My Handsome Fake Nerd # Madly Jealous #

2777 Words
⚠️bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . Author Pov Saat ini diruangan bawah tanah rasanya sangat mencekam, bagaimana tidak lelaki yang menjadi Tuan Muda sekaligus bos mereka itu sedang mengadakan rapat dadakan entah apa yang ingin diketahuinya. " apa semua sudah di sini " tanya Tuan Muda mereka dengan suara dinginnya. " sudah bos " jawab mereka serempak. " bagus, apa diantara kalian ada yang mengenal jung jaehyun " suasana semakin mencekam, tidak ada yang bersuara sedikit pun. " wah.. berarti tidak ada ya, baiklah kalau begitu, bobby bawa dia keluar " katanya dengan suara keras. Semua menoleh dan membulatkan mata saat melihat orang yang di bawa keluar oleh bobby dan ten dengan cara dipapah karena sudah hampir tidak bernyawa lagi. Wajahnya saja yang masih berbentuk sedangkan sekujur tubuhnya sudah di penuhi luka memar dan sayatan pisau. " sekarang perhatikan wajahnya baik - baik dan ingat, siapa di antara kalian yang pernah bertemu atau berhubungan dengannya secara diam - diam di belakangku dan menghianatiku. Kalian tau kan apa yang akan terjadi " menyapukan pandangannya kesegala arah, menatap anggota atau anak buahnya satu persatu namun sayang tidak ada yang bersuara, entah terlalu takut atau karena bukan mereka lah pelakunya. " apakah ada sesuatu yang di katakan oleh orang itu sehingga mengharuskan kami berkumpul mendadak begini " tanya yuta, sebenarnya dia hanya sengaja memancing saja karena semua yang berada di sana sudah mengetahui penyusup itu, mereka hanya ingin melihat bagaimana reaksinya. " tentu dia berbicara banyak padaku tapi dia tidak menyebut nama orang nya, aku hanya berasumsi ada diantara kalian karena ini menyangkut masalah pribadiku " katanya angkuh dengan seringai seram diwajah nya. " itu berarti ada penyusup di antara kita " kata jaemin dengan tenang karena merasa bukan dia penyusup nya. " APA, penyusup " Secara serempak ruangan gelap itu menjadi ricuh akibat perkataan jaemin. " berhenti bicara dan tutup mulut kalian atau tidak aku akan memotong lidah itu agar kalian berhenti bicara, aku hanya menginginkan orang yang menyusup dan menjadi penghianat agar mengaku sebelum aku sendiri yang mencari nya " katanya. Tentu saja tidak akan ada yang mau mengantarkan nyawa mereka, yang ada justru mereka akan semakin bersembunyi. " baiklah karena kalian tidak mau mendatangiku biar aku saja yang mendatangi kalian. Haruskah aku mulai darimu yuta, bisa saja kan kau yang menghianatiku " dia berjalan menghampiri mereka dengan pisau ditangannya, menodongkan pisau itu kepupil mata yuta tapi dia sama sekali tidak berkedip dan bergerak justru senyumlah yang dia perlihatkan. " tentu, jika itu akan membuat mu puas tapi aku tidak akan takut dan terkejut karena bukan akulah pelakunya " katanya dengan lantang. " bagus, tetap berdiam diri dan jangan bergerak " katanya berjalan memutari anggota dan bodyguardnya satu persatu. Hingga dirinya tiba disamping seseorang dan tanpa aba - aba menusukkan pisau itu tepat di bagian perut, kemudian memutar nya dengan tanpa belas kasihan. " bagaimana menurut mu, apakah bagus bermain petak umpet dengan ku atau kau pikir aku bodoh sehingga tidak akan mengetahuinya karena jarang berada dimarkas hmm.. " seiring dirinya menusukkan pisau itu dengan dalam semakin keras pula rintihan kesakitan yang di rasakan oleh penyusup itu. Argghh... Ha... ha... " ku... ku.. kumohon hen.. hentikan ha..hahh.. ini benar - benar sakit " dengan tangannya yang mencoba menghentikan tangan sang bos yang semakin lama semakin dalam juga tusukan pisaunya. " benarkah, kenapa aku tidak melihat penyesalan disaat kau setiap hari melakukan korupsi dikantor dengan membohongi manager keuangan dan dengan senyum lebarmu kau menikmati semua yang kau dapatkan dari kantor dengan cara tidak benar, apa kau tidak berfikir dengan karyawan - karyawan yang kau ambil sebagian gaji mereka hah.. apa kau belum puas mengambil padaku sehingga kau mengambil pada mereka juga, apa kau belum merasa cukup dengan apa yang aku bagikan pada kalian, JAWAB " mukanya sudah sangat merah dengan darah yang mengucur dilantai mengenai tangannya. " puas bos " kata anggota - anggotanya yang lain. Penyusup itu adalah kang daniel yang bersekongkol dengan jaehyung memberikan informasi pribadi bosnya dengan imbalan bayaran uang, sekarang dia sudah terkulai lemas tanpa tenaga karena banyaknya darah yang semakin lama semakin banyak pula yang keluar. " bobby kau urus taeyong agar luka - lukanya cepat sembuh panggil dokter pribadi ku sekalian, sedangkan yang lain urus dia aku tidak mau tersisa sedikit pun jejaknya, aku masih ada urusan lain, setelah itu kalian bisa istrahat untuk beberapa hari kedepan yang penting pantau terus markas  " setelah itu bos mereka meninggalkan gudang yang mereka jadikan tempat rapat darurat tadi. Berjalan menyusuri mansion mewah itu dia menghampiri westafel untuk membersihkan tangannya, barulah dia akan pulang. Taehyung Pov Malam telah tiba, aku bersiap - siap menuju tempatku bekerja bagaimana pun aku tidak bisa hanya duduk dan bermain. Aku mengingat jennie, apa yang di lakukan gadis itu skarang? Apa dia sudah tidur skarang, aku akan menghubungi nya nanti saja. Aku bergegas kekamar mandi untuk mandi dan segera bersiap ketempat kerja sebentar lagi jam pergantian shift ku dengan orang lain. Setelah bersiap aku menyambar ponselku dan bergegas ke tempatku bekerja namun ponsel ku bergetar, dengan cepat aku melihatnya ternyata pesan dari jennie padahal aku ingin menghubunginya terlebih dahulu tapi ya sudah lah karena dia telah menghubungi terlebih dahulu apa boleh buat. Message Nini " Apa urusan mu sudah selesai? kenapa tidak pernah mengabariku? Apa semuanya baik - baik saja " Astaga gadis ini apa sebenarnya yang dia pikirkan saat memberikan perhatian seperti ini. Apa dia tidak takut jika aku tiba - tiba menyukainya karena perhatian kecil yang dia berikan. Sungguh manis. " tentu semuanya baik - baik saja, maaf lupa mengabarimu aku ketiduran ketika pulang dan langsung menyelesaikan tugas kampus yang di berikan dosen hari ini " End Aku tersenyum sendiri melihat apa yang aku lakukan sekarang sangat tidak bisa dipercaya. Setelah membalas pesannya aku kembali pada pekerjaanku melayani para pembeli, merapikan barang dan melihat apakah ada yang perlu diganti atau tidak tentu saja. Sekitar pukul dua belas malam aku menutup toko, karena sudah tidak ada pelanggan lagi. Berjalan dengan santai membelah dingin dan sunyinya angin malam. Sampai sebuah mobil menghampiri ku, tanpa di minta aku langsung memasukinya, setelah masuk mobil itu kembali berjalan membelah gelap dan sunyinya malam. Sebentar lagi hari ulang tahun ku, dimana pada umumnya orang - orang akan merayakan dengan orang tua atau keluarganya dan mendapat bingkisan kado dari teman -temannya. Aku menghela nafas dengan berat, apa yang aku akan lalui di hari bertambahnya usiaku kali ini ditahun ini. " apa yang sedang kau pikir kan tae? Apa ini tentang hari itu lagi? " dengan fokus menatap kedepan namun dia selalu tau apa yang aku pikir kan. " kau selalu tau tentang ku, walaupun aku tidak memberi taukanmu apa yang aku pikir kan, apa kau seorang cenayan " aku tersenyum simpul menatapnya. " entahlah, tapi kau bisa menyebutnya begitu kau terlalu gampang dibaca jika memasang ekspresi wajah seperti itu disetiap tahun ketika mendekati hari itu " katanya. " apakah setiap tahun wajahku selalu begitu " ah.. ternyata bukan hanya dirinya yang bisa menebak. " tentu saja bahkan aku yakin jika semua anak - anak disana pasti tau jika melihat ekspresi mu barusan " aku menyandarkan tubuhku dan menutup mata. " berhenti mengoceh dan perhatikan saja jalanmu aku belum mau mati muda karena belum menikah kemudian memiliki anak aku masih mau melihat keturunanku bangunkan saja aku jika sudah sampai, ssttt... tidak usah protes " kataku saat aku tidak sengaja meliriknya sekilas yang hendak bersuara. ✿✿ 07:15 ✿✿ Aku baru saja terbangun karena alarm yang aku pasang dengan segera aku maraba nakas disamping tempat tidurku untuk menghentikannya. Mengumpulkan nyawaku dengan baik agar tidak sakit kepala ketika bangkit menuju kamar mandi, setelah merasa segar aku bergegas mandi dan berpakaian, hari ini aku akan sarapan dikantin kampus saja. Aku seperti biasa akan ke kampus dengan menggunakan motor, apa tidak masalah jika aku menjemput jennie tanpa memberi tahukannya terlebih dahulu. Tanpa menunggu lama aku memarkirkan motor ku di depan mansion keluarga kim, kemudian memencet bel. Tidak membutuhkan waktu lama pintu terbuka lebar oleh bibi choi kepala pelayan dimansion jennie. " pagi bibi choi, apa jennie nya ada? " tanyaku dengan ragu, takutnya gadis  itu sudah di antar oleh kakaknya atau supir pribadinya. " ada silahkan masuk kebetulan nona masih sarapan " aku mengikuti bibi choi masuk kedalam. " siapa yang datang ahjuma " tanya namjoon hyung. Mereka memang tidak memanggil bibi karena katanya untuk menghargai bibi choi yang sudah lama bekerja di keluarga kim sehingga mereka terbiasa memanggil nya dengan sebutan ahjuma. " ini tuan ada nak taehyung katanya mencari nak jennie " jennie yang lagi makan tersedak mendengar nama taehyung. Uhukkk... uhukkk.. " pelan - pelan sayang tidak ada yang mengejarmu " kata mommynya yang menyodorkan air minum dan yoongi yang mengusap punggung adiknya. " sudah baikan " seok jin hyung bersuara. " iya oppa " dia melirik ku. " ayo sarapan tae, mommy yakin kau belum sarapan pagi " mommy kim  menyiapkan ku makanan dan menarik tanganku untuk duduk dan sarapan bersama mereka. Rasanya makan bersama keluarga ini seperti mimpi sangat hangat dan nyaman hampir saja aku menetes kan air mata, aku rindu skali dengan orang tua ku. Setelah sarapan kami pamit segera kekampus karena jam 08:30 adalah jam mata kuliah kami yang pertama. ✿✿ Kampus ✿✿ Dua jam berlalu mengikuti perkuliahan ini, dengan kuis yang telah di berikan sebelum memulai perkuliahan tadi. " baiklah, seperti nya sampai di sini saja materi kita hari ini sedikit penyampaian, ada sedikit tugas untuk kalian buatlah proposal dengan masing - masing judul yang berada dalam tiga bab itu silahkan berbagi agar tidak salah mengambil judul orang lain, jika tidak cukup tambahkan bab selanjutnya. Tugasnya bisa kalian kumpul minggu depan diruangan saya, sebenarnya waktu kita tiga jam kedepan hanya saja hari ini saya ada jadwal untuk menguji senior kalian. Ketua tingkat nya diharapkan dicatat setiap nama - nama temanmu dan judul yang akan dia jadikan proposal nanti sertakan dengan kertas itu ketika tugas kalian dikumpulkan jangan lupa absensi nya di isi " setelah itu dosen berlalu dari ruangan yang seketika gaduh karena pembagian tugas. Setelah semua selesai kami bergegas kekantin kampus, jennie sudah lebih dulu kekantin karena selesai lebih dulu dan dijemput oleh lisa dan rose, sedangkan aku, jungkook dan jimin belakangan. Saat memasuki kantin kampus aku melihat jennie yang tengah makan bersama lisa dan rose namun ada yang aneh seorang pria yang dengan senyum lebarnya mengacak rambut jennie dan yang membuat ku tidak suka jennie justru menikmatinya dan tidak marah sama sekali bahkan lisa dan rose tidak merasa terganggu dengan adanya laki - laki itu. Apa sebenarnya yang sedang terjadi? Apa sekarang aku mempunyai saingan atau kalah sebelum bertarung hingga gadis itu melambaikan tangannya kearah kami bertiga. " kenapa lama skali " pertanyaan lisa tidak aku indah kan karena fokus pada jennie dan lelaki itu namun jawaban jungkook justru hampir membuatku terjatuh dari kursi tempatku duduk. " maaf sayang sedikit kesalahan tadi karena aku mengambil judul yang taehyung telah ambil " apa katanya tadi, sayang. " sayang " kami serempak bersuara membuat penghuni kantin menatap kearah meja tempat kami duduk. " maaf " kami meminta maaf setelah itu melanjutkan cerita. " bagaimana bisa " jennie menatap lisa. " sejak kapan, kenapa kami baru tau sekarang " itu rose. " itu baru kemarin setelah pulang dari mansion jennie, jungkook mengajakku kesungai han " lisa dengan pipinya yang bersemburat merah. Kenapa mereka terus terang mengatakan mansion? Apakah lelaki ini tau kalau jennie orang berada? Selama apa mereka saling kenal? Ini sungguh menggangguku. " wah kau bergerak cepat juga kookie, aku kira kau akan jadi pemalu dan tidak akan pernah mengungkapkan perasaan mu " jimin berbicara sambil melirikku sinis, astaga apa maksud nya itu, apa mereka sedang bersekongkol mengejekku. " tentu saja takutnya kalau terlalu lama nanti diambil orang " jungkook menautkan tangannya dengan lisa kemudian mencium tangan gadis itu. Dan dibalas ciuman singkat yang di dapat jungkook dari lisa di pipinya, membuat jungkook senang bukan main. " ya.. jangan bermesraan disini, ini tempat umum " aku melipat tangan didada. Hampir saja bangku ini terbelah jika aku tidak dapat mengontrol emosiku, bagaimana tidak lelaki itu dengan berani nya menyuapi jennie di depan kami semua dan anehnya jennie justru menikmatinya dan tersenyum manis. " terimakasih oppa " apa katanya oppa, sebenarnya sejak kapan jennie mengenal laki - laki ini tampaknya mereka sangat akrab dan tidak ada rasa canggung sama sekali, lihat sekarang lelaki itu justru menggenggam tangan jennie. Aku memukul meja dengan keras, membuat mereka tersentak. " kenapa tae " itu jennie. Kenapa? Masih sempat bertanya kenapa, tentu aku tidak suka dia disentuh orang lain selain aku. " tidak apa, aku hanya merasa sakit kepala tadi seperti ingin terjatuh maka dari itu aku tidak sengaja memukul meja dengan keras karena refleks " aku dengan senyum dipaksakan. Rose dan jimin masih saling suap - suapan, lisa dan jungkook tangannya tidak pernah terlepas sedari tadi dan saling mencuri ciuman. Jennie dan lelaki itu justru paling mesra diantara mereka. " berhenti bermesra - mesraan di depan ku kalau tidak aku pergi saja dari sini " moodku sudah benar - benar buruk hari ini. Rasanya aku belum ingin bertemu jennie beberapa hari kedepan, tapi beruntung lah aku karena ada urusan di tempat lain untuk beberapa hari kedepan ini. Jennie Pov Aku tidak mengerti ada apa dengan taehyung, kemana dia sebenarnya setelah dari kantin tadi aku mencari nya kemana - mana tapi tidak ketemu - ketemu juga, bertanya pada jungkook dan jimin pun mereka juga bingung kemana taehyung padahal masih ada satu mata kuliah lagi. " sebenarnya dimana taehyung " jam mata kuliah sebentar lagi mulai. Hingga beberapa menit lagi muncul lah taehyung aku tersenyum ke arahnya. " tae kau dari mana saj...- " taehyung melewatiku begitu saja tanpa menoleh atau pun tersenyum padaku. Apakah aku berbuat salah? Perasaan aku tidak ada salah sama sekali lalu kenapa taehyung tidak melirik ku sedikit pun. Hingga dosen masuk tiga jam berlalu, materi yang di ajarkan hari ini semua tidak masuk sedikit pun di otakku karena yang aku pikir kan saat ini kenapa sikap taehyung sekarang berubah, baiklah aku akan bertanya setelah keluar nanti. Hingga mata kuliah berakhir aku merapikan bukuku dengan cepat untuk pulang bersama taehyung karena tadi dialah yang menjemput ku. " tae kau mau mengantar ku pulang kan " aku dengan senyum gummy ku. " begini jane..- " ucapan taehyung tak selesai karena wonwoo menghampiri kami. " hey nini mau pulang bersama oppa " aku bingung harus menjawab apa disatu sisi aku ingin tapi disisi lain aku sudah mengajak taehyung. Aku melihat taehyung yang tidak tersenyum sama sekali justru wajah dingin dan tatapan matanya yang seperti mengintimidasi ku. " maaf oppa aku akan pulang bersama ta...- " " aku tidak bisa pulang bersama mu jennie aku punya urusan mendadak jadi kau bisa pulang dengan nya permisi " rasanya sakit sekali mendengar ucapan taehyung, jantungku berdetak sakit saat dia melewatiku tanpa senyuman yang selalu dia berikan dan usapan di kepalaku ketika kami hendak berpisah aku merasa kehilangan itu semua. Air mataku hampir keluar jika aku tidak sadar masih berada di area kampus wonwoo oppa menarik tanganku menuju parkiran, aku masih setia dengan wajah di tekuk. " berhenti memasang wajah mengerikan seperti itu atau taehyung benar - benar akan takut dan menjauhimu " entah karena ucapan wonwoo oppa aku justru menangis dengan kencang didalam mobilnya. " huaaa... hikss.. hikss.. apakah taehyung benar tidak menyukai ku karena wajahku mengerikan " aku sudah sesegukan. " astaga berhenti menangis nini, apa kau ingin daddy marah padaku karena membuat princess nya menangis, jika kau ingin lihat aku di usir oleh suga hyung Silahkan lanjutkan menangis mu sampai kita tiba dirumah " Dia menyetir sambil melirikku dan seketika dia tertawa lebar tanpa rasa bersalah. " pffff... hahaha.. aku tidak menyangka orang cerdas seperti mu mau saja mendengar perkataan ku yang hanya candaan itu, kau ini sebenarnya sudah dewasa atau masih anak kecil " " berhenti tertawa dan perhatian jalanmu, atau kita akan mati berdua secara mengenaskan tanpa keturunan " aku mengerutu dan memarahinya. " ya... ya... ya... akan aku beritahu mommy dan semua orang dirumah bahwa sibungsu Kim sudah mengalami yang namanya patah hati karena seseorang yang dia sukai tidak menyukai nya " tanpa sadar kami sudah tiba dihalaman mansion, aku segera keluar dan membanting pintu mobil dengan kuat memasang wajah cemberut dan menghentakan kakiku dengan kasar. " berhenti mengatakan sesuatu yang tidak jelas, aku tidak ingin mendengar nya " dia berjalan mengejarku untuk menenangkan ku, tapi seperti nya keberuntungan tidak datang padanya, rasakan itu Oppa kau akan di sidang oleh oppa. " bleeee.. " aku menjulurkan lidahku mengejek kearahnya ketika melihat suga Oppa menghampiri kami dan bertanya padanya karena aku sudah menangis, dipelukan Namjoon oppa. " ada apa ini wonwoo, kenapa nini menangis begini " yoongi menatap wonwoo tajam. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD