MHFN 12

2736 Words
⚠️bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . . . . Author Pov Setelah kejadian hari itu, yang membuat semua anggota keluarganya marah terutama daddy nya yang berusaha mencari wanita - wanita yang telah menyiksa anak gadis nya, sekarang hampir di setiap tempat di bagian dalam kampus tersebar anak buah seok jin yang menjaga jennie dari jauh, namun tanpa sadar beberapa orang lainnya juga telah di tugaskan oleh seorang Tuan Muda yang sangat mencintai gadis kecil nya, lebih tepatnya tergila - gila. Setelah kejadian terakhir ini jennie sudah tidak mengalami gangguan dengan trauma masa lalu nya walau pun masih sedikit takut karena apa yang terjadi kali ini lebih parah lagi dari kejadian terakhir kali, namun dengan adanya taehyung yang setia setiap saat menemani nya serta keluarga dan calon kakak iparnya yang berkunjung secara bergantian untuk menjaganya membuat gadis itu tenang. Sekarang gadis itu sudah di beri izin oleh dokter untuk pulang kerumah karena keadaan nya sudah lebih baik, tapi pesan dokter jennie harus tetap istrahat seminggu total agar bisa kembali beraktifitas dengan normal seperti hari hari sebelum nya. Jennie Pov Karena kejadian yang menimpaku beberapa hari lalu, akhirnya aku dirawat selama beberapa hari dirumah sakit ini. Hari ini tepatnya hari sabtu aku sudah di beri izin untuk pulang oleh dokter dengan cacatan aku harus istrahat total selama seminggu. Didalam ruang VVIP yang aku tempati saat ini sudah ada lisa, rose, jungkook, jimin dan taehyung yang berniat mengantarkanku pulang. Mereka berempat baru bisa mampir menjengukku karena banyaknya tugas kuliah, namun beda halnya dengan taehyung yang setiap hari menjenguk dan menemaniku sambil mengerjakan tugas kuliahnya disini. Kulihat rose dan lisa sedari tadi hanya diam tanpa banyak bicara sama halnya dengan jungkook dan jimin, aku yakin mereka shock karena diluar terlalu banyak bodyguard seok jin oppa yang berjaga, bukan tanpa alasan mereka tidak mau kecolongan untuk yang ketiga kalinya, maka dari itu mereka memutuskan mulai memperketat penjagaan di sekeliling ku. Sebenarnya aku sedikit kurang nyaman namun kata oppa aku akan terbiasa seiring berjalannya waktu, lagi pula ini dilakukan karena takutnya kalau dibiarkan yang akan terjadi nanti justru kejadian yang lebih parah lagi dari kejadian sebelum nya. " apa semuanya baik baik saja? Kenapa sedari tadi kalian tak bersuara hanya diam dan saling pandang " tanyaku, aku menatap mereka intens. " sebenarnya kau ini siapa jennie? Kenapa banyak orang yang menjaga ruanganmu ini diluar " lisa yang mungkin sudah tidak tahan dan bosan diam terus menerus memilih bertanya. Dia memang pernah bertemu denganku dulu namun hanya saat aku dan dia itu masih kecil dan kami hanya sempat berkenalan tanpa tau asal usul kedua nya karena memang setelah itu aku menghilang bagai ditelan bumi. " sebenarnya aku...- " pintu terbuka dari luar dan muncul lah sosok pria tampan yang berwajah dingin tanpa senyum diwajahnya. Jelas mereka semua tau pria itu adalah pendiri agency besar dan ternama, yang bernama YK Entertainment. Mereka masih belum berkedip melihat pria itu menghampiri ku kemudian mengecup dahiku dan mengusap kepalaku dengan lembut. " kau sudah selesai beres beres " yoongi oppa bertanya. " sudah oppa, tae membantu ku membereskan semuanya " aku tersenyum melihat ke arah taehyung. " ya sudah mau oppa gendong atau pakai kursi roda saja "tanyanya dengan suara yang sangat lembut. " aku bisa jalan sendiri tanpa kursi roda " kataku meyakinkan. " tidak bisa, kalau kau tidak memilih oppa akan menggendongmu saja " katanya dengan tegas. " baiklah kursi roda saja kalau begitu " aku melirik teman - temanku yang hampir tak berkedip itu. " oppa, kenalkan itu lisa,rose,jimin dan yang di samping tae, itu namanya jungkook mereka teman - temanku yang selalu membantu dan mengajak ku jalan dikampus " aku memperkenalkan mereka satu persatu. " yoongi kim kalian bisa memanggil ku seperti jennie dan taehyung memanggil ku, aku oppa kedua gadis kecil ini " aku terbelalak mendengar nya. " aku bukan gadis kecil lagi oppa " kataku memberenggut kesal. " tentu kau akan selalu menjadi gadis kecil bagi kami " ia mengusap rambutku membuatku meringis, inilah akibatnya kalau terlahir sebagai seorang gadis diantara banyaknya lelaki. " sekarang ayo kita pulang yang lain sudah menunggu di mansion, kalian ikut saja, oh ya.. kesini menggunakan kendaraan sendiri atau naik taxi " tanya yoongi oppa pada mereka. " bawa mobil hyung " jimin menjawab dengan muka shock nya bagaimana pun dirinya tidak menyangka akan bertemu dengan pendiri agency besar serta penulis lagu itu. " kalau begitu bagaimana dengan mu tae, apa kau bawa motor mu kesini " suga oppa menatap taehyung. " aku kesini menggunakan taxi hyung "jawabnya. " ya sudah kalau begitu kau ikut semobil denganku dan jennie, ayo berangkat "katanya. Kami keluar, daddy sudah mengurus semua biaya administrasi selama aku disini. Di pekarangan rumah sakit sudah banyak mobil mewah yang berjejer, ada mobil jimin, jungkook, suga oppa, dan mobil bodyguard seok jin oppa. Kami pun masuk kemobil masing masing menuju kemansion. Di mobil suga oppa bertanya banyak hal pada taehyung. " bagaimana dengan kuliahmu tae apa kau tidak sibuk, sehingga bisa setiap hari menemani jennie " aku memasang kuping dengan baik mendengar kan cerita mereka. " baik saja hyung, tidak masalah lagi pula aku tidak sibuk dan tidak kerja disiang hari kalau masalah tugas aku bisa menemani nya sambil mengerjakan tugas ku " taehyung dengan senyum manisnya. Aku menggigit bibir ku untuk menahan senyum ku karena ucapan taehyung, sepertinya aku benar - benar menyukai nya, aku merasa sangat istimewa karena taehyung selalu memperlakukanku dengan lembut serta beda dengan yang lain. Tapi aku tidak akan terlalu percaya diri dulu takutnya tidak sesuai harapanku. Nanti saja aku akan menanyakan hal ini pada jisoo unnie dan wendy unnie. Kalau sinb unnie kekasih hobie oppa aku belum terlalu dekat dengan nya karena oppa baru - baru ini mengenalkannya ke keluarga kami. Author Pov ❈❋ Mobil Lizkook ❈❋ Kedua orang berbeda gender itu masih belum membuka suara sedari tadi. " kookie, tolong cubit aku " kata lisa. Dan tanpa aba - aba jungkook langsung mencubitnya. " awww.. ternyata aku tidak bermimpi. Sebenarnya apa yang terjadi di sini? Kenapa jennie bisa menjadi adik dari pendiri agency itu " tanya lisa bertubi - tubi. " aku juga tidak tau li, kamu saja yang berteman dengan nya sejak kecil tidak tau apa - apa, apa lagi aku yang baru kenal beberapa bulan " kata jungkook menimpali. " hmm kau benar juga kookie, intinya kita akan tau sebentar lagi ketika sampai di rumah jennie " yang di balas anggukan kepala oleh jungkook. ❈❋ Mobil Jirose ❈❋ Sama halnya dengan mobil lizkook dimobil ini juga hanya suasana hening. " aku tidak habis pikir jika jennie adik pendiri agency itu, lalu kenapa selama ini dia kekampus tak pernah diantar " jimin membuka suara. " kau benar oppa, lagi pula kenapa jennie harus susah - susah masuk melalui jalur beasiswa jika keluarga nya sekaya itu " rose menimpali. " hmm kau benar sayang, yang pasti kita akan tau sebentar lagi ketika sampai di rumah jennie, dia sungguh gadis misterius " jimin menimpali. " oppa setelah kerumah jennie kau langsung pulang " tanya rose malu - malu. " tentu tidak sayang, aku ingin mengajakmu jalan - jalan berdua hari ini " jimin tersenyum meraih tangan rose untuk digenggamnya. ❈❋ Mansion Kim ❈❋ Tanpa menunggu lama mereka sampai didepan mansion mewah nan megah yang menjulang tinggi itu. Mereka hampir saja tersedak ludahnya sendiri bagaimana tidak gadis yang selalu berpenampilan sederhana dan di hantam dengan kata - kata pedas oleh orang yang menyebutnya gadis miskin ternyata lebih kaya dari apa yang mereka duga. Melihat orang tua serta beberapa orang lainnya yang menyambut gadis itu pulang membuat keempat temannya hampir tidak berkedip. " ayo duduk anak - anak " kata wanita yang terlihat sudah berumur namun sangat modis dan anggun. " anggap saja rumah sendiri " kata lelaki yang mereka yakini adalah ayah jennie. Mereka merasa kikuk dengan keadaan ini, dihadapan mereka adalah orang - orang penting semua, jelas mereka tau karena bukan satu dua kali pengusaha - pengusaha Muda itu terlihat di stasiun televisi, majalah maupun di media internet jadi wajar saja mereka tau dan shock ternyata orang - orang itu adalah keluarga teman mereka. " tae bagaimana kau bisa menemukan jennie, tanpa menunggu ku terlebih dahulu " taehyung yang diam sedari tadi langsung menegakkan tubuhnya mendengar pertanyaan namjoon. " aku.. aku memeriksa CCTV yang ada di kampus untuk menemukan petunjuk hyung, disana aku melihat jennie berjalan menuju taman kampus namun setelah itu dia tidak muncul - muncul lagi jadi hanya ada beberapa pilihan, dia meninggalkan kampus tanpa lewat jalur depan atau diculik oleh orang profesional yang membawanya dengan cara menghindari CCTV, namun yang anehnya saat akan meninggalkan taman aku menemukan gantungan kunci yang selalu jennie bawa untuk dimain - mainkan jika sedang bosan, benda itu tergeletak di depan gudang kosong itulah aku bisa menemukan nya " kata taehyung berusaha senormal mungkin. " dan kau kesana tidak menemukan siapa - siapa selain nini, apa begitu tae " tanya seorang perempuan dia sinb kekasih hoseok. " iya noona. Aku menemukan jennie tergeletak sendiri disana , aku dan pihak kampus mencoba mencari pelakunya tetapi yang terjadi sungguh aneh " taehyung menjeda, jennie masih memeluk daddy nya sambil mendengar kan cerita taehyung, yang lain mendengar dengan serius seperti mendengar kan cerita horor. Jungkook dan Lisa yang tanpa sadar sudah saling menggenggam tangan sama halnya dengan yang lain, seok jin yang meremas tangan jisoo dengan kuat karena marah mendengar apa yang taehyung cerita kan dirinya merasa gagal menjadi kakak karena sudah kedua kalinya tidak bisa menjaga jennie, namjoon yang mengepalkan tangan nya karena terlambat menemukan pembully adiknya, nyonya kim yang sudah menangis mengusap kepala jennie yang berada di pelukan daddy nya, rose yang sangat sensitiv sudah menangis dalam pelukan jimin. " apa yang aneh tae " tanya yoongi tak sabaran. " wanita - wanita itu yang telah membully jennie berhenti kuliah karena depresi entah lah tidak ada yang tau apa penyebabnya, serta orang tua mereka yang langsung mendekam dibalik jeruji besi kemudian semua usaha mereka bangkrut, itulah informasi yang aku dan pihak kampus temukan ketika mencoba mencari wanita - wanita itu untuk bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan " taehyung mengakhiri cerita nya. Yang menjadi pendengar meringis, ternyata yang menimpa para pembully itu lebih sadis dan kejam dari apa yang terjadi pada jennie, mereka merasa kasian. Setelah lama berbincang - bincang mereka izin pamit, bagaimana pun mereka memiliki urusan masing - masing. Taehyung adalah orang yang terakhir pulang, itu pun karena urusan mendadak. " aku pulang dulu jane, jika urusan ku sudah selesai aku akan kesini lagi menjengukmu " kata taehyung mengacak rambut jennie, membuat pipi gadis itu memerah, bukan karena apa dia malu karena taehyung memperlakukannya sangat manis dia juga melihat keluarganya mengintip mereka berdua tanpa taehyung sadari. " umm.. hati - hati tae, kabari aku jika sudah sampai " kata gadis itu yang dihadiahi senyuman lebar dari taehyung. " baiklah gadis kecil, aku pergi dulu jangan lupa istrahat, supaya kau cepat sembuh " setelah mengusap kepala jennie taehyung berlalu dengan cepat karena di depan mansion jennie sudah ada mobil mewah yang menunggu nya sedari tadi. Yoongi yang melihat hal itu segera berlalu memeriksa CCTV, ia merasa mengenal mobil itu, rasanya dia pernah bertemu dengan pemiliknya. Tapi siapa. Unknow Pov Aku bergegas kesana, kenapa mereka bisa seceroboh itu. " kenapa kalian bisa seceroboh itu "tanyanya. Arghhh... Sial... sial... sial.. " sekarang apa yang diinginkan b*****h gila itu " tanyaku dengan dingin. " mereka menginginkan agar bisa menemui mu bos, katanya mereka akan mengajak negosiasi " cihh negosiasi, yang benar saja. " sekarang jawab pertanyaan ku yang tadi kenapa taeyong seceroboh itu, dia tidak biasanya lalai dengan hal sekecil apa pun " aku dengan marah. " mereka di jebak bos " kata bobby padaku. " ohh.. astaga orang - orang tidak tau diri itu, apa sebenarnya yang mereka inginkan sampai harus melakukan hal sejauh itu. Sekarang bawa aku kesana jika tawarannya tidak menguntungkan akan aku habisi mereka karena sudah mengganggu waktu berhargaku " kataku dengan dingin. Sepanjang perjalanan aku memaki tanpa henti, mungkin saja bobby sudah bosan mendengar nya. Hampir tiga jam lamanya kami tiba di tempat tujuan karena berada di kawasan tanpa orang yang berlalu lalang, lebih tepatnya di hutan, dari luar pintu itu sudah di jaga beberapa orang bersenjata. Cihh aku sendiri saja bisa langsung menghabisi mereka tanpa bantuan yang lainnya. Mereka dengan cepat membuka pintu saat kami datang, kami di tuntun masuk ruang bawah tanah, mataku menajam dengan rahang mengeras dan tanganku yang terkepal erat melihat kondisi taeyong. Berani skali mereka menyentuh anak buahku, aku mengedarkan pandang ku melihat seorang pria yang datang dengan tawanya. " hahaha.. aku kira kau tidak akan peduli dengan bawahanmu yang tidak berguna ini " katanya menjambak rambut taeyong. " singkirkan tangan kotor mu darinya " aku geram melihatnya. " upsss... tentu aku tidak akan menyentuh nya lagi, tapi aku menginginkan sesuatu yang kau incar selama ini, aku akan menyerahkan dia tapi dengan catatan kau harus memberikan gadis itu padaku, setelah kau memberikannya kau benar benar harus menjauh. Bagaimana tawaranku mudah kan " katanya dengan senyum anehnya. " gadis apa yang kau maksud aku tidak memiliki gadis " lihat lah dia seperti orang kesetanan sekarang. " berhenti berpura pura, aku tau gadis kecil yang selalu kau idam - idamkan sedari dulu "aku mengeraskan rahangku mendengar ucapannya. " wah... wah.. wah... ternyata orang dalammu yang menyusup di salah satu anak buahku mendapat kan banyak informasi untuk mu sampai - sampai urusan pribadi ku juga dia ketahui " aku bertepuk tangan untuk nya. " jelas, dan gadis itu adalah gadis yang aku sukai selama ini, aku rela masuk kuliah dan berada di ruangan yang sama dengan nya namun dia tidak pernah melirikku sedikit pun, karena laki - laki cupu sialan yang selalu berada di dekatnya, sedangkan diluar ada kau yang selalu menghalangi orang - orang seperti ku yang ingin mendekati nya " wajahnya sudah memerah karena marah. Aku tersenyum simpul mendengar nya. " tidak akan aku biarkan siapa pun memiliki gadisku, bertahun - tahun lamanya aku menunggu dan mencari nya hingga aku menemukannya, tapi dengan tidak tau malunya kau meminta ku menukar apa yang menjadi milikku, jelas kau benar - benar bodoh bagaimana bisa aku menukar mereka yang sudah jelas adalah milikku sedari awal ah.. jangan lupa mereka bukan barang yang bisa kau tukar seenaknya. Sekarang aku hanya akan memberimu dua pilihan lepaskan taeyong sekarang atau kau dan anak buah pengecutmu itu akan hilang dari dunia ini selamanya " kataku dengan senyuman miring menghiasi wajahku yang tertutup masker tentu saja. " aku tidak takut dengan ancamanmu karena justru akulah yang akan menghilang kanmu dari dunia ini, kau hanya berdua sedangkan tempat ini sudah dikepung oleh anak buahku " katanya dengan percaya diri. " pffff... hahaha.. hahahah... astaga apa kau seorang pemimpin kau sungguh sangat - sangat bodoh, apa kau kira aku datang kesini tanpa persiapan, ingat aku ini pemimpin mafia nomor satu jelas aku berfikir luas, sekarang lepaskan taeyong atau kau akan mati tanpa jejak sedikit pun " aku sudah mulai malas berdebat, sedari tadi bobby hanya berdiam diri tanpa suara. " tidak sebelum kau mengatakan bahwa kau akan menjauh dari gadis itu, jennie kim dia hanya milikku " aku tidak suka mendengar perkataan nya baru san. " berhenti memanggil nama gadisku dengan kata milikmu karena dia hanya untuk ku dan tidak akan aku biarkan siapa pun memiliki nya " kataku dengan dingin. " tapi sepertinya dia menyukai lelaki culun itu yang selalu berada di samping nya, sedangkan kau hanya bisa bermimpi melihat mu saja dia tidak pernah, bagaimana mungkin dia akan menyukai mu " sungguh memancing emosi. " kau... kau sungguh cari mati " aku melihat bobby mengangguk kan kepalanya kearah ku itu tandanya misi diluar sudah selesai aku melihat taeyong sudah berhasil membuka tali yang mengikat tangannya. " sepertinya kau benar - benar salah karena berurusan denganku " tanpa aba - aba taeyong memukul kepalanya dengan keras hingga dia terjatuh tak sadar kan diri. " bawa kemarkas kita dan ledakkan tempat ini tanpa sisa, bobby beri tau yang lain untuk berkumpul segera setelah urusan ini selesai, aku ingin melihat apa kah penyusup itu masih bisa tersenyum dan merasa baik - baik saja setelah kekacauan yang dia perbuat " aku melangkah mendahului mereka agar segera sampai keluar. " bobby kau bersama taeyong aku akan membawa mobil sendiri " kataku. " siap bos " dengan cengirannya. " berhenti bercanda dan cepat kemarkas, banyak hal yang yang harus kita selesai kan " aku dengan tak sabaran. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD