjaga Bumi yang gugur saat melindungi Bumi dari Slayer!”  “Slayer? Slayer berkeliaran di sekolah kami! Hari ini seharusnya Slayer berkeliaran, tapi tidak ada lagi tiba-tiba!” Jelas Ardy. “Seseorang pasti membuat perjanjian dengan Slayer sehingga ia bisa masuk ke Bumi. Sepertinya mulai sekarang, kita harus waspada. Kalianlah yang harus melindungi Bumi!” Ucap Emot. Panom angkat bicara, “Kami bukan termasuk dalam sembilan keturunan! Sepertinya kau salah orang!”  “Tidak, kalian juga terpilih untuk menyelamatkan Bumi! Kalian membantu!” “Apa yang kau harapkan dari kami?” Kata Panom lagi. Jantungnya berdegup kencang membayangkan semua ucapan Emot. “Seperti dalam kawanan lebah, lebah butuh ratu untuk memimpin kawananya. Untuk saat ini kami membutuhkan Wish!” Kata Emot menunjuknya. “Aku?” “Ya, kamu!”  “Apa yang bisa kulakukan?” “Kau bisa melihat masa lalu dengan menyentuh barang yang terkait!” Ucap Emot. “Benarkah? Sepertinya kamu salah orang!” “Aku mengenalmu dari kecil. Bahkan aku salah satu yang menyelamatkanmu sewaktu masih bayi!” Ucap Emot. Melihat wajah Wish yang tampak heran, ia berkata lagi, “Aku akan menceritakannya lain kali. Kita berfokus pada ini dulu!” “Aku ingin kau mencari tahu apa yang terjadi dengan patung-patung yang ada menghilang di sekolah! Kau cukup menyentuhnya dan fokuskan pikiranmu terhadap hal tersebut. Aku rasa kau harus membacakan sebuah mantra untuk itu!” Ucap Emot. “Baiklah, aku akan mencoba. Tapi, aku juga butuh penjelasan dari semua ini!” “Aku akan menyempatkan waktuku untuk menemuimu!” Tiba-tiba suara teriakan terdengar yang berkata, “Sudah saatnya! Sudah saatnya!” Terdengar suara seseorang berlari menuju ruangan tempat mereka.  Junior langsung tampak sibuk. “Daya?” Kata Wish dan teman-temannya yang terkejut. “Kau selamat!” Kata Wish. “Hi!” “Kau baik-baik saja?” “Aku ditemukan oleh mereka. Aku bisa membantu juga dalam misi ini!” Ucap Daya.  “Syukurlah!” “Tidak ada waktu lagi. Kita harus kembali ke aula agar kepala sekolah tidak curiga.” Kata Junior yang menggunakan alat di tangannya. Ia menembakkan sebuah sinar kepada mereka dan satu persatu menghilang. “Jangan bicarakan hal ini ketika berada di aula!” Peringatan dari Junior.  Mereka semua pun kembali ke Aula dan berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD