“Apa maksud kamu, Ulfa?” tanya Zein pada ULfa yang kini menundukkan kepala. “Tuan, Bu Devina membawa Qiara ke rumah sakit,” jawab Ulfa tak berani mendongakkan wajahnya. “Devina kembali?” “Iya, Pak, tapi dia datang dengan seorang pria,” jawab Ulfa. “Lalu di rumah sakit mana? Dan … ada apa dengan Qiara? Kenapa Devina bisa membawanya ke rumah sakit, coba kamu jelaskan dulu.” “Rumah sakit harapan, Pak. Tadi Non Qiara tiba-tiba mengamuk membentak ibunya, lalu pingsan, karena itu di bawa kerumah sakit oleh Bu Devina, saya sudah melarang Bu Devina untuk membawa Qiara tapi Bu Devina keukeuh.” “Kenapa kamu melarangnya?” “Bu Rahelia memang malarang saya membawa Non Qiara ke rumah sakit.” “Melarang kamu?” “Iya, Pak,” jawab Ulfa. “Kenapa dia bisa melarang kamu? Ada alasannya?” “Tidak ada, P