My Handsome Fake Nerd # Sorry #

2840 Words
⚠️Bijaklah dalam membaca⚠️ ⚠️Mengandung unsur kekerasan⚠️ . . . . . Author Pov Di Rumah sakit besar itu tepatnya di ruangan VVIP seorang gadis sudah seharian tertidur akibat obat bius yang di berikan dokter padanya. Didalam ruangan itu terdapat beberapa orang yang sedang berbincang bincang, ada juga yang menikmati camilan nya. Sudah ada wonwoo, jimin, jungkook, Lisa, rose ada juga Seok Jin dan jisoo yang langsung ke rumah sakit setelah mendengar kabar adiknya yang di larikan ke sini akibat kurang istrahat karena banyak nya hal yang dia pikirkan serta tidak makan dengan teratur. " aku keluar sebentar sayang aku titip jennie jika dia sadar hubungi saja aku " Seok jin mengecup bibir jisoo sebentar. " hmm..kau tenang saja, sebentar lagi sinb dan Wendy akan kesini " Seok mengangguk. " bisa ikut aku sebentar, hyung ingin menanyakan sesuatu pada kalian " katanya mengajak semua laki laki itu serta kedua gadis teman jennie untuk berbicara diluar. Dia hanya ingin mencari tau saja apa yang di alami adiknya belakangan ini sehingga bisa drop seperti sekarang. Mereka berlima mengikuti Seok jin keluar dan duduk di luar tepatnya di depan kamar VVIP jennie, di depan VVIP sebelah juga banyak skali laki laki di situ, namun mereka tidak merasa terganggu. Semua laki laki itu juga diam memperhatikan apa yang membuat mereka keluar, hingga helaan nafas Seok jin yang berat serta pertanyaan pertama nya membuat mereka semua memasang telinga dengan tajam. " wonwoo, hyung akan bertanya terlebih dahulu padamu karena kamu yang membawa jennie kesini, Kenapa dia bisa pingsan mendadak " taeyong dan yang lainnya mendengar nama jennie seketika menegakkan badan. Mereka ingat dengan jelas nama gadis kecil bos mereka itu. " aku juga tidak tau hyung saat berdiri menunggu untuk mengantarkannya pulang dia muncul dengan wajah pucatnya aku yang kaget dan khawatir segera menghampiri dan memapahnya ke dalam mobil, belum saja aku sempat bertanya kenapa dia sudah pingsan mendadak akhir nya aku yang panik tanpa aba aba membawa nya kesini, aku sama sekali tidak tau apa penyebabnya " wonwoo menunduk dengan wajah sedihnya, rasanya dirinya gagal menjaga jennie. Seok jin menepuk bahu wonwoo dan tersenyum kearah nya. " ini bukan salahmu, hyung bangga padamu karena sudah menjaganya jadi berhenti memasang wajah jelek mu itu " kata Seok Jin menghiburnya. " menurut kalian yang berada di kelas yang sama dengan jennie bagaimana tingkahnya belakangan ini " Seok jin menatap jimin dan jungkook. " setauku belakangan ini jennie selalu murung diruangan beberapa kali juga dia di tegur dosen karena melamun dengan tatapan kosong nya menatap bangku taehyung yang ada di samping nya " kata jungkook. " benar hyung bahkan aku sering mengajaknya bicara tapi dia selalu diam dan memandang bangku taehyung seperti orang yang akan menangis aku juga tidak tau kenapa, karena setiap bertanya jennie hanya akan menjawab aku dengan kata aku tidak apa apa " terang jimin. Taeyong dan beberapa lelaki itu sudah berjejer dengan rapi di kursi depan kamar VVIP milik Tuan Muda mereka karena ingin mencari informasi tentang gadis kecil bos mereka itu. " bagaimana saat jennie bersama kalian rose, Lisa " seok jin dan yang lainnya, memandang kedua gadis itu dengan lekat. " setiap makan di kantin jennie hanya mengaduk aduk makanannya saja Oppa setelah aku tanya dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala setelah itu membawa nampan makanannya kembali pada pemilik kantin setelah itu dia keluar kantin padahal makanannya tidak berkurang sedikit pun " terang rose. " benar Oppa, aku pernah melihat jennie seperti orang pusing dia mengacak rambut nya dan menangis setelah itu berjalan kaki menuju pulang namun aku melihatnya singah ke rumah kos, setelah itu berjalan ke supermarket dan keluar dengan wajah sedihnya, saat itu aku pikir ada sesuatu yang ingin dirinya beli namun tak ada disana tapi setelah aku pertimbangkan lagi mungkin saja dia mencari seseorang tapi tidak ketemu " terang Lisa panjang lebar, karena memang dirinya sempat mengikuti jennie beberapa kali. " arghhh... anak itu pasti mencari taehyung " Seok jin mengacak rambut nya sudah seperti orang frustasi. " aku yakin ini ada sangkut pautnya dengan kejadian terakhir kali kami ketemu " kata wonwoo yang diam sedari tadi. " memangnya apa yang terjadi terakhir kali " tanya Seok jin memicingkan mata menatap wonwoo, memang yoongi, Namjoon dan wonwoo tidak menceritakan kejadian itu mereka pikir tidak akan ada yang terjadi ternyata justru jadi masalah panjang begini. Wonwoo pun menceritakan semua yang terjadi saat terakhir mereka pulang bersama dengan jennie yang berakhir pulang dengan menangis dan wonwoo yang dimarahi habis habisan oleh yoongi dan Namjoon. " astaga, sekarang kemana taehyung kenapa tidak pernah ke kampus lagi " jimin dan jungkook menggelengkan kepala serempak bagaimana tidak mereka sudah berusaha menghubungi taehyung tapi tidak ada hasil karena nomor ponselnya yang selalu mati. " apa sebenarnya yang taehyung pikirkan sampai menghilang seperti itu, apa dia tidak apa apa " " entahlah hyung, kami juga tidak tau kemana pergi nya anak itu " kata jimin lesu. Mereka memperhatikan Seok jin yang sibuk menempel kan benda pipih itu tanpa sadar orang disebelah mereka masih setia menyimak apa yang mereka bicarakan. " temukan seseorang untuk ku, namanya Kim taehyung aku akan mengirim fotonya sebentar " setelah itu panggilan terputus dengan Seok jin yang langsung mengirim gambar taehyung pada anak buahnya. " apa yang kau lakukan hyung " wonwoo. " tentu saja mencari taehyung. Kau kira nini akan cepat sembuh jika merasa bersalah terus, hyung yakin dia pasti berpikir taehyung pergi karena salah nya apa lagi taehyung tidak tersenyum padanya sama sekali, padahal jika biasanya lelaki itu akan tersenyum lebar padanya, mengucapkan hal hal manis dan mengusap kepala nya baru lah mereka akan berpisah " dia menggambarkan kebiasaan yang dilakukan taehyung pada adiknya itu. " kau tau banyak hal tentang mereka hyung, apa mereka sudah lama bersama " wonwoo yang penasaran. " seperti nya saat jennie pertama kali menjadi mahasiswi pindahan jennie tidak sengaja melihat taehyung yang di bully oleh senior karena tidak ada yang membantu maka dia lah yang menolongnya hingga membuat mereka berteman sampai saat ini " terang Lisa karena dirinya lah yang saat itu bersama jennie yang berusaha menolong taehyung. " huhh.. apa..- " atensi mereka teralihkan saat dokter masuk keruangan tempat jennie di rawat. " ada apa ini, kenapa dokter masuk kedalam " jisoo keluar di temani beberapa orang perempuan. " ada apa sayang, kenapa ada dokter " jelas seok jin khawatir dengan kondisi adiknya. " tidak apa apa Oppa hanya saja dokter ingin memeriksanya karena nini sudah sadar " jisoo mengusap bahu seok jin dengan lembut menenangkan laki laki itu. Mereka menunggu dengan tenang hingga dokter keluar dengan senyum diwajah nya. " dia sudah tidak apa apa Tuan, Nyonya hanya saja usakan seperti apa yang di sarankan perhatikan pola makannya, jangan biar kan terlalu banyak berfikir, dan kalau bisa biarkan dia istrahat selama beberapa hari kedepan " kata dokter Choi. " tentu dokter, terima kasih " kata dokter Son. " tentu dokter son, kalau begitu saya permisi dulu untuk memeriksa pasien yang lain " yang di balas anggukan semua orang. Setelah dokter berlalu Barulah mereka masuk kedalam menemui jennie. " nini astaga sayang kenapa kau menangis " wonwoo dan seok jin berlomba menghampiri gadis itu dan memeluk nya agar tenang. " hiksss... hiksss.. oppa maaf kan nini karena membuat kalian cemas " hidung gadis itu sudah memerah matanya juga sudah mengeluarkan cairan bening. " sttt... berhenti menangis dan istrahat dengan tenang karena kau masih lemah, tidak usah memikirkan banyak hal oke " kata wonwoo. " apa kau tidak mau melihat pernikahan oppa yang tinggal beberapa minggu lagi " " aku mau, ta... tapi ba... bagaimana dengan taehyung, apa dia benar benar marah padaku oppa, hikss se.. seperti kata wonwoo saat itu " tanya jennie. Kan.. kan.. apa yang dia pikirkan benar benar terjadi gadis itu malah mengungkit apa yang pernah dirinya utarakan, wonwoo menghela nafas dengan berat mungkin saja jika saat itu dia tidak mengatakan hal itu apa jennie tidak akan sakit begini. " itu tidak benar jennie, mungkin saja taehyung ada urusan mendadak dan tidak bisa ditinggalkan maka dari itu dia tidak bisa mengabari kita " kata jimin berusaha membantu wonwoo yang mukanya sudah hampir tertekuk karena mendengar omongan jennie barusan. Apa lagi tadi mereka mendengar cerita wonwoo kepada seok jin hyung. " jimin benar jennie, aku rasa taehyung benar benar punya urusan mendesak yang tak bisa ditinggal walaupun kami tidak tau tapi kami tiap hari mencari nya, makanya aku berfikir begitu karena jika tidak dia pasti memberi kabar " jungkook menimpali. " urusan apa memang nya " Seok jin. " ini hyung sebenarnya taehyung punya perusahaan dia sendiri pemilik nya hanya saja semua urusan perusahaan bukan dia yang kerjakan tetapi orang suruhannya dia hanya bertugas menandatangani perjanjian kerja sama saja dan berkas lainnya, mungkin saja saat ini dirinya tengah memeriksa perusahaan nya jika saja ada kendala atau hal lain " mereka terkejut mengetahui fakta baru itu. Seok jin memicingkan mata. " apa nama perusahaan nya " seok jin tertarik sekarang dengan kenyataan itu. " KTH Company yang usahanya meliputi pembangunan apartemen, hotel, rumah sakit, kampus dan masih banyak lagi hyung " jungkook menjelaskan karena taehyung memang pernah memberi tahu mereka. " sekaya itu, lalu kenapa penampilannya seperti itu " wonwoo menyelidik. " kami tidak tau karena dia juga baru memberi tau kami beberapa hari sebelum dia menghilang " Seok jin memijit pelipisnya sekarang dirinya semakin pusing dengan kenyataan yang dia dapatkan. Sejak awal dirinya bertemu taehyung rasanya lelaki itu menyimpan berjuta rahasia yang tak bisa orang lain tembus bahkan orang seperti dirinya. Sekarang dia justru takut jika lelaki itu hanya ingin mempermainkan adiknya saja. Unknown Pov Aku masih setia berbaring diranjang rumah sakit sudah beberapa hari aku disini. Aku mendengar suara pintu ruangan ini yang di buka dengan kasar menampakkan presentasi taeyong dan yang lainnya sedang berebutan menuju ke arahku dengan ribut ribut, aku memicingkan mata melihat kelakuan mereka apa yang sebenarnya mereka pikirkan untung saja ini ruang VVIP kalau bukan aku yakin sedari tadi mereka sudah di usir oleh satpam karena terlalu berisik. " apa yang kalian lakukan, Kenapa seperti orang kesetanan begitu, jangan bilang ada sesuatu yang terjadi dimarkas atau dikantor saat aku terbaring disini dan kalian tidak bisa mengatasinya " kataku menatap mereka tajam. " berhenti berpikir aneh aneh dan berlebihan kami hanya ingin memberikan mu kabar tentang gadis kecil mu itu " taeyong mendelik menatap ku. Aku menegakkan badan ku dengan segera. " yak.. apa maksud mu dengan gadis kecil ku apa kau coba memata matainya karena aku tidak ada, atau kau mencoba mendekati nya karena aku sedang tidak bisa melawanmu Iya kan " aku membentak nya. " berhenti berpikir berlebihan sebelum aku menjelaskannya lagi pula semua orang mendengar nya bukan hanya aku, lagian aku punya pacar ingat itu baik baik " kata taeyong jelas diwajah nya kalau dia sangat tidak suka dengan aku yang selalu menyela tanpa mau mendengar tapi dia bilang mereka semua tau. " kalau begitu cepat ceritakan " taeyong pun mulai bercerita di ikuti yang lainnya apa saja yang mereka dengarkan diluar tadi aku membulatkan mataku mendengar apa yang diceritakan oleh mereka berarti gadis ku ada di samping ruangan ku astaga keberuntungan apa ini. " begitu, apa kau ingin menghampiri nya " tanya hanbin. " dengan keadaan seperti ini lagian disana banyak orang kan kata kalian kecuali jika dia sedang sendiri " aku menunduk lesu. " sepertinya kalau itu tidak mungkin karena mereka selalu berganti ganti an menjaganya, tidak ada yang pernah meninggalkan ruangan itu menjadi kosong " kata mark karena setaunya saat beberapa orang itu sibuk mencari tau apa yang terjadi pada gadis kecil bos mereka itu justru masih ada banyak orang lagi yang keluar saat dokter masuk memeriksa gadis itu, jadi menurut nya itu sangat tidak mungkin. " huh.. apa keadaan nya sangat parah, menurut ku tidak terlalu kata dokter Choi tadi hanya disuruh makan teratur, perbanyak istrahat dan jangan terlalu banyak berfikir " ten menerangkan perkataan dokter. " aku rasa gadis kecil mu itu akan sembuh jika taehyung muncul, sepertinya gadis mu itu sudah jatuh cinta pada lelaki cupu itu, mendengar semua perkataan mereka tadi aku yakin skali " taeyong semakin memanas manasi tuan Muda nya itu. " berhenti berbicara aku malas mendengar nya " aku membuang muka. " tapi seperti nya kau perlu tau yang ini lelaki yang bernama wonwoo tadi sangat khawatir padanya, sepertinya belakangan ini dialah yang mengantar jemput gadis itu " aku yang mendengar perkataan yuta mendelik menatap nya tak suka. " aku bilang berhenti mengucapkan hal hal tidak penting begitu, jika tidak berhenti keluar saja dari ruangan ini " kataku dengan dingin. " ya... ya... ya bersikap teruslah seperti itu sampai dia menjadi milik orang lain nanti nya, intinya jangan mencari ku untuk mengeluh jika kau patah hati nanti, jangan bilang aku tidak mengingat kanmu, aku sudah selalu setia menasehatimu hanya saja selalu kau tolak nasehat ku " kata taeyong tak kalah tajamnya. Aku berbaring memunggungi mereka, benar apa yang taeyong katakan, Kenapa kisah cinta ku serumit ini, padahal memecahkan masalah dan membunuh musuh ku itu sangat cepat dan gampang. Lebih baik aku tidur agar lebih baik. Taehyung Pov Hari ini saat mengaktifkan kembali ponsel ku yang selama ini tak aktif panggilan suara langsung terhubung tanpa pikir panjang aku mengangkatnya karena itu dari jimin padahal hari masih sangat pagi dan aku baru saja terbangun dari tidurku hanya sekedar ingin memeriksa siapa tau saja ada hal penting. " ada apa Jim " tanyaku dengan suara khas orang bangun tidur. " akhirnya nomor mu bisa dihubungi juga tae, kami sangat khawatir kau kenapa kenapa " ucap jimin. " aku tidak apa apa hanya sedikit sibuk ada apa menghubungi ku sepagi ini, apa ada masalah " tanyaku. " hmm.. apa kau bisa kerumah sakit hari ini, aku akan mengirim alamatnya padamu " tanyanya ragu. " tentu apa kau yang sakit " aku sedikit khawatir. " Bukan aku tae, tapi jennie dia sangat mengkhawatirkanmu yang hilang tanpa kabar dia pikir kau pergi karena marah padanya " kata jimin. " apa, kenapa juga aku akan marah padanya, astaga gadis itu apa sebenarnya yang ada dalam fikirannya sampai dia berpikir sejauh itu " aku mendudukkan tubuhku dengan tegak. " entah lah, kau kesana saja lebih dulu aku dan yang lainnya akan menjenguknya sore nanti " jimin. " baiklah jangan lupa kirimkan aku tempat dan ruangannya " setelah itu sambungan terputus. Aku kekamar mandi untuk mandi dan segera bersiap agar cepat ke rumah sakit dimana gadis itu dirawat. ✿✿ Rumah Sakit ✿✿ Menyusuri koridor rumah sakit berjalan dengan tampang dingin setelah itu mengetuk pintu ruangan VVIP itu dan masuk. Aku melihat jennie sedang sarapan namun langsung terhenti ketika melihat ku air matanya langsung keluar, astaga apa yang gadis itu pikirkan. Aku dengan segera mendekati nya dan jisoo noona langsung bergeser. " aku akan keluar sebentar tae, tolong jaga nini sebentar " aku hanya menganggukkan kepala ku membiarkan jisoo noona keluar setelah itu aku menatap jennie dan tersenyum mengusap air mata gadis itu. " tae... hiksss... tae... kau taehyung kan... hikss.. ke.. kemana saja kau beberapa hari ini.. apa kau marah padaku saat terakhir kali makanya kau tidak mau tersenyum melihat ku atau... atau kau tidak suka melihat wajahku " aku pusing mendengar jennie menangis begini rasanya sakit sekali. " berhenti menangis atau kau akan sakit lagi, maaf...maafkan aku jika kelakuan ku saat itu membuat mu berfikir kalau aku marah padamu, aku sungguh bukan marah hanya saja hari itu aku benar benar ada urusan mendadak dan sedikit membuat ku pusing maka dari itu aku tidak tersenyum jadi berhenti berfikir yang tidak tidak tentang aku yang marah padamu mengerti " aku menghapus air matanya yang langsung di angguki gadis itu. " apa sekarang kau sudah memaafkanku, kalau sudah kau harus lanjut makan dan minum obatmu agar cepat sembuh supaya kita bisa kekampus bersama sama lagi " dia mengangguk cepat, setelah melihat anggukannya aku tersenyum dan memilih menyuapinya yang di terima baik oleh jennie. Setelah selesai gadis itu meminum obat dan berbaring, hingga suara pintu di buka mengalihkan atensi kami. " nini sayang Oppa datang membawa pakaian ganti untuk mu " Sepertinya dia belum sadar dengan adanya aku disini. Apa katanya nini sayang yang benar saja laki laki ini. " wah... akhirnya kau muncul juga tae, hampir saja aku mencari mu kemana mana jika kau tidak kunjung muncul, akhirnya aku bisa selamat dari amukan kucing itu " siapa kucing, aku sungguh tidak mengerti dengan jalan pikiran laki laki satu ini seperti tidak ada beban sama sekali walaupun aku ada disini, aku pikir dia juga menyukai Jane lalu apa ini, senang jika aku ada? Apa dia sedang bercanda sekarang. Sudah lah aku lagi malas berpikir. Aku melihat jennie ternyata gadis itu sudah terlelap pasti akibat obat yang dia minum tadi. " kau kemana saja sebenarnya kenapa tidak ditemukan kemana mana saat dicari bahkan nomor ponsel mu tak bisa dihubungi " dia memicingkan mata melihatku. " aku sibuk dengan urusan kantor ada sesuatu yang mendadak yang harus aku selesai kan " dia masih menatap ku. " kau hebat, walaupun dengan penampilan begini ternyata kau orang yang mempunyai segalanya " dia mengacungkan jempol padaku. Aku hanya tersenyum simpul hingga jisoo noona kembali masuk diikuti yang lainya. Tbc.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD