Chapter 89 - Tamu yang tak Diundang

1076 Words
“Aku bisa menebak bahwa kau sudah pernah melihat dunia waktu!” Kata Emot menebak.  Wish tertegun kagum. “Apakah kau bisa meramal?” “Aku tidak menyangka kau menanyakan hal itu! Baiklah, lupakan ucapanku sebelumnya.” Katanya dan ia duduk berhadapan dengan Wish yang berdiri. Ia melihat Wish kemudian duduk di sebelahnya.  “Aku ingin menjelaskan apa itu Rebel. Penghuni waktu tidak diperbolehkan hidup di Bumi. Tapi, ada beberapa yang tidak mau tinggal disana. Mereka ada yang lari dari Dunia Waktu dan hidup di Bumi. Mereka itulah yang disebut Rebel atau manusia setengah dewa. Sebutan Rebel juga bisa mengartikan penghuni waktu yang melakukan kesalahan dan dihukum oleh raja dengan mencampakkannya ke Bumi. Mereka yang melalui jalur hukum akan mati sendirinya. Tetapi, Rebel yang melarikan diri tanpa sepengetahuan Raja, bisa hidup lebih lama dengan mengandalkan Para Dog’s. Mereka adalah penasihat raja yang memberontak dan pergi ke Bumi. Tak ada yang tahu mereka bisa hidup selama apa di Bumi. Mereka mengambil darah anak manusia dan memberikannya mantra. Dengan meminum ramuan itu, umur mereka bisa diperpanjang. Tetapi, mereka harus membayarnya dengan uang kepada Para Dog’s. Itulah yang membuat mereka bisa hidup di Bumi. Para Dog’s ini tidak hanya bekerja melakukan hal-hal tersebut. Beberapa dari mereka juga menjadi tukang ramal masa depan manusia! Jika kau melihat profesi tersebut di daerah mu bisa jadi mereka adalah Para Dog’s!” Jelas panjang Emot. “Wow, aku bingung memberikan ulasan tentang ceritamu!” Wish ingin tertawa, tetapi dia ingat bahwa apa yang diceritakan oleh Emot memang benar. Ia merasa seperti orang gila yang berada di dunia nyata tetapi hidup di dunia khayalan yang dia ciptakan sendiri. Emot belum selesai berbicara. Wajahnya lebih serius lagi. Meski sekarang bagi Wish wajah Emot lebih terlihat imut dibandingkan di awal pertemuan mereka.  “Aku akan ceritakan apa yang seharusnya kau tahu! Guru-guru disini adalah seorang Rebel. Mereka bekerja sama dengan Mr. Pella yang dulunya adalah adik raja yang memberontak yang ingin mengambil alih kekuasaan abangnya, raja Nunc.” “Apakah raja Nunc adalah ayah dari Putri Flos?” “Ya, itu adalah ibumu!” Ucap Emot dengan sedih. “Aku tak menyangka ternyata itu benar! Apakah kau tahu bahwa ada ramalan yang mengatakan bahwa akulah yang akan menjadi raja dunia waktu?” “Tentu! Aku tahu itu sejak kau masih bayi!” Kepala Wish terasa sakit. Ia merasa cemas. Jantungnya berdebar dan keringatnya mulai bercucuran.  “Tenanglah! Kau harus mengendalikan dirimu. Sepertinya kekuatan mu mulai bangkit!” Kata Emot ketakutan. Kemudian Wish berdiri dan menatap Emot seperti orang kesurupan. Lalu ia menatap ke lantai. Kedua matanya berubah menjadi biru. Tatanan rambutnya berubah, yang tadinya berponi berbentuk gaya bowl-cut, kini rambut tersebut berubah menjadi gaya undercut ke atas. Wajahnya tampak seram menatap Emot. Kemudian sebuah pedang bermata dua tiba-tiba muncul di tangannya dihiasi dengan warna biru di sekelilingnya. Sebuah jubah muncul dari pundaknya, menjulur panjang hingga ke lantai dan secara perlahan ia terangkat ke atas merentangkan tangan Ia melakukan gerakan menebas dan mengenai Emot hingga ia tercampak. Emot merasa kesakitan. Ia tidak sanggup berdiri. Dadanya tergores oleh kilatan bayangan pedang Wish. “Wish! Apa yang kau lakukan?” Teriak Emot mencoba berdiri. Ia sedang memikirkan cara untuk menghentikan Wish. Emot memilih untuk menggunakan kekuatannya dan mengharapkan keberuntungan. Ia menggunakan kekuatannya yang membuatnya bisa berpindah dengan cepat. Ia melakukannya beberapa kali dengan mengalihkannya sebentar dan berpindah sebelah lemari. Ketika perhatian Wish ke sana, ia berpindah lagi ke sisi kanannya di sebelah kamar mandi. Saat Wish tersimpangkan, ia mencoba berhenti di bagian belakangnya dan memukul bagian bawah lehernya agar Wish pingsan. Tapi sayangnya, ia melakukannya dan gagal. Lalu saat kedua kalinya ia melakukan siasat tadi, akhirnya Wish pingsan dan terjatuh. Emot melihat jubah dan pedang Wish hilang. Ia mengambilkan segelas air seperti yang sering dilakukannya kepada Tn. Lion.  Wish pun sadar setelah dua menit pingsan.  “Kau baik-baik saja?”  Wish merasa kepalanya sedikit sakit. Ia tidak sadar dengan apa yang terjadi. Emot tidak menjelaskan apapun tentang bangkitnya kekuatannya. Ia tahu cepat atau lambat ia akan menguasai kekuatan tersebut. Beberapa ingatannya kembali. Ingatan yang sebelumnya hilang. “Ingatanku sepertinya kembali! Memang ada yang menjaga ku, seseorang dari dunia waktu!” Kata Wish. Emot tidak mengerti apa maksudnya. “Apakah kau sudah merasa lebih baik?” Kata Emot sambil mencoba menolongnya untuk berdiri, meski sulit baginya karena tubuhnya yang pendek. Wish duduk di atas tempat tidurnya dan memegang kepalanya. Ia memegang lehernya untuk merasakan apakah ia demam atau tidak. “Aku merasa kau akan baik-baik saja!” Kata Emot. “Aku pikir aku demam, tapi suhu tubuhku sepertinya normal!” Kata Wish. Lalu ia teringat untuk pergi ke sekolah. Ia mengambil tasnya dan merapikan seragamnya. “Tunggu!” Teriak Emot. “Apa?” “Masih ada yang ingin ku bicarakan!”  “Apalagi?” “Masih sempatkah? Aku takut penjagaan sekolah ini semakin ketat dan aku tidak bisa leluasa menemuimu!” “Aku masih punya waktu sepuluh menit lagi!” “Aku ingin memberikanmu tugas. Dan hanya kau yang bisa. Aku sudah mengatakannya kepadamu semalam. Ini hanya sebagai pengingat.” “Mengenai melihat masa lalu dengan memegang benda yang dituju?” “Ya! Aku berharap kau melakukannya secepat mungkin. Aku ingin kau memegang salah satu patung yang hilang dari sekolah. Dengan begitu kita tahu apa yang terjadi pada patung-patung itu. “Apakah patung itu berharga?” “Sebenarnya patung-patung yang hilang itu adalah goblin legenda yang sangat kuat yang disegel karena keganasannya. Jika patung itu tidak ada, berarti seseorang telah mengendalikannya. Dan jika goblin-goblin itu disalahgunakan, kita harus cepat mencegah hal tersebut. Goblin legend sangatlah berbahaya. Pasti salah seorang dari sekolah ini telah melepaskan segelnya!” Jelas Emot. Wish agak bingung. Tapi ia akan mencobanya. Tak ada yang mustahil baginya. Ia hanya perlu mengikuti alur dari jalan ninjanya. Haha Wish mengangguk dan menutup pintu. Kemudian Emot yang kembali duduk di matras ingin bersantai terkejut karena pintu tiba-tiba terbuka lagi dan kepala Wish nongol. “Kau harus pergi! Aku tadi menelpon pelayan untuk membersihkan ruanganku!” Kata Wish memberikan peringatan. Mendengar hal itu Emot tampak kecewa. Padahal ia sudah berniat ingin bersantai karena kehidupannya di gorong-gorong tidaklah senyaman kamar Wish. Ia kembali ke tempatnya melalui balkon Wish. Ia dengan hati-hati menggunakan cakarnya agar bisa lengket di dinding asrama dan secara perlahan turun ke bawah. Ia harus melakukannya dengan cepat dan melihat tak seorangpun menyadarinya. Jika mereka melihat makhluk aneh seperti dia, mereka akan menangkapnya dan menjadikannya bahan percobaan. Untunglah seluruh murid sudah berada di kelasnya masing-masing dan ia merasa sangat aman.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD