Beberapa hari telah berlalu, kepolisian dan yang terlibat di dalam pencarian Rafael belum juga menemukan titik temu, Mayra pun beberapa hari ini tak bisa bangun dari tempat tidurnya karena sakit yang di deritanya, apalagi di tambah jarang untuk makan dan minum. Yanmi yang melihatnya pun mulai bingung dan tak tahu harus bagaimana, Yanmi paham bagaimana perasaan Mayra ketika kehilangan orang yang sangat di cintainya. Yanmi mengetuk pintu kamar Mayra, membawa nampan bersamanya yang berisi makanan, air putih dan beberapa macam obat. "Mayra, ini makan siang dan obatmu." kata Yanmi, menaruhnya di atas nakas. "Taruh saja di situ." kata Mayra, tanpa melihat Yanmi tengah menatapnya, ia malah melihat pemandangan di luar kamarnya. "May, kamu harus makan." kata Yanmi. "Aku tidak lapar." "Tapi—"