My Handsome Fake Nerd # Sick #

2884 Words
⚠️Bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️Mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . . . Unknown Pov Ternyata masih ada juga tikus tikus yang mencari masalah dengan ku, aku kira sudah akan habis tapi ya begitulah pekerjaan ku selalu mendatangkan bahaya dan musuh yang datang silih berganti serta berbeda beda tapi mau bagaimana lagi, apa aku harus membiarkan mereka melakukan sesuatu yang seenaknya, sementara mereka menikmatinya dengan bersenang senang, tentu aku tidak akan membiarkan itu terjadi. " bagaimana tae apa sudah menemukan keberadaan mereka " aku bertanya dengan tidak sabar padanya. " sudah, apa kau akan menunggu mereka memakan umpan dulu atau mau langsung menyerangnya " tanya taeyong. " kali ini kita bergerak cepat saja, kebetulan aku juga ingin berburu saat ini " mendengar ucapan Tuan Mudanya itu taeyong mengeryit bingung, tidak biasanya Tuan Muda nya mau berburu kalau tanpa alasan. " apa ada sesuatu yang terjadi? Tidak biasanya kau seperti ini, ingin berburu, apa seberat itu masalah yang kau hadapi sekarang " taeyong mencibir sambil melihatku. " berhenti bicara, kenapa skarang kau semakin cerewet saja mengalahkan ibu ibu kompleks, siapkan saja anggota sebanyak 25 orang usahakan yang paling kuat diantara semua, karena aku tidak suka membuang buang waktu " kata nya cepat menyindir taeyong. " Kenapa juga kau menjadi sensian seperti ini, lagian aku hanya bertanya kalau tidak mau memberi tahu ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu, bye " katanya menatap sinis bosnya itu. " aku tunggu jam 12 malam, langsung kelokasi saja, jangan telat " katanya saat melihat taeyong akan berlalu. " oh iya.. kalau bisa berhenti memasang wajah seperti itu kalau tidak aku rasa jam 12 malam nanti ketika kita bertemu kembali takutnya wajah mu sudah berubah menjadi kakek kakek " setelah mengatakan itu taeyong sudah tidak terlihat lagi, karena langsung melarikan diri, takut nya justru dirinya yang menjadi target buruan sang bos. " aihhh.. sialan satu itu selalu saja melarikan diri kalau sudah puas mengejekku " Aku mengistrahatkan badan ku, memejamkan mata, mengingat kenangan manis sekaligus kenangan pahit saat aku masih kecil dulu, membuka mataku kembali dan menghela nafas dengan berat. " apakah aku bisa memiliki nya? Apakah dia mau menerima ku? " memikirkan gadis kecil ku saja membuatku sangat pusing rasanya kepalaku mau pecah. Melihat senyuman nya yang manis, pipinya yang seperti mandu itu, mata indahnya yang berbinar saat senang, bibir cerynya yang berwarna pink astaga rasanya aku ingin memakannya saja, sekalian kalau bisa mengurungnya dalam mansion agar tidak ada yang bisa melihatnya selain aku. Memikirkan nya saja membuatku senang, bagaimana jika aku sudah memiliki nya, mungkin aku lah orang yang akan sangat bahagia jika dia menerima ku. ✿✿ 12:00 ✿✿ Saat ini mereka sudah berkumpul dengan peralatan lengkap, tentu saja pistol, pisau ada juga bom, yang akan mereka pasang ketika akan keluar dari markas persembunyian musuh mereka nanti, setelah mengambil barang incaran mereka tentu nya, Jelas saja aku tidak ingin pulang dengan tangan kosong, selama bisa menang tentu tidak masalah untuk berburu bukan. " taeyong dan mark kalian pimpin yang lain ke arah kanan, Bobby dan Hanbin ke arah kiri, kau Ten dan yuta lewat belakang, aku akan di temani jaemin masuk dari depan, ingat berhati hatilah jika ada bahaya nyalakan saja benda yang telah Ten bagi kepada kalian agar selalu waspada dan siaga, ingat saling menjaga jangan bermain sendiri " taeyong berdecak malas mendengar ucapan bosnya. " ya.. ya.. ya.. jaemin harap perhatikan bosmu, takut nya dia mengingatkan kita jangan bermain sendiri tapi pada kenyataannya justru dirinya lah yang bermain sendiri, dasar pelupa " taeyong menarik tangan mark menyelinap dengan cepat ke dalam halaman luas yang terdapat di tengah hutan, membuat yang lainnya mengikuti nya mereka sudah berbagi tim sebelum datang tadi, jelas saja mereka akan memanjat melewati tembok tinggi itu, tidak mungkin kan mereka melewati pintu depan. Jaemin yang melihat gerak gerik bosnya yang akan membuka suara untuk meneriaki taeyong segera menarik tangan nya untuk mendekati tembok yang akan mereka lewati. " kenapa menghentikan ku, ingin skali aku berikan taeyong pada harimau dihutan ini " dia mendengus. " nanti saja bos, sekarang kita dalam misi berburu, nanti saja ketika pulang kau bebas menyiksa taeyong " kata jeno mengingat kan sang bos. Akhirnya aku mengalah dan bergegas menyelinap kehalaman mansion mewah itu, sepertinya buruan kali ini akan sedikit lama, karena melihat mansion ini yang memiliki penjagaan ketat, seperti nya semua harus berbagi tugas. " jaemin kau jeno, johny, renjun urus penjaga penjaga itu, sisanya ikuti aku kedalam " setelah mendengar intruksi ku baku tembak pun terjadi, aku percaya mereka bisa mengalahkan penjaga penjaga itu, karena semua yang taeyong pilih adalah orang orang terlatih semua yang selalu menjalankan misi rahasia tentu saja. Kami masuk kedalam melihat keadaan dengan pistol yang setia berada di genggaman masing masing. " tetap waspada dan berhati hati " ucapku atensi kami teralihkan saat lampu yang sangat terang menyala menyorot kami. " wah... wah... apa yang di lakukan pemimpin mafia kita disini, apa sekarang kau sudah tidak memiliki apa apa sehingga datang ketempatku seperti pencuri " lelaki itu terkekeh. " tentu aku kesini hanya ingin berburu saja, bukankah pekerjaan kita seperti itu, aku akan terus berburu, tentu aku melihat dulu apa yang aku jadikan bahan buruan, kau pasti sangat familiar kan dengan nama Lee taeyong, Kim Doyoung " aku menyeringai dan tersenyum lebar melihat wajah pucat lelaki yang tadi berdiri angkuh diatas sana. " kenapa sekarang kau tidak bersuara apa kau mengingat sesuatu tentang nya, jangan bilang kau sudah lupa tentang nya, tenang saja sebentar lagi kau akan bertemu dengan taeyong, jangan terlalu terkejut seperti itu " aku tersenyum puas. " habisi mereka semua " doyong berteriak memanggil anak buahnya tapi sayang seperti nya anggota Tuan Muda itu lebih efektif dan terlatih dibanding anak buah doyoung. " kemana kalian k*****t, cepat keluar dan habisi mereka " dia berteriak lagi namun rasanya sia sia saja. Dibawah sini kami tertawa terbahak bahak ,sebagian orang bertugas memindahkan senjata senjata yang di mansion doyoung. " pfff.. hahaha... kenapa kau ketakutan begitu dimana mana setiap bos memiliki senjata untuk melindungi diri mereka sendiri " namun saat berbalik lelaki itu tidak sadar bahwa doyoung menodongkan pistol padanya dan sesuatu yang tidak diinginkan pun terjadi. Dor Namun beruntung sekali karena dirinya tidak tertembak dikepala hanya di bagian perut karena taeyong yang menarik nya cepat, dan tembakan lain terdengar. Dor Itu adalah taeyong yang menembak doyoung tepat di dadanya hingga tumbang, dengan darah yang terus keluar. " bereskan tempat ini Bobby dan Ten, yang lain ikut aku membawa Tuan Muda ke rumah sakit secepatnya, sebagian tetap disini untuk membawa senjata senjata itu kemarkas " Setelah itu taeyong pergi membawa Tuan Muda nya yang sudah memucat karena darah yang terus keluar dari perutnya yang terkena tembakan. ✿✿ Rumah Sakit ✿✿ Setelah sampai rumah sakit mereka segera memanggil dokter dan sangat kebetulan rumah sakit itu adalah rumah sakit bos mereka, Tuan Muda nya langsung dilarikan ke ruang operasi. Taeyong dan yang lain menunggu dengan cemas, mereka takut jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Hingga beberapa jam kemudian dokter keluar menghampiri mereka. " bagaimana keadaan Tuan Muda, dokter Choi " tanya mark pada dokter bedah itu yang baru saja menangani operasi Tuan Muda mereka. " keadaan nya saat ini cukup memprihatinkan, namun tidak sampai membuat nya koma karena beruntung nya tidak ada organ dalamnya yang rusak, dia hanya sempat kehabisan darah, untung saja masih banyak stock darah yang tersedia, kalian bisa menjenguknya jika sudah dipindahkan diruang rawat " kata dokter itu sedikit tersenyum pada mark. Karena melihat mark yang sedari tadi hanya diam memandangi dokter itu tanpa suara, taeyong menghela nafas dan mengambil alih berbicara pada dokter itu. Sepertinya temannya sedang mengalami sindrom romans. " dokter tolong tempat kan Tuan Muda diruang VVIP " " baiklah, kalau begitu aku permisi dulu kalau ada apa apa dengan pasien kalian bisa memanggil ku ruanganku tidak jauh dari ruang VVIP " setelah itu dokter cantik itu meninggalkan taeyong dan teman temannya. " tolong kondisi kan diri mu mark, apa kau tidak malu terdiam seperti orang bodoh dihadapan dokter itu " taeyong mendelik. " aa... apa maksud mu " mark gugup seperti orang terangkap basah sedang mencuri. " sudah lah kau menyukai dokter itukan, tergambar jelas di wajahmu " tanpa kata mereka berjalan ke arah kamar VVIP untuk menjaga bos mereka. Author Pov Semuanya sudah duduk di ruang keluaga menatap wonwoo dengan tajam, bagaimana tidak, gadis bungsu Kim itu sudah sesegukan karena terlalu banyak menangis. " hikss... hikkss.. oo.. oppa.. hikksss " kakak kakak nya sudah ganti gantian menanyakan apa yang terjadi pada jennie namun gadis itu hanya mengeluarkan suara isakan saja yang keluar dari bibirnya dan seperti bayi baru belajar bicara hanya Oppa saja yang bisa dirinya ucapkan seperti seseorang yang meminta tolong. " cepat jelaskan apa yang terjadi wonwoo atau kau mau daddy tau dan kau jelas akan dihukum, lihat saja keadaan princess nya sudah berantakan seperti itu mata bengkak, hidung memerah dan berair, dan nafasnya yang sudah tersendat sendat " yoongi menatap wonwoo tajam agar laki laki itu cepat membuka suara karena kalau tidak mereka juga akan kena imbasnya apa lagi jika mommy mereka yang tau. Bisa diceramahi habis habisan mereka. " sungguh hyung aku tak berbuat apa apa, aku hanya mengejeknya kalau dia tidak disukai oleh lelaki yang di sukainya, padahal di wajahnya tergambar jelas kalau dia sangat menyukai lelaki itu " kata wonwoo. " hikkkss Oppa ti.. tidak seperti itu dia bilang kalau wajahku jelek dan garang makanya dia tidak menyukai ku huaaaa... apa aku jelek Oppa " air mata itu terus mengalir dari mata indahnya membasahi pipi chubby nya. " sttt.. tidak usah dengarkan perkataan wonwoo nini, tentu saja adik kecil Oppa sangat cantik dan manis hanya orang yang matanya rusak saja yang mengatakan seperti itu, sekarang berhenti menangis apa kau tidak takut kalau matamu semakin bengkak, sekarang pergi ke kamar, mandi dan ganti bajumu setelah itu makan kalau sudah kembali kesini Oppa akan menunggu mu " Namjoon yang setia menghapus air mata jennie dan merapikan rambut gadis itu serta menenangkan nya. Barulah setelah tenang jennie ke kamar nya. Namjoon menghela nafas dengan berat. " Kenapa mengatakan hal sensitive itu pada nini, kau tau kan wanita tidak suka jika dinilai jelek, ingat jangan ulangi lagi, hyung tidak suka melihat nini menangis seperti itu " yoongi menasihati wonwoo. " jangan ulangi lagi wonwoo, hyung kaget setengah mati melihat nya pulang dan menangis seperti itu, kau tau kan apa yang dia lalui belakangan ini, itukan alasan kau ikut pindah kemari " tanya Namjoon. " Iya hyung aku tidak tenang mendengar kabar itu dari mata mata ku, aku sampai berpikir Kenapa itu bisa terjadi padahal kalian memiliki bodyguard yang banyak, aku tidak bisa berfikir jernih ketika jauh dengan nya, maka dari itu aku percepat perpindahanku " aku menghela nafas. " oppa nini sudah mandi dan makan " katanya menghampiri kakak kakaknya. " ayo, oppa akan mengajakmu jalan jalan ke mall siapa tau nini memiliki sesuatu yang ingin di beli " kata Namjoon. Dan dengan cepat wajah gadis itu sudah berseri seri seperti memenagkan sesuatu. " ayo oppa, ehhh.. apa kita berdua saja " tanya jennie. " tentu tidak, kita akan keluar berempat bersama suga, dan wonwoo " katanya memberi tahu adiknya. " baiklah nini akan membeli banyak oppa akan membayar untuk nini " tanyanya berbinar. " tentu sayang, apapun untuk nini " kata yoongi mengusap rambut adiknya. Mereka hanya membawa satu mobil, didepan jennie dan yoongi di belakang ada Namjoon dan wonwoo. ✿✿ Mall ✿✿ Setelah sampai mereka masuk kedalam dan mengikuti kemana pun gadis itu melangkah. Jennie sudah memiliki banyak belanjaan ketiga lelaki itu sudah mirip bodyguard nya saja, membawa barang barang belanjaannya. " oppa nini capek " katanya mulai merengek pada kakak nya yang lebih tua itu, tentu saja sama yoongi. " mau di gendong " tanya yoongi pada adiknya, sepertinya adiknya kelelahan. " ummm... tapi.. tapi.. apa oppa tidak capek " katanya memainkan jari jari tangannya. " baiklah.. baiklah.. ayo sini sama oppa, mau di depan atau belakang " tanya Namjoon. " depan, nini mengantuk " dengan mata sayunya. Dengan cepat yoongi menyerahkan barang barang yang dia pegang pada Namjoon dan wonwoo agar dia bisa menggendong adik perempuannya yang manja itu. Mereka berjalan dengan jennie di gendong yoongi seperti koala, yoongi sadar adik nya itu sudah tidur, mungkin saja adiknya kelelahan terlalu banyak menangis setelah itu bukannya istrahat gadis itu justru ke mall berbelanja banyak hal, dan dirinya juga sempat bermain di time zone, entah lah kadang dia berfikir adiknya itu masih kecil namun tidak bisa dipungkiri kalau dia sudah dewasa. Mereka tidak peduli dengan orang orang yang melihat mereka menggendong seorang gadis. " hyung kita tidak akan mampir makan dulu " tanya wonwoo yang sedari tadi mengekor di belakang. " kita langsung pulang saja makannya  nanti di mansion saja, kasian nini dia sangat kelelahan karena terlalu banyak menangis dan bermain di time zone tadi, energinya terkuras habis hari ini seperti orang patah hati saja " mereka sudah sampai parkiran dengan hati hati takut kepala gadis itu tertumbuk pada atap mobil. ✿✿ Dalam Mobil ✿✿ " dia memang lagi patah hati hyung, kau tau kan yang membuat nya marah dan menangis karena aku mengganggu nya dan aku sungguh tidak tau kalau dia menyerap semua perkataan ku dengan serius, padahal aku hanya bercanda saja, kalau tau seperti tadi aku juga tidak mau mengganggu nya " wonwoo menghela nafas. " memang nya dia patah hati dengan siapa, setau hyung dia tidak dekat dengan pria selain teman temannya yang pernah kemansion " Namjoon menimpali. " namanya taehyung pakaian sedikit cupu, tapi kalau dia tidak menggunakan kaca mata itu aku rasa dia sangat tampan " Namjoon dan yoongi menghela nafas dengan berat. " sudah aku duga dia akan menyukai taehyung, tapi apa kau ingat hyung dengan laki laki yang sering dia sebut dulu sebagai Oppa cake nya, katanya sangat tampan, yang pernah daddy ceritakan kita hanya saja anak itu menghilang ditelan bumi saat kejadian naas yang terjadi di rumah mewah itu " Namjoon mengingatkan yoongi. " hmm... kau benar apa sekarang dia sudah bisa melupakan Oppa cake nya itu karena pertemuannya dengan taehyung " kata yoongi. " semoga saja, yang penting dia menyukai nya karena tulus bukan hanya karena dia mencari pelampiasannya saja " kata wonwoo. " dia tidak akan melakukan hal seperti itu, lagian nini terlalu baik dan polos " yoongi menimpali. ✿✿ Kampus ✿✿ Gadis berpipi chubby itu terlihat murung bagaimana tidak sudah lima hari ini taehyung tak pernah masuk lagi dan tanpa keterangan apa pun. Jennie sudah menghampiri kosan lelaki itu namun nihil tidak pernah ada orang, ketika jennie bertanya pada tetangga kamarnya mereka semua menjawab dengan jawaban yang sama  " sudah beberapa hari ini dia sudah tidak pernah kembali lagi ". Mampir di tempat kerja nya pun semua menjawab sama, jennie hampir menangis mendengar itu, apa taehyung benar benar marah padanya lelaki itu menghilang saat dirinya tidak berhubungan baik dengan nya, nomor ponselnya yang sering bertukar pesan dengan nya pun setiap kali jennie hubungi tidak pernah aktif lagi. Gadis berpipi chubby itu sudah seperti kehilangan seleranya kekampus ketika tidak mendapat taehyung dimana mana. Semua itu menjadi beban pikiran nya karena taehyung hilang tanpa kabar setelah mereka tidak memiliki hubungan baik terakhir kali. Diparkiran kampus wonwoo sudah menunggu jennie, dan gadis itu muncul dengan wajah pucatnya wonwoo yang melihat nya menghampiri jennie dengan cepat dan memapahnya menuju mobil. " apa yang terjadi nini, Astaga anak ini " tanpa aba aba wonwoo melajukan mobil nya dengan cepat menuju Rumah sakit terdekat karena jennie sudah tidak sadarkan diri. " suster tolong, disini cepat " wonwoo berteriak kencang hingga perawat itu menghampiri wonwoo dengan brangkarnya. " silahkan tunggu diluar Tuan kami akan memeriksanya terlebih dahulu " kata dokter itu. Wonwoo berjalan bolak balik seperti setrika dan lupa mengabari orang rumah karena terlalu panik melihat keadaan jennie yang tiba tiba pingsan. Tanpa menunggu lama dokter keluar dan melihat wonwoo dengan wajah khawatir nya, yang di sambut senyum sang dokter. " dokter bagaimana keadaan jennie " tanya wonwoo. " dia tidak apa apa hanya lelah, karena terlalu banyak berfikir dan kurang istrahat serta makannya yang tidak teratur, tolong di perhatikan takutnya keadaan nya akan menjadi parah jika terus menerus seperti itu " kata dokter Choi, dan sangat kebetulan jennie dirawat diruang VVIP yang bersebelahan dengan Tuan Muda. " baiklah dokter " wonwoo menghela nafas memikirkan apa sebenarnya yang di pikir kan jennie sampai menjadi jatuh sakit seperti ini. " aku harus menghubungi yang lain nya takutnya mereka khawatir " Dengan ponsel menempel di telinganya dan tanpa sadar seseorang lewat di hadapannya tanpa sengaja memperlambat langkah nya karena mendengar percakapan wonwoo. " hallo hyung, apa kau masih sibuk " " aku baru saja mau pulang ke mansion ada apa " itu adalah hoseok yang di hubungi wonwoo karena dirinya tau yoongi masih sibuk membuat lagu sedang kan Namjoon lagi ke daegu, Seok jin lagi sibuk mengurus tempat dirinya akan menikah dengan jisoo. " bisa ke rumah sakit skarang hyung aku masih ada tugas kelompok jadi tidak bisa menjaga jennie " " apa? Kenapa bisa nini dirumah sakit? Kau jangan bercanda wonwoo " rasanya hoseok seperti mau memukul laki laki itu ketika mendengar ucapan nya. " aku serius hyung kesini saja nanti aku akan memberi tahu semuanya ketika hyung datang kesini " " baiklah hyung akan kesana sekarang " Setelah sambungan terputus orang itu sudah menghilang dibalik suatu ruangan tanpa wonwoo sadari. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD