MHFN 11

3153 Words
⚠️bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . . . . . Author Pov Hari berganti malam, saat ini taehyung sedang menuju mansion keluarga kim setelah pulang dan bersiap - siap untuk menghadiri acara jimin. Setelah itu dia kembali menjemput gadis manis itu untuk berangkat bersama menuju caffe. Sampai disana taehyung sudah melihat banyak orang yang sedang duduk di ruang keluarga setelah dirinya di persilahkan memasuki mansion mewah itu. " malam " sapa taehyung dengan sedikit canggung. Karena disana ada tiga orang wanita yang baru pertama kali dilihatnya. " malam tae, ayo duduk sebentar, belum telat kan acara kalian " tanya daddy kim, soalnya tadi pagi saat taehyung datang jennie tidak mengizinkan taehyung duduk terlebih dahulu walaupun hanya sebentar. " nee dad, acaranya dimulai jam delapan malam nanti " sambil melihat jam di pergelangan tangannya yang masih menunjukan jam 7 malam, lagi pula tempat nya juga lumayan dekat, jadi 30 menit saja di perjalanan pasti sudah sampai. " sebenarnya acara apa tae, kenapa adik kecil oppa itu sangat antusias ikut, tidak seperti biasanya " seok jin mulai bertanya pada taehyung sebab tidak biasanya jennie akan ikut - ikutan keluar keacara - acara apa lagi jika acaranya penting lebih baik dia tidur dikamarnya dari pada meninggalkan kasur empuk miliknya. " itu biasa tentang anak muda hyung, ya ungkapan perasaan " semua yang mendengar penjelasan taehyung langsung menatap jennie, jennie yang merasa di tatap menjadi salah tingkah sendiri. " kenapa menatap nini begitu " tanyanya dengan nada tidak bersahabat. " apa kau juga ingin diperlakukan seperti itu makanya sangat antusias mengikuti acaranya " jelas perkataan daddy nya membuat jennie berlari dan memeluk sang mommy dengan cepat untuk menyembunyikan wajahnya yang sudah ingin menangis. Dia tidak suka daddy nya berbicara begitu di depan banyak orang apa lagi saat ini ada taehyung di antara mereka. " daddy tidak baik bicara seperti itu, bagaimana pun jennie itu seorang perempuan jelas saja hatinya yang lembut pasti menginginkan hal yang romantis entah itu sederhana atau pun mewah, daddy seperti tidak pernah muda saja atau karena skarang daddy sudah tua makanya tidak paham keinginan anak muda " mommy kim yang merasa kan bajunya basah langsung menatap suaminya dengan sangat tajam dan penuh peringatan, membuat daddy kim itu merasa sedikit menciut atas tatapan istrinya. " daddy kan hanya bercanda mommy, ya kan calon - calon menantu daddy, kalian pasti menginginkan hal seperti itu kan " daddy kim berusaha membuat jennie tidak menangis lagi alhasil ketiga wanita itu sasarannya, siapa lagi kalau bukan jisoo, wendy dan sinb. " iya daddy semua perempuan menginginkan hal romantis, jisoo saja sampai berbinar - binar senang dan menangis terharu, saat aku mengungkapkan perasaan ku padanya dulu di kantor ku yang di hiasi dengan nuansa romantis dibantu karyawanku " seok jin yang merasa dirinyalah yang memulai pertanyaan tidak penting itu sehingga membuat daddy nya mengikuti, dengan cepat mengiyakan pertanyaan daddy nya. " nini sayang lihat mommy " menangkup wajah anak gadis nya yang memerah karena habis menangis. " dengar mommy sayang, nini tidak usah malu karena hal seperti ini yang namanya anak perempuan pasti selalu ingin dimanja oleh pasangannya entah itu romantis atau perhatian jadi hal seperti itu hal biasa sayang. Ayo baikan dulu sama daddy, katanya mau keluar kan, masa mau pergi sebelum baikan sama daddy nya " setelah bujuk rayu semua orang, akhirnya jennie menghampiri daddy nya dengan kepala menunduk sambil memainkan jarinya. " nini maafkan daddy sayang, daddy tidak bermaksud..- " " hiks.. hikss... hikss... maafkan nini daddy karena terlalu cengeng dan manja " jennie langsung berhambur dalam dekapan daddy nya yang dengan cepat dibalas oleh daddy kim dan mengusap kepala anaknya agar lebih tenang, membuat yang lain tersenyum melihat pemandangan itu. ❈❋❈❋❈❋❈❋❈❋❈❋❈❋❈❋❈❋ Taehyung Pov Aku tersenyum melihat kelakuan gadis itu yang serasa masih seperti anak berusia lima tahun, sangat manja dan mudah menangis tapi juga sangat dan sangat menggemaskanmu, imut dan seksi. Apa yang kau pikir kan taehyung. Aku tersadar saat daddy nya menyuruh jennie merapikan kembali penampilannya. " daddy, nini sama tae mau jalan dulu ya takutnya nanti telat, gak enak sama teman yang lain " kata jennie yang mulai meminta izin. " sekali - kali bawa teman teman nini yang sudah akrab untuk jalan - jalan ke mansion " namjoon hyung bersuara. " benarkah? Apakah boleh dad, mom? " tanya gadis itu dengan antusias. " tentu boleh sayang asal mereka tidak berbuat jahat sama nini " kepala gadis itu mengangguk cepat, sepertinya baru aku teman jennie yang pertama kali dibawa kesini. " kami berangkat dulu dad, momy, hyung " aku meminta izin. " hati - hati, kalau ada apa apa cepat hubungi kami " kata daddy kim. Setelah pamit aku segera melajukan motor ku meninggalkan mansion keluarga kim. Diperjalanan sangat hening tak ada yang bersuara. Hingga tanpa menempuh waktu yang lama kami sampai di acara jimin tapi sepertinya ini aneh, kenapa banyak orang? Bukankah sudah di booking. Kami berjalan memasuki caffe mencari keberadaan jimin dan yang lain. " tae, jen ayo kesini " ternyata itu suara lisa. Seperti nya gadis itu bosan karena disana ada perempuan yang suka mengikuti kemana pun jungkook pergi. " duduk jane " aku menarik kursi dan menyuruh nya agar duduk. " kenapa banyak orang " tanyaku karena penasaran. " tidak di sengaja tae, kau tau lah ulah siapa " lisa memutar bola matanya malas. Tentu aku tau siapa yang dia maksud jika bukan gadis itu. Aku hanya menganggukkan kepala pertanda mengerti. " belum dimulai jim " jennie bersuara ketika sedari tadi dirinya hanya duduk dengan diam. Jimin tanpa sepatah kata berdiri dan meninggalkan tempat kami duduk dan menuju MC membisikkan sesuatu dan tanpa menunggu lama mike yang ada di tangan mc telah berpindah tangan ke tangan jimin. ❈❋ caffe ❈❋ " baiklah semua aku tidak akan banyak bicara hanya sedikit saja. Sebenarnya acara ini aku sengaja membuat nya untuk urusan pribadi, namun ketahui lah aku menghiasi semua ini dibantu oleh keempat temanku jennie, lisa, taehyung dan jungkook. Ini spesial untuk seseorang yang bernama Park Chaeyoung, dia adalah perempuan yang aku cintai dan sayangi, aku sebenarnya sudah sangat lama menyukai nya hanya saja aku selalu menunda mengungkapkan perasaan ku karena selalu timbuh pikiran - pikiran aneh yang meyakinkan kalau aku akan ditolak, namun malam ini aku tidak peduli ditolak atau diterima aku hanya ingin mengungkap kan isi hatiku, Park Chaeyoung will you be my girl friend? " Itu sangat romantis, aku melirik jennie yang di samping ku gadis itu sedang menangis tersendu - sendu aku yang tidak tega menarik nya dalam pelukanku dan menyembunyikan wajahnya di d**a bidangku lalu mengusap punggungnya dengan pelan, aku bisa merasakan kemeja ku yang basah karena air matanya. Sorak sorai terdengar menyuruh Chaeyoung menerima jimin saat lelaki itu berlutut dan memberi nya bunga. " yes, I will " jimin yang mendengar itu berdiri memeluk erat tubuh perempuan itu yang kini telah berstatus menjadi kekasihnya dan mengecup dahinya membuat suasana caffe tambah riuh. " selamat ya yang sudah tidak jomblo lagi " kata lisa yang memberi ucapan selamat pada kedua orang berbeda gender itu karena telah resmi menjadi sepasang kekasih. " makasih, kalian pesan apa saja yang kalian mau semuanya aku yang traktir malam ini " semua bersorak senang namun seperti nya jennie tertidur karena hembusan nafasnya yang semakin teratur serta berat tubuhnya yang makin bertambah. Setelah acara selesai baru lah aku membangunkan jennie, karena bagaimana pun aku bukan menggunakan mobil melainkan motor. Author Pov Dihari rabu yang cerah seorang gadis berjalan menyusuri koridor kampus, sepertinya dia terlalu pagi kesini, karena belum melihat wajah teman - temannya yang lain. Saat berjalan jennie di cegat oleh beberapa orang yang merupakan perempuan semua, dia yang bingung segera berhenti karena mengenal satu orang diantara banyak nya perempuan itu. " ada apa " jennie memicingkan mata melihat tingkah aneh perempuan - perempuan itu. " bukankah kau teman taehyung " tanya wanita yang pernah selalu mengikuti taehyung. " tentu, ada masalah apa " tanya jennie tak sabaran. " aku hanya memberi tahu mu saja taehyung menunggu mu di taman belakang, ada sesuatu yang ingin dibicarakan padamu " kata eunha meyakinkan. Ya perempuan yang pernah mengekor kemana pun taehyung pergi itu adalah eunha. " baiklah aku akan kesana segera " saat jennie berbalik eunha menampakkan seringai lebar di wajahnya. " sekarang kita ikuti dia " tentu dia sengaja mengarahkan jennie ke taman belakang karena di sana dekat dengan gudang kosong yang sudah lama terbengkalai, sehingga memudahkan aksinya menyiksa gadis itu. Bukan tanpa sebab dia tidak menyukai jennie, sebab jennie bisa leluasa dan dekat dengan kedua anak CEO terpandang dan kaya itu tanpa harus memohon yang ada justru gadis itu selalu di tawari terlebih dahulu, padahal kalau mau di bandingkan dia dan jennie menurutnya tentu saja jennie adalah gadis biasa saja dan miskin dibanding dia yang masih termasuk anak orang kaya tapi mereka seperti enggan mendekatinya. Jennie telah sampai di taman belakang namun tidak menemukan keberadaan taehyung dimana pun justru wanita - wanita tadi yang menghampirinya dan menjambak rambutnya. Akhhhh.. " apa yang kau lakukan " jennie meringis bagaimana tidak rambutnya sangat sakit bukan main karena jambakan yang sangat kuat itu. " tentu saja memberi pelajaran pada gadis tidak tau diri seperti mu " jennie di seret menuju gudang kosong dan di hempaskan dengan kuat membuat lutut dan tangan nya terluka karena terjatuh dengan tengkurap. " dengar jalang berhenti mencari perhatian pada jungkook atau kau akan merasakan yang lebih sakit dari ini " kata eunha dengan keras. Rahang jennie di cengkram dengan kuat membuat nya kesakitan, jelas ini namanya sudah penyiksaan. " aku tidak melakukan itu " katanya membela diri. " berhenti membual, karena aku melihat nya kau tersenyum dan menerima ajakan jungkook yang menawarimu makan di caffe " kata teman eunha yang semakin memperpanas suasana. Plakk... Jennie merasakan bau anyir menusuk indra penciumannya dan sakit yang luar biasa di pipi kiri nya akibat tamparan keras yang dia terima. " aku menerima nya karena dia temanku, jadi tidak ada alasan menolak " setelah mengatakan itu, tanpa aba - aba ia diseret hingga merasakan sakit dikepala dan tubuhnya yang terasa sangat sakit karena tergores. Air matanya yang sedari tadi ia tahan sekuat tenaga akhirnya jatuh juga, baju yang dia pakai sudah sobek karena ditarik paksa oleh wanita - wanita itu hingga tanpa sadar air matanya jatuh dari mata indah dan cantik itu. " taehyung.. tae.. hikkss... sakit.. kumohon lepaskan " entah kenapa justru nama taehyung yang di sebut oleh gadis itu. Bukannya melepaskannya, wanita - wanita itu semakin gencar memaki dan menyakiti nya tanpa tau sebentar lagi mereka akan merasakan yang lebih sakit dari yang di alami gadis itu. ❈❋ Ruangan ❈❋ Seorang pemuda baru saja datang dan menuju ruangan dengan cepat untuk melihat apakah jennie sudah datang, siapa tau saja kan gadis itu datang lebih cepat dari dirinya. Siapa lagi kalau bukan taehyung. Di ruangan yang akan mereka tempati hari ini saat mata kuliah pertama sudah banyak orang yang datang, termaksud jimin dan jungkook. " kalian sudah lama datang " tanya taehyung sambil mendudukkan diri melihat sekeliling ruangan. " lumayan, kenapa kau agak terlambat hari ini " jimin bertanya dengan penasaran karena taehyung jarang telat ke kampus biasa diri nya lah yang pertama menjadi penghuni ruangan mereka. " aku ada sedikit urusan, apa kalian sudah melihat jennie datang " dia sedikit khawatir, sebentar lagi mata kuliah pertama mereka akan masuk namun gadis itu tak kunjung terlihat. Tidak biasanya jennie tanpa kabar, kalau seperti hari sebelum nya itu karena dia sakit. Apa sekarang gadis itu sakit lagi?. Karena sudah tidak tahan taehyung meninggalkan ruangan tanpa mengindahkan panggilan dari jimin dan jungkook yang terus memanggil namanya, dia ingin mencari tempat sepi untuk menelfon namjoon hyung kalau - kalau gadis itu sakit atau ada urusan lain sehingga tidak masuk ke kampus hari ini. Setelah mendapat tempat yang sepi dan nyaman taehyung mengeluarkan ponsel nya dan menghubungi nomor ponsel namjoon karena namjoon lah yang lebih teradik diantar keempat hyung jennie itu. Dia sebenarnya sedikit takut mengganggu orang - orang penting itu namun mau bagaimana lagi dia lebih takut jika harus menghubungi orang tua jennie, setidaknya setelah mengetahui kabar gadis itu dirinya akan sedikit lebih tenang. Dengan cepat taehyung menempel kan benda pipih itu ditelinganya menunggu seseorang di sebrang sana agar segera mengangkatnya, deringan pertama tak ada jawaban deringan ketiga masih sama, barulah di deringan keempat di angkat oleh pemilik nomor. Taehyung Pov Dideringan keempat baru lah aku mendengar suara di seberang sana. " hallo hyung, apa aku mengganggu " tanya ku basa basi. " tidak tae, kebetulan hyung masih di mansion sama yang lain lagi cuti ada sedikit urusan, tumben menelfon " " memang nya urusan apa hyung " kan aku penasaran siapa tau karena urusan itu jennie tidak datang. " persiapan pernikahan seok jin hyung " " begitu ya hyung, pantas saja jennie tidak masuk kuliah ternyata lagi sibuk " kataku menanggapi. " apa maksud mu mengatakan kalau jennie tidak masuk kuliah " seperti nada cemas. " itu hyung aku khawatir soalnya jennie belum pernah muncul di ruangan, padahal sebentar lagi jam kuliah pertama kami akan dimulai, maka dari itu aku memutuskan menghubungi hyung untuk mengetahui keadaan nya takut nya jennie sakit " aku panjang lebar. Hingga pekikan di seberang sana mengagetkanku. " APA? Jennie tidak ada dikampus? Jangan mengada - ada taehyung, tentu saja adikku sudah sedari tadi diantar ke kampus oleh hoseok hyung dia sendiri yang mengantarnya, sekarang katakan dimana kau aku akan segera kesana agar kita bisa mencari adikku bersama - sama, berani skali mereka menculik adikku lagi, lihat saja akibat nya akan aku hancur kan keluarganya yang berani menyentuh adik kecilku " Mendengar kemarahan namjoon hyung membuat ku sedikit merinding namun ketika tersadar apa yang terjadi aku menggertakan gigiku dengan keras, berani skali mereka menyentuh gadis ku, jika jennie sudah datang lebih awal itu artinya sudah hampir satu jam dia menghilang. Aku menempel kan kembali benda pipih itu setelah sambungan dengan namjoon hyung terputus untuk menghubungi seseorang. " apa yang kalian lakukan hingga kecolongan seperti ini hah? Sekarang aku tidak mau tau bekerja lah dengan rapi sebelum namjoon mendahului kalian ohh satu lagi, kerjakan rencana kedua karena rencana awal kalian gagal, kalau sampai kalian keduluan olehku atau orang lain, akan aku beri kalian pelajaran seperti dulu lagi " dengan cepat aku memutuskan panggilan itu sepihak. Argghhh... Siall... sial... siaalll... " b*****h sialan itu " aku melangkah menuju ruangan CCTV untuk meminta bantuan penjaga yang ada di ruangan itu untuk mencari petunjuk keberadaan jennie saat ini. Unknown Pov Rasanya aku ingin mencabik - cabik dan membelah tubuh wanita - wanita itu, berani skali mereka menyentuh gadis kecil ku dan membuatnya tak sadar kan diri. Oww.. tenang saja kali ini aku tentu tidak akan membunuh mereka, aku hanya ingin melihat mereka tersiksa. Aku menontonnya didalam ponselku, apa yang akan terjadi sebentar lagi pada beberapa perempuan itu, dan akhirnya. ❈❋ kampus ❈❋ Eunha yang sedang berjalan dengan sendiri nya merasa seperti ada yang mengikuti nya, namun ketika berbalik tentu saja tidak ada orang hingga tiba - tiba pandangan nya gelap. Saat terbangun dirinya sangat terkejut, bukan karena apa kini ia sedang di kelilingi oleh banyak nya pria berbadan kekar jelas dirinya takut. Hingga orang - orang itu semakin mendekati nya. " apa yang kau lakukan segera menjauh dari ku " dia berteriak sekuat tenaga meminta agar semua pria itu tak mendekat padanya. Namun tanpa belas kasian orang - orang itu menyiksanya menarik rambutnya dengan kuat memaksa wanita itu memuaskan mereka, mencambuk tubuh gadis itu jika wanita - wanita itu berhenti sedikit saja memuaskan empat laki - laki sekaligus. Tentu saja itu adalah balasan yang paling bagus yang terpikirkan oleh Tuan Muda kejam itu ketika melihat gadis kecil nya tak sadarkan diri dengan luka pencutan dan memar diwajahnya. ❈❋❈❋❈❋❈❋ Setelah merasa puas dengan apa yang dirinya lihat, dia bangkit dan berdiri menuju beberapa anggota nya yang berdiri di luar sebuah gudang kosong dimarkas mereka. " hanbin tau tugasmu selanjutnya kan, beres kan semua yang mereka miliki, untuk yang satu itu berikan pada orang - orang yang telah orang tua wanita itu tipu, kau sudah cari tau semua nya terlebih dahulu kan " tanyaku dengan dingin. " nee Tuan Muda, lalu bagaimana dengan orang tua nya " tanya hanbin. " cebloskan kepenjara saja, ingat bermain bersihlah dan tanpa jejak " kataku. " baik bos, tapi wanita - wanita itu " tanya bobby ragu - ragu. " bebaskan saja, ingat buat mereka tak sadar kan diri terlebih dahulu saat akan memindahkan mereka , sekarang tidak ada lagi kan, oh ya taeyong seperti nya markas kita ada orang dalam yang berniat menyerang dengan cara berkhianat, kalian sudah mengetahui nya atau belum " tanyaku dengan dingin. " sudah tapi seperti nya musuh kali ini sedikit kuat " kata taeyong. " apa kau takut? Kenapa skarang wajahmu berubah menjijikan seperti wanita " aku tersenyum miring. " yakk.. b*****h sialan berhenti mengatai ku seperti wanita huhh, setidaknya aku sudah punya pacar, kalau kau lihat sebentar lagi kau akan menjadi perjaka tua karena tidak laku - laku " katanya dengan keras. Mataku melotot melihatnya, berani skali dia. " apa, yakk.. perjaka tua? Tutup mulut mu atau aku robek dengan pisau, aku hanya setia pada gadis kecil ku, itu sebab nya aku tidak punya wanita lain, tunggu saja jika semua masalah selesai aku akan segera melamarnya " kataku percaya diri. " pfff.. hahaha.. apa kau pikir dia akan menyukai mu, dia itu cantik dan baik sedang kan kau kasar dan bengis " aku meringis mendengar ucapan taeyong yang menggambarkan bagaimana diriku yang sebenarnya. " ta.. tapi tentu saja dia akan menyukai ku aku kan tampan semua perempuan yang melihat ku menawarkan dirinya padaku hanya saja aku yang menolak " kataku sedikit gugup dengan berbagai macam pertanyaan muncul di pikiran ku saat ini. " menurut kalian apa gadis kecil ku itu masih mengingat ku, atau.. atau mungkin dia sudah melupakan ku dan menyukai pemuda lain " aku dengan lesu. " hei.. hei kenapa kau menjadi tidak percaya diri seperti itu, kau tampan kau kaya kau disegani banyak orang jadi tentu dia akan menyukai mu " kata yuta. " lagi pula sampai saat ini dia belum pernah memiliki kekasihkan, jadi itu membuktikan bahwa kau masih memiliki kesempatan untuk menjadikannya milikmu " bobby menasehati. " ya sudah kalau begitu aku pergi dulu, jika ada yang mencurigakan hubungi aku secepatnya " aku berdiri dan berjalan dengan angkuh dengan suara mengumpat yang keluar dari mulut mereka. " huhh dasar bos tidak tau terimakasih, sudah di beri masukan juga " " berhenti mengoceh tidak jelas aku masih mendengar suara mu dari sini hyung " kataku membalas umpatan bobby. " ya.. ya.. ya.. segeralah pergi " aku merasa terusir dari mansion ku sendiri. Sekarang tinggal menunggu apa yang akan terjadi pada wanita - wanita itu. Jelas bukan hanya Eunha yang aku buat menjadi seperti itu tapi semua temannya yang terlibat dalam melakukan pembullyan terhadap gadis kecil ku. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD